5.

647 88 10
                                    

"Disini?"

Hoseok mengangguk. Akhirnya mobil Taehyung berhenti didepan rumah mewah milik keluarga Jimin. Ya, Hoseok pulang kerumah Jimin karena ia berjanji akan menginap dirumah sahabatnya itu.

Taehyung yang sedikit mengintip dari depan kaca mobil yang dalam hatinya menguras kalau ini rumah Hoseok.

"Ini rumah teman ku." Ucap Hoseok setelah ia melihat gelagat Taehyung.

"Kau tidak pulang?"

"Tidak."

"Kenapa?"

Hoseok yang sibuk membuka safety belt yang melilit badannya pun terhenti. Taehyung mengerti "A-ah, Maafkan Aku. Aku tidak bermaksud ingin tahu.. hehe.. yeah.."

"Terima kasih sudah memberikan ku tumpangan, Tuan." Ucap Hoseok yang sengaja agar orang disampingnya itu tak lagi bertanya. Hoseok akan membuka pintu mobil namun terhenti kembali

"Aku Kim Taehyung. Panggil saja aku Taehyung. Mmm... lalu siapa namamu?"

"Hoseok. Jung Hoseok."

"Bisa kah... kita bertemu kembali, Hoseok?"

Hoseok diam. Taehyung yang merasa tak enak, menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu.

"Oh, maaf. Aku tidak bermaks-"

"Kita pasti akan bertemu lagi, Tuan. Saya akan segera mengembalikan coat anda yang saya pakai." Potong Hoseok segera, melanjutkan untuk membuka pintu mobil samping kirinya.

"Kalau begitu, berikan aku nomer telponmu." Kata Taehyung cepat sambil menyodorkan ponsel pintarnya ke arah Hoseok.

Hoseok menoleh ragu, menatap diam saat melihat ponsel Taehyung dihadapannya. Ragu, takut, orang yang baru ia kenal meminta nomer ponsel pribadinya. Ia melirik orang di depannya, melihat nanar matanya yang memohon padanya untuk memberikan apa yang orang itu minta.

Yah, ia pun harus mengetahui dimana ia akan mengembalikan coat berwarna cokelat tebal dan hangat secara bersamaan itu, kan?

Sampai akhirnya Hoseok dengan ragu meraih ponsel milik Taehyung, mengetik beberapa angka yang sudah pasti nomer ponselnya pada papan keyboard. Lalu memberikannya kembali pada orang yang didepannya itu, yang malah tersenyum senang?

"Terima kasih untuk tumpangannya. Saya harap, saya bisa membalas kebaikan Tuan."

"Sama-sama. Lain kali, jangan terlalu sering bermain hujan. Apalagi dimalam hari dan...sendirian."

Hoseok terkesiap. Tubuhnya kaku seketika. Apakah dia...

"Baiklah. Aku pamit dulu. Selamat malam, Hoseok-ah. Tidurlah yang nyenyak malam ini." Ucap Taehyung memberikan senyum terbaiknya didalam mobil. Hoseok mengangguk dan memberikan senyum yang hampir tak terlihat.

Namun kenyataannya, Taehyung melihatnya.

Dug... Dug... Dug...

Kenapa....

Setelah mobil Taehyung pergi , Hoseok memegang dadanya yang tiba-tiba-tiba berdetak lebih cepat. berbalik dan segera masuk ke halaman rumah Jimin. Berjalan terburu-buru, memencet bel rumah besar Jimin. Dan masih memegang dadanya.

"YAAKKK!!! BISA KAH KAU SABAR, JUNG HOSEOK???!!!" Teriak Jimin dari dalam rumahnya.

Cekrek

"YAAKKK!!! Eh, kau kehujanan?" Tanya Jimin yang ingin memarahi sahabatnya Karena memencet bel rumahnya tanpa henti tidak jadi melihat Hoseok yang basah kuyup.

O N L Y (VHOPE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang