"Bagaimana hubunganmu dengan Taehyung, Nak? Apakah baik-baik saja?"
Irene yang sibuk melihat-lihat design baju pengantin, seketika terhenti karena pertanyaan ibunya. Irene ingin menjawab bahwa semuanya baik-baik saja. Akan tetapi, mengapa bibirnya enggan berkata seperti itu. Yang memang benar pada kenyataannya hubungannya dengan Taehyung dikatakan hampir hancur karena orang ketiga.
"Ibu merasa semenjak kau pulang dari Paris, Taehyung belum mengunjungimu. Apakah ada sesuatu dengan kalian?"
Ibunya sangatlah peka. Irene tidak mungkin menceritakan yang sebenarnya tentang apa yang sedang melanda pada mereka. Mau tidak mau, Irene memberikan senyuman hangat untuk sang ibu. Agar tidak mengkhawatirkan dirinya dan calon suaminya.
"Tidak ada yang perlu di khawatirkan dengan kami, Bu. Aku dan Tae, baik-baik saja. Baru saja kemarin kami bertemu dirumah keluarga Kim untuk makan malam."
"Ah, syukurlah. Ibu pikir kalian sedang bertengkar. Memang, pasti ada saja cobaan menjelang hari pernikahan. Ibu dan ayah mu pun dulu seperti itu, kami bertengkar hebat sampai-sampai ibu berpikir untuk tidak jadi menikah. Tapi, masalah itu terselesaikan karena ayahmu meyakinkan ibu untuk terus bertahan dengannya. Dan akhirnya ibu pun luluh dengan keberanian ayahmu. Oh, haha... Masa lalu yang tak kan pernah ibu lupakan."
Irene lagi-lagi melihat sinar dari kedua mata ibunya. Yang selalu bahagia saat menceritakan pertemuan ayah dan ibunya dulu. Ia ingin menjadi seperti ibunya, yang selalu sabar menghadapi sifat keras ayahnya. Selalu saling mencintai apapun keadaan mereka.
Tapi...
Apakah ia bisa seperti ibunya?
"Nak, semua hubungan pasti mempunyai masalah. Tinggal bagaimana kita terus tetap tegar untuk menyelesaikan masalah itu bersama. Mungkin kau bisa membohongi ibu, tapi mata mu tidak bisa berbohong. Banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang mungkin ingin kau utarakan pada ibu. Tapi tidak apa-apa jika kau sendiri tidak mau bicara. Itu adalah dimana kau bisa belajar lebih dewasa. Dan ibu percaya, bahwa kau bisa melewati semuanya."
Tik....
Airmata nya sudah tidak terbendung lagi sekarang. Sedangkan sang ibu terus mengusap airmata anaknya yang jatuh. Hanya ibunya lah yang sangat mengerti dirinya. Sangat mengenalnya. Irene adalah anak satu-satunya dari pasangan keluarga Bae Ji Yeong dan Oh Ha ni. Yang tumbuh penuh kasih sayang dari sang ayah dan ibunya. Sampai Irene sendiri pun berhasil meraih cita-cita nya menjadi Model.
Dan masih ingat betul, betapa bahagianya Irene ketika Taehyung melamarnya didepan kedua orangtuanya. Apalagi melihat ibunya yang menangis terus menerus, saking bahagianya. Hubungan yang mereka jalin selama 2 tahun, akhirnya menuju kepastian. Akan tetapi Irene pun sangat paham kesalahan yang ia buat dengan calon suaminya. Dan sayangnya, Irene tetap melanggar apa yang tidak Taehyung suka.
Dan sepulangnya ia dari Paris, mendengar semua yang dirinya tidak ingin percayai.
"Tae tidak akan seperti itu!"
Namun, pernyataan itu akhirnya runtuh lantah. Irene menyaksikan sendiri, bahwa Taehyung mendua.
Ia sengaja tidak mengabarkan Taehyung tentang kepulangannya.
"Pasti Tae akan terkejut melihatku pulang.."
Menurutnya...
Kenyataannya ia pun mendengar informasi bahwa Taehyung ingin membatalkan pernikahan mereka. Marah,
Kesal,
Sakit hati,
Semua bercampur dalam hatinya. Namun apa, hanya bisa menangis dan mengeluh kepada sang calon kakak iparnya, Seokjin.Tanpa basa basi, Seokjin menyuruh Irene membicarakan perihal ini dengan kedua orangtuanya. Mau tak mau, Irene harus melakukannya. Ia tidak mau pernikahannya dengan Taehyung gagal begitu saja hanya karena pria ingusan pikirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
O N L Y (VHOPE)
Fanfiction"Aku hanya ingin menjadi alasan dalam senyum mu. Walau kenyataannya aku hanya debu yang kau biarkan hilang bersama angin." - Kim Taehyung "Karena engkau yang menjadi alasanku untuk tersenyum. Namun aku tidak bisa menerima bila kau menyakiti hati ya...