20.

318 36 7
                                    

# Author POV

*Rumah Keluarga Min

"Coba jelaskan pada ku tentang pertikaian yang kau perbuat, Jungkook!!"

Pemuda yang disebut namanya hanya menghela nafas. Berita ia yang hampir berkelahi dengan Tuan Jung itu pun terdengar oleh ayahnya.

"Tidak ada yang harus dijelaskan." Jawab Jungkook santai sambil memakan sarapannya. Ia sangat berusaha untuk menelan makanannya itu.

"Apa masalahmu dengan Tuan Jung Jaejoon, Hah?? Belum puas kau dendam dengan orang itu??" Tanya lagi.

Jungkook diam. Ia tidak ingin membahas hal-hal yang tidak penting menurutnya. Biarlah ini urusannya dengan ayah dari mantan kekasihnya itu. Namun emosinya seketika meruas ketika Ayah Min membahas tentang HoSeok.

"Ah, atau jangan-jangan kau membuat onar dengan Jung Jaejoon karena anaknya yang tidak tau diri itu??!! "

Brukkkkk....

"Jangan pernah mengatakan hal yang tidak pernah ayah ketahui!!! "

Yah, Jungkook memukul meja makan sampai-sampai semua peralatan makan dan makanannya pun hampir terlempar.

Min Yoongi selaku kakaknya yang sudah kembali dari liburannya sarapan bersama dengan keluarganya. Alih-alih ingin mengetahui perkembangan hubungan antar orang tua dengan Jungkook.

Namun lihat apa yang terjadi?

Here we go...

"APA YANG TIDAK KU KETAHUI, MIN JUNGKOOK???? AYAH SENGAJA MENYEKOLAHKAN MU AGAR KAU BISA SEPERTI KAKAKMU!!!"

"Bukan itu-" Sela Jungkook. Namun dipatahkan kembali.

"LALU APA????? AKU TIDAK INGIN ANAK-ANAK KU TERJERUMUS DENGAN ORANG-ORANG YANG TIDAK BENAR DAN PROBLEMATIK!!!!" Lanjut Ayah Min.

Jungkook langsung menoleh ke arah ayahnya yang sudah berdiri sejak tadi. Dahinya menyergit tajam, apa yang ayahnya maksud?

"Apa maksudmu? Siapa yang ayah maksud dengan 'orang yang tidak benar dan problematik'?" Tanya Jungkook yang berusaha meredam emosinya. Jungkook tahu siapa yang dimaksud ayahnya, namun ia ingin mempertegas.

Yoongi masih diam, sedangkan ibu mereka hanya bisa menangis tersedu-sedu. Melihat suami dan anaknya bertengkar didepannya.

"Apa aku harus mempertegas lagi, Min Jungkook? Siapa yang ku maksud. Apa aku harus menyebut namanya walaupun aku merasa jijik-"

"AYAHHHH HENTIKAN!!!!!!!!!!!"

"..."

Semua orang yang ada di meja makan itu membisu setelah Jungkook berteriak. Sang ibu menatap tidak percaya dengan anak bungsunya.

Yoongi, masih betah untuk diam dengan semuanya. Ia tahu bahwa adiknya sudah berada di luar batasnya. Mungkin ini adalah kesempatan bagi adiknya untuk bisa mengungkapkan kekecewaan terhadap ayahnya.

Bagaimana dengan ayah Min?

Hampir sama dengan sang istri, menatap tidak percaya pada anak bungsunya yang sudah berani berteriak dihadapannya. Ia tahu semua karakter anak-anak mereka, Yoongi yang pendiam namun tegas, sedangkan Jungkook adalah anak yang ceria namun keras dan tidak mau kalah.

Ayah Min kini menatap nanar anak bungsunya yang sedang menangis demi orang lain. Tidak habis fikir akan jawaban yang seperti ini.

Jungkook yang sadar apa yang ia lakukan barusan, membuat hatinya begitu sakit. Mendengar ayahnya sendiri menjelek-jelekan orang yang begitu berharga dalam hidupnya. Maksud hati Jungkook untuk tidak memperpanjang masalahnya dengan Jung Jaejoon, tapi ayahnya yang keras kepala terus saja menanyakan hal yang diluar dari topik pembicaraan.

Jungkook tidak suka, sangat tidak suka jika Hoseok dihina terus menerus oleh keluarganya. Hanya itu, Jungkook ingin keluarga untuk stop mengungkit masa lalu. Padahal Jungkook sudah memenuhi kemauan mereka.

"Puas?"

Semuanya masih diam. Jungkook kembali bangkit dan segera menghapus airmatanya.

"Sudah puas kah ayah melihat ku yang seperti ini? Aku- aku sudah memenuhi kemauan kalian untuk meninggalkan Hoseok alih-alih kuliah di luar negeri dengan ancaman-kalian akan membahayakan Hoseok ku..." Gumam Jungkook sambil menahan tangis.

"Apakah itu tidak cukup untuk kalian, Ayah.. Ibu? Aku sudah mempertaruhkan kebahagiaan ku untuk memenuhi ego kalian.. TOLONG JAWAB AKUU!!!!!!!!!"

Brukkkkk....

Lagi, Jungkook yang masih emosi karena tak kunjung mendapatkan jawaban dari orangtuanya, peralatan makan yang awalnya masih tertata rapi diatas meja kini hancur tak bersisa.

"Jungkook-"

"DIAM!!!! Kau- cukup diam saja Min Yoongi." Sela Jungkook.

Yoongi benar-benar tidak berkutik, ia hanya khawatir dengan keadaan adiknya sekarang. Tangannya sudah berlumuran darah terkena pecahan pring dan gelas kaca. Tapi Jungkook. Seolah-olah tidak merasakan apapun.

"Tolong- bawa ibu ke kamarnya, hyung..."

Yoongi pun segera bangkit untuk menghampiri ibunya yang menangis. Yoongi kemudian berbisik pada Sang ibu untuk menuruti kata-katanya, dan akhirnya Sang Ibu pun menuruti perkataan sulungnya itu.

Sebelum melangkah pergi, ibu Min kembali menatap sang bungsu. Ada rasa menyesal pada dirinya yang pernah ia lakukan pada anak bungsunya.

"Maafkan ibu, Kook..."

Setelah itu Yoongi dan Ibu Min pergi meninggalkan Jungkook dan Ayah Min.

Jungkook kembali menerwang ke masa lalu nya. Saat ayah dan ibunya menolak mentah-mentah tentang hubungannya dengan pria muda bernama Jung Hoseok. Awalnya Jungkook tidak tahu apa permasalahannya sehingga kedua orangtua nya tidak menyetujui hubungannya dengan Hoseok.

Saat itu Hoseok selalu menenangkan dirinya yang tersulut emosi karena kedua orangtuanya. Justru Hoseok lah yang berjasa untuk tidak berbuat gegabah.

Itu... Hoseok lah penguatnya hingga sekarang.

Sampai-sampai ancaman itu keluar dari mulut ayahnya sendiri, dan Jungkook dengan berat hati meninggalkan pria manis yang sangat ia cintai.

Membuat Hoseok untuk membencinya dengan cara meninggalkannya. Jungkook ingat betul, sorot mata kekecewaan Hoseok untuk dirinya. Dan mulai dari situ, adalah kehancuran bagi Jungkook.

Dunianya hancur saat Hoseok pergi dengan air mata kecewa.

Lalu Jungkook tersadar, kepala nya semakin sakit tak terkira memikirkan masa lalu. Apalagi ditambah ayahnya yang masih saja membenci Hoseok.

Buru-buru Jungkook meraih kunci mobilnya dan pergi dari hadapan ayahnya. Masa bodo dengan tangannya yang terluka dan berdarah, yang ia pikirkan saat ini adalah pergi dari rumah untuk sementara waktu. Ia benar-benar muak dengan situasi nya sekarang. Urusan kantor akan dialihkan kembali kepada Yoongi, Jungkook tidak sanggup.

Jungkook sudah tidak sanggup lagi, dan kali ini ia mengendarai mobilnya dengan kecepatan yang cukup tinggi.

Untungnya ini adalah hari minggu, traffic lebih senggang dari biasanya. Hatinya hanya berkata ingin bertemu dengan pria manis yang sangat ia cintai sampai saat ini.

Jung Hoseok....

Dan pada akhirnya Jungkook telah sampai di apartemen yang Hoseok tinggal. Tidak sulit mencarinya karena baru semalam ia mengantar Hoseok pulang.

Sesampainya Jungkook di depan pintu, Jungkook sedikit ragu, namun tak berselang lama Jungkook memantapkan hatinya.

Ting... Tong...

Click!


Dan kali ini Jungkook dikejutkan kembali dengan takdir.


"Jungkook... "




"H-hyung... Tae-hyung... "








Takdir apa lagi yang Kau berikan padaku, Tuhan....




Tbc

O N L Y (VHOPE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang