Pagi ini adalah pagi yang cerah. Matahari yang mulai meninggi menuju tempat terbaiknya, dan cuaca yang semakin hangat dan pas untuk melakukan aktifitas sehari-hari.
Ting... Ting...
Denting bunyi sendok dan piring menyatu diruang makan rumah keluarga Kim. Terdapat sang tuan rumah selaku ayah dari Seokjin dan Taehyung,
Tuan Kim Heejoon yang baru saja pulang dari luar negeri untuk menghadiri acara koleganya, menyerngitkan dahinya, mencari sosok anak bungsu nya yang tidak hadir di sarapan pagi mereka. Kemudian Kim Heejoon meletakkan sendok dan garpunya, "Dimana putra ku Taehyung? Dia tidak ikut sarapan bersama kita? Sejak semalam aku tidak melihatnya dirumah."
Semua yang ada di meja makan itu hening, termasuk Seokjin dan Namjoon.
"Tae tidak pulang kerumah sudah 4 hari, sayang. Dia sedang berada di apartemen nya." Kata istri Kim Heejoon, nyonya Kim Taeri sekaligus ibu dari Seokjin dan Taehyung.
Mendengar jawaban sang istri, Tuan Kim mengangguk mengerti. Lalu kembali meraih sendok dan garpunya untuk memakan makanan buatan istrinya itu. "Lalu, kapan jadwal HPL mu, Seokjin?" Tanya tuan Kim pasa da anak sulungnya. Merasa di tanya, Seokjin menegakan badannya untuk menjawab pertanyaan dari sang ayah. "Kurang lebih sekitar 3 bulan lagi, Ayah. Aku dan Namjoon sudah mempersiapkan semuanya."
"Kalau begitu, jaga pola makan mu yang banyak itu, Nak. Ingat, sedang hamil besar. Maka berhati-hati lah." Kata Tuan Kim sambil tersenyum hangat.
"Baik, Ayah." Jawab Seokjin dan dianggukan suaminya, Namjoon.
"Bagaimana keadaan perusahaan, Namjoon? Sudah berapa persen proyek baru kita? Aku dengar, kau dan Taehyung sudah mengerjakan hampir 70%. Apakah itu benar?"
"Benar, Ayah. Tinggal melakukan promosi dan aku yakin target Pasar kita akan tercapai. Dan produk ini akan menjadi trend tahun ini."
Heejoon pun tersenyum bangga mendengar jawaban dari orang kepercayaan perusahaan sekaligus menantunya. Memang Namjoon hampir tidak pernah mengecewakan Kim Heejoon soal pekerjaan, semua selalu terselesaikan dengan baik. Maka dari itu, ketika Namjoon yang mengungkapkan rasa kagum pada anaknya Seokjin, tanpa ragu Heejoon sangat mendukungnya.
Dan semua yang berada dimeja makan itu pun ikut tersenyum. Merasa bangga mempunyai keturunan maupun pasangan yang sangat bisa diandalkan. Mempunyai generasi yang cerdas untuk masa depan mereka dan perusahaan.
"Terima kasih sudah melakukan yang terbaik. Kau dan Taehyung, aku sangat bangga mempunyai kalian."
"Terima kasih kembali, Ayah. Berkat ayah juga kami bisa jadi seperti ini. Terima kasih." Jawab Namjoon sambil membungkukan sedikit pada sang ayah mertua.
"Hahaha... Baiklah. Terusakan dan habiskan sarapan kalian."
"Baik..."
.
.
.
.
.
."Sarapan sudah siap!!!"
Ah, Baiklah. Taehyung benar-benar terkejut mendengar suara Hoseok yang penuh semangat dari lantai bawah.
Namun Taehyung sangat bahagia, ia tidak merasakan tidur yang sangat tenang. Dengan banyaknya pekerjaan yang melilit lehernya dan tercekik, disaat pulang ia disambut hangat dengan senyum Hoseok.
Taehyung yang sudah rapih kemudian turun ke arah dapur. Dari tangga ia melihat Hoseok yang sedang menata meja dengan makanan-makanan yang berhasil Hoseok olah. Tak sadar hal itu membuat Taehyung tersenyum hangat, karena masih tidak percaya bahwa Hoseok adalah tipikal ceria sebenarnya.
"Ah, hyung. Kau suda-"
Hoseok menjeda kata-katanya saat melihat Pria yang didepannya itu sudah terlihat sangat-
![](https://img.wattpad.com/cover/290404650-288-k938062.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
O N L Y (VHOPE)
Fanfiction"Aku hanya ingin menjadi alasan dalam senyum mu. Walau kenyataannya aku hanya debu yang kau biarkan hilang bersama angin." - Kim Taehyung "Karena engkau yang menjadi alasanku untuk tersenyum. Namun aku tidak bisa menerima bila kau menyakiti hati ya...