22.

401 44 17
                                    

Tak terasa malam pun semakin larut. Janjinya pada seseorang untuk pulang cepat nyatanya sama sekali tidak terealisasi, banyak kejutan-kejutan yang menghampirinya hari ini. Termasuk keputusan hari pernikahannya dengan Irene, kekasihnya.

Jalanan malam ini sangat lenggang, entah kenapa yang biasanya masih terdapat orang-orang berlalu lalang. Namun kali ini ia merasa berbeda, dingin yang begitu menusuk. Pikiran yang terbagi seperti puzzle yang berserakan tak terbentuk. Taehyung kini dilanda kebingungan.

Ya,

Ada dua hati yang tersemat dihatinya. Dan Taehyung harus memilih hati mana yang harus menetap.

Tak terasa Taehyung sudah berada di basement parkir apartemen nya. Ia tak langsung turun dari mobilnya, justru menunduk dengan tatapan kosong. Aku harus apa  gumamnya.

Jujur, baru kali ini Taehyung melihat Irene menangis dihadapannya seperti itu. Begitu pilu, gelisah, risau, ketakutan menjadi satu dalam manik wanita cantiknya. Hatinya pun terasa sakit tak tertahan, munafik jika Taehyung tak iba. Justru ingin merengkuh tubuh ramping kekasihnya itu ketika memohon padanya untuk tidak pergi.

Dan sekilas HoSeok, pria yang bersamanya beberapa bulan ini terlintas. Raut wajah sedih pemuda yang mengisi hatinya itu.

Bagaimana ini?

Taehyung memejamkan matanya, memikirkan berapa rumit masalah nya. Sampai tak terasa ia menangis sesegukan, ia sudah pada batasnya. Taehyung harus segera mengambil keputusan, mau tidak mau.

Maafkan aku...


Click!

"Aku pulang..."

Taehyung yang akhirnya berada didalam apartemen nya kini. Dalam keadaan ruangan yang temaram, sebagian lampu-lampu ruangan tengah dalam keadaan mati. Ia mengira Hoseok pasti sudah terlelap. Yah, seperti biasa.

Karena memang Taehyung selalu pulang larut hingga menjelang pagi lagi. Yang tempo hari Hoseok pernah protes karena jarang sekali bertemu dengan pujaan hatinya, Taehyung itu sendiri.

Taehyung melangkah menuju dapur, hendak mencari sesuatu yang bisa ia minum untuk melepas dahaga dan penat walaupun sesaat. Lalu ia menarik kursi yang berada di dekatnya, pikirannya benar-benar tak berfungsi saat ini. Bercabang, sampai-sampai ia sama sekali tidak melihat celah untuk menuju jalan keluar.

Sepintas matanya melirik polaroid yang tertempel dengan sengaja di lemari pendinginnya. Dan, bibirnya kini sedikit demi sedikit tertarik sehingga menciptakan senyuman.

Bagaimana tidak? Itu adalah foto dirinya dan Hoseok. Yang mereka ambil saat liburan waktu itu. Bermain di halaman villa yang mereka sewa, yang asri dan tenang. Ia masih mengingatnya, bagaimana mereka sama-sama berpikir keras untuk merakit pesawat mainan yang mereka beli sebelumnya.

Ah, Taehyung merindukan moment dimana mereka bersama waktu itu. Menghabiskan waktu singkat mereka begitu berarti dihati mereka masing-masing, tanpa gangguan apapun.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
O N L Y (VHOPE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang