14.

542 75 20
                                    

"Ah, Baiklah. Nanti akan ku tanyakan padanya, saat ini aku berada di luar kota."


"...."

"Tidak... sama sekali kami tidak punya masalah dengan perusahaan itu. Tapi... aku mengetahui sesuatu."

"...."

"Mmm...sebenarnya ini adalah masalah pribadinya yang belum terselesaikan. Aku harap kau mengerti bagaimana Jungkook Maafkan aku, Tae."

"...."

"Hahaha...terima kasih. Aku akan sangat menikmati liburan ku ini, yah, barang kali bisa bertemu dengan jodoh sepertimu."

"...."

"Baiklah. Jaga dirimu juga."

Telepon itu akhirnya terputus, Yoongi sama sekali tidak bisa menikmati liburannya barang sehari saja. Ada saja laporan-laporan dari bawahannya kalau Jungkook selepas rapat selalu saja marah-marah tanpa sebab.

Dan sekarang, Yoongi mendapat kabar dari junior nya yang kini bekerja sama dengan perusahaanya untuk menanyakan hubungan Jungkook dengan kompetitornya yaitu Jung Yoojeon.

Yoongi tahu betul hubungan antara mereka, salah satu penyebab Jungkook yang di pindah kuliahkan oleh orangtuanya karena hubungan Jungkook dengan anak dari Jung Yoojeon tersebut. Siapa lagi kalau bukan Jung Hoseok.

Kedua orang tua mereka yang menentang keras hubungan Jungkook dengan Hoseok, dikarenakan persaingan antar perusahaan. Dan ayah ibu dari Yoongi dan jungkook tidak menyukai Hoseok, walaupun sebenarnya Hoseok itu sangat baik dan sangat berbeda dengan ayahnya.

Yoongi yang saat itu berada di London yang sedang mengejar Magisternya di negara kerajaan itu selalu mendapatkan laporan dari kedua orangtuanya bahwa mereka akan mengirim Jungkook untuk melanjutkan kuliah di London. Yoongi tahu, sangat tahu. Semua keluh kesah adiknya itu ia sangat mengetahuinya. Dimana ia merasa bersalah saat itu ketika adiknya membutuhkan sandaran dan teman curhat walaupun hanya menjadi pendengar.

Yoongi melakukannya, sebagai kakak ia tetap menguatkan adiknya agar tidak menyerah. Walaupun hanya lewat telepon, mereka sering berinteraksi. Yoongi sangat paham bahwa adiknya itu sangat membutuhkannya, yang dimana orangtua tak bisa diandalkan.

Yoongi yang kini sedang berada di Daegu, kota kelahirannya. Mengunjungi rumah mereka yang dulu sebelum keluarga mereka pindah ke kota besar Seoul untuk memulai bisnis keluarga.

Niat hati ingin bernostalgia, mengenang masa-masa kecilnya dan menenangkan diri dari hiruk pikuknya kota dan pekerjaan. Akan tetapi...

'Hahhh...'

Jemari Yoongi bergerak di benda pipih yang ia pegang sedari tadi. Mengetik sebuah pesan singkat yang tertuju pada adik kesayangannya itu, Yoongi tidak ingin Jungkook yang temperamental. Yoongi harus menenangkan Jungkook bagaimanapun juga, situasi yang amat sangat sensitif bagi Jungkook itu sekarang berada dihadapannya. Dan Yoongi, sedang tidak bersamanya sekarang. Yiongi takut, Jungkook yang temperamental itu kembali hadir. Karena jika tidak terkendali, maka itu tidak akan baik-baik saja.

Yoongi mengirim pesan singkatnya pada Jungkook, berharap adiknya itu membalasnya cepat dan tidak sedang sibuk.

"Kokie, apa kabarmu adik ku? Bagaimana urusan kantor, apakah baik-baik saja?"

O N L Y (VHOPE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang