8.

583 70 6
                                    

Yoongi yang sudah kembali pulang kerumahnya, setelah hadir untuk presentasi produk terbaru ya yang akan bekerjasama dengan perusahaan besar milik Kim Taehyung. Dengan setelah jas hitam dengan kemeja putih, lebih formal dari seperti biasanya saat ia pergi kekantornya sendiri.

Langkah kakinya terdengar  jelas diundukan tangga menuju pintu utama. Semua para maid yang ada di sekitar memberi salam dan hormat pada nya. Segan, mungkin itu yang dirasakan. Yoongi yang berwajah tegas, tanpa senyum,tidak peduli jika bukan urusannya. Dingin disaat benar-benar marah dan tidak segan-segan akan memberikan tatapan yang mengerikan bagi pembuat masalah.

"Selamat Malam, Tuan." Salah satu maid nya memberikan salam pada Tuan nya sambil meraih tas yang dijinjing Yoongi.

"Malam, Bibi. Jungkook masih di dalam kamarnya?" Tanya Yoongi ke pada sang maid. Lalu wanita paruh baya itu menggeleng lesu. Yokngi mengerti arti itu, semenjak Jungkook pulang dari Amerika untuk menempuh pendidikan nya, ia berubah drastis dari seperti biasanya. Yoongi hampir tak mengenali adiknya. Yang dulu ceria, sering bercanda padanya, tersenyum sambil menampilkan deretan giginya yang seperti kelinci itu.

Yoongi menghela nafasnya, lalu kakinya mulai melangkah ke arah kamar adiknya itu yang berada dilantik 2. Sesampainya Yoongi di depan pintu kamar dengan aksen kayu warna hitam itu, ia mulai mengetuknya pelan.

"Kook," panggilnya. Namun nihil, tak ada jawaban dari balik kamar tersebut. Lalu Yoongi mencoba membuka handle pintu dan,

Klik..

Pintunya tak terkunci. Akhirnya Yoongi masuk kamar Jungkook. "Kakak masuk, ya?!"
Yoongi berjalan masuk, lalu menutupnya kembali. Yoongi mengeluarkan pandangannya untuk menemukan adiknya itu. Kamarnya cukup besar, setiap kamar pasti ada kamar mandi tersendiri dirumahnya.

Pandangannya terhenti di pintu kaca teras kamar milik Jungkook yang terbuka. Dan sosok yang ia cari sedari tadi pun ia temukan, mendapati Jungkook yang sedang menggambar dibalkon kamarnya.

Perasaan lega menghampirinya saat itu juga, karena pikirannya saat itu sudah macam-macam. Tidak mau jika kejadian malam itu terulang lagi. Tidak mau melihat adik satu-satunya terpuruk lagi.

"Kamu lagi gambar apa, Kook?"

Jungkook yang sedang fokus tersentak kaget saat Yoongi menghampirinya. "Ah, hyung sudah pulang?" Jawabnya.

"Hmm...lumayan banyak pekerjaan yang harus diselesaikan tadi. Makanya, hyung ingin pulang cepat." Kata Yoongi yang kemudian dibalas dengan anggukan Jungkook. "Oh, kamu sudah makan malam?" Tanya Yoongi.

Jungkook menggeleng, "Belum. Hyung sendiri, sudah makan?"

Yoongi tersenyum, jawaban dari adiknya itu membuat ide Yoongi untuk makan malam bersama. "Belum. Mau makan bersama? Ah, bagaimana kalau kita makan diluar? Ada restoran baru dan enak di dekat sini."

"Baiklah. Aku akan berganti baju dulu." Kata Jungkook sambil meletakkan buku sketsa nya dimeja bundar berukuran kecil yang hanya muat untuk dua gelas minuman saja, dan berlari masuk kedalam kamarnya untuk mengganti baju yang santai dimusim penghujan ini.

Setelah Jungkook masuk ke dalam kamarnya, tiba-tiba saja Yoongi yang tak sengaja melihat sketsa yang Jungkook buat. Meneliti siapa yang Jungkook gambar di buku sketsa milik adiknya itu, dan Yoongi dibuat terkejut dengan hasil gambar adiknya.


"Ah, ternyata kau belum melupakannya Kook.."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
O N L Y (VHOPE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang