Keberuntungan

15 2 0
                                    

Keberuntungan..

Aku lebih menilai nya sebagai anugerah. Benar. Hidup ini anugerah. Lihat saja, ada berapa banyak pasien yang berada di rumah sakit?.

Bukankah artinya mereka masih berharap untuk dapat hidup? Walaupun mereka tau bahwa hidup penuh dengan cobaan yang berat. Tapi kulihat, mereka masih mau bertahan.

Berbeda dengan orang-orang yg memilih bunuh diri di saat popularitasnya memuncak, uangnya melimpah, dan tampangnya dipuja-puja.
Seperti Michel Jackson contohnya. Bukankah ribuan fans nya menjadi begitu kecewa?

Begitulah, seburuk apapun kamu, aku yakin masih ada yang menyayangimu, mengasihanimu, dan menangisimu saat kau pergi.

Sudahlah, jangan terus-terusan mengeluh. Beginilah hidup. Masalah membuat hidupmu menjadi lebih hidup. Jika kita membenci ujian, sejatinya kita telah bosan menjadi manusia kah? bosan untuk hidup? Bersyukur lah.

Aku pernah membaca sebuah kisah tentang sebuah gelas cantik. Mau tau?

Begini, suatu hari ada sebuah cangkir cantik di etalase kaca. Semua orang memuji nya. Sayang harganya pun sangat mahal selaras dengan keindahan rupa dan kualitasnya.

Saat itu ada seorang gadis yang memandangi cangkir tersebut dan berkata..
"duhai cangkir, beruntung sekali kamu. Kamu cantik sekali. Sehingga semua orang ingin memilikimu. Lihat saja, kau diletakkan berbeda dibandingkan teman-temanmu yg lain. Karena kau terindah, diantara mereka"

Kemudian cangkir tersebut berkata..
"Duhai gadis cantik. Dengarlah. Sesungguhnya sebelum aku berada di etalase kaca ini. Aku adalah kotoran yang sangat menjijikkan. Aku hanya sebuah tanah liat di dekat pantai. Bahkan tak ada seorangpun yg sudi memujiku. Namun ada seorang pria berbadan besar mengambilku dan membawaku pulang. Tangannya kasar, dia adalah seorang pengrajin. Setiba nya aku dirumah pengrajin itu, aku dilunakkan dan dimasukkan ke dalam sebuah mesin. Mesin itu memutar-mutarku hingga kepalaku pusing. Aku bertanya tanya, mau diapakan aku. Aku teriak dengan mengatakan tolong hentikan. kepalaku sakit. Tolonglah. Namun kata pengrajin itu, Belum. Setelah mesin itu berhenti, aku dimasukkan ke dalam perapian dan dipanaskan. Aku merasakan panas yg luar biasa. Aku menangis tersedu-sedu. Aku berkata pada mereka Tolonglah lepaskan aku dari perapian ini. panas sekali. aku tidak sanggup. Namun mereka tidak menggubrisku. Setelah selesai, aku didinginkan dan diberikan kepada seorang wanita untuk dicetak. Wanita itu meninjuku berulang-ulang, membolak-balikan aku, aku merasakan kesakitan. Aku selalu meminta tolong tapi mereka tetap saja mengatakan belum, sampai siksaan itu selesai. Kupikir penderitaanku sudah finish, ternyata aku kembali dipanaskan dengan suhu yang lebih panas dari sebelumnya. Tentu aku berteriak dan mengatakan Tolong, kasihanilah aku. apa salahku pada kalian? Apa dosaku? Mengapa kalian setega itu? Sakit. Hentikan penderitaan ini. Aku tidak sanggup lagi. Aku benci pengrajin itu. Jahat sekali mereka. Setelah itu, aku didinginkan kemudian dibawa ke etalase kaca ini. Setelah aku melihat cermin, aku tidak menyangka. Diriku yang dulu kotor, jelek dan menjijikkan bisa berubah menjadi cangkir yg sangat indah. Ini membuatku takjub. Hilang semua dendamku pada pengrajin itu. Aku begitu berterima kasih pada mereka. Ternyata aku bisa menjadi jauh lebih baik akibat penderitaan itu"

Begitulah kisahnya. Sayangnya, kita tak pernah menyadari dan selalu terpaku setiap di akhir, tanpa mau menikmati prosesnya.
Hidup memang begitu. Namun..

"TAK ADA YANG NAMANYA KEBERUNTUNGAN, TERSENYUMLAH. ANUGERAH AKAN DATANG KARENA KAMU TERSENYUM, BUKAN KARENA DUNIA SEDANG TERSENYUM. TAPI DUNIA AKAN TERSENYUM TATKALA MELIHATMU TERSENYUM"

..

AforismeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang