Merutuki

5 2 0
                                    

Rasa peduli adalah layaknya kenyataan lain dari kata bunuh diri yang disengaja
Dan nyawa dari kekosongan menghambur.
Jiwa-jiwa yang sakit meraung dalam kesedihan abadi.
Saat puisi tak lagi mampu menghibur rumah-rumah yang didirikan dan kemapanan yang tak lagi tampak menarik.

Sebagian orang mengigau tentang dirinya yang tak mewakili kenyataan. Sederet kehampaan diri ditertawainya bersama cermin yang mengutuki setiap yang terpantul.

Oh, sebagian bahkan berlagak hidup walau sejak kanak-kanak tak tahu, apa gunanya itu hidup?

Mungkin, terbahak-bahak di bawah kolong masa depan adalah cara terbaik untuk membutakan nurani. Terbawa arus keyakinan kerumunan. Menyalah pada yang akan datang sebagai pelampiasaan bagi sekarang yang tak menyenangkan.

Manusia, bertaruh terhadap hidupnya. Bertaruh terhadap kekonyolan yang dilembagakan bersama. Bahwa, hidup adalah berarti walau sesungguhnya tidak.

Kadang, hidup terlalu lama demi melihat keyakinan-keyakinan orang-orang, bisa membuat yang paling waras pun menjadi gila, merutuki dan lebih memilih untuk membunuh rasa peduli.

...

AforismeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang