Diperkuda segala yang penting

4 0 0
                                    

Jalan terbaik untuk menipu diri dan hidup. Menumpuk kekayaan. Sampai Tuhan dan iblis pun terbahak-bahak dari selimut kita yang begitu ringkih di malam hari.

Cara terbaik bagi mereka yang terlanjur adalah bekerja. Bekerja sampai kematian menjadi waktu. Atau menggorok leher dengan kewarasan yang terlampau.

Oh ya, sejauh kaki berpijak. Sejauh itu pula keserakahan mengamuk. Membalas dendam terhadap hidup dengan cara menyakiti orang lain. Menghina segala jenis ciptaan. Melemparkan bangkai bangkai pada sungai-sungai timbunan harta. Mengutuki setan yang bahkan ia sendiri jauh setan dari pada setan itu sendiri.

Langit macam apa yang memunculkan kita, manusia? Dikutuk untuk terus melanjutkan hidup bahkan saat kematian tak lagi bisa menjadi sebuah akhir.

Dedaunan yang bergoyang di pagi hari. Atau sekedar salju yang jatuh pada ketidakberadaan. Memunguti sejarah menjadi hal-hal yang tak begitu penting. Karena segala yang penting ditimbun oleh manusia. Segala yang penting dari yang tak pernah ada.

Dari kejauhan laut yang dalam dan berisik. Mengintip takdir yang membenci segala sesuatu dalam diam.

Kutukan pertama dari setiap pekerjaan adalah kamu tak pernah diijinkan untuk menolak kerja.

Tak pernah.

AforismeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang