Saat ini,sakte yumeng sedang sibuk sibuknya untuk mempersiapkan acara tahunan. Orang orang di dalam sakte terus berlalu lalang membawakan pernak pernik khas sakte yumeng, bukan hanya orang orang di dalam sakte saja yang sibuk.di luar sakte juga sama sibuknya.
Masyarakat yumeng jiang sedang mempersiapkan festival tahunan itu. Karna,waktu festival mulai satu Minggu lagi. Jadi mereka ingin memberikan kesan sederhana namun mewah untuk orang orang di berbagai sakte. Tak terkecuali untuk dua kembar yumeng siapa lagi kalau bukan wey wuxian dan Jiang Cheng.
Seperti saat ini mereka ada di pasar untuk membeli pernak pernik yang akan mereka gunakan di festival di sakte mereka,mereka tidak membawa jiejie mereka. Karna,wanita itu juga sama sibuk seperti orang orang di sakte mengatur dekorasi di dalam sakte.
Hap
"Hahhh,,,,,a Cheng aksesoris apa yang akan kita beli?"tanya wey wuxian tak lupa dia merangkul bahu lebar pemuda ungu yang ada di sebelahnya dan jangan lupakan helaan nafas panjangnya,karna saat ini wey wuxian sedang memilih pernak pernik untuk dia gunakan dalam acara festival tahunan yang akan di selenggarakan minggu depan. Tapi semua aksesoris nya tidak ada menurutnya bagus.
Pemuda ungu itu langsung tersentak karna dia merasakan bahwa saat ini bahu nya di rangkul oleh pemuda manis itu,lantas Jiang cheng memandang wajah manis wey wuxian. Wey wuxian yang merasa pemuda dalam rangkulan nya ini memandang ke arah nya,dia pun membalas tatapan mata pemuda ungu itu,hingga aksi pandangan itu terjadi,aksi itu cukup lama sebelum pemuda Jiang itu yang memutuskan kontak mata ke arah samping agar mata Jiang cheng tidak bertemu dengan manik pemuda Manisa tersebut. Karna saat ini Jiang Cheng dapat merasakan pipinya tiba tiba memanas dan detak jantung yang terpacu cepat seperti kau sedang lari maraton.
Deg deg deg deg
Jiang Cheng"....."wey jantung jangan keras keras nanti didengar oleh wey wuxian bagaimana?
Iner Jiang Cheng dalam hati. Lantas pemuda Jiang itu terbatuk kecil dengan kepalan tangan kanan menyentuh bibir seakan akan Jiang Cheng benar benar batuk untuk menenangkan debaran jantungnya saat ini. Dan juga,saat ini tenggorokan pemuda jiang itu tiba tiba kering.Ekhem
"Aku tidak tau,mana menurutmu yang bagus wey wuxian. Tusuk rambut ini bagus juga bagaimana menurutmu?"jawab dan bertanya Jiang Cheng sambil menunjukan tusuk rambut yang terbuat dari giok putih bersih dengan juntaian mutiara mutiara yang cantik sederhana namun mewah di saat bersamaan itu kepada wey wuxian. Wey wuxian yang melihat itu menyatukan kedua alis nya.
"Tidak!tidak!tidak,kita ini mau cari aksesoris shidiku sayang untuk kita gunakan,kenapa kau memilih tusuk giok itu siapa yang akan memakai nya?"jawab wey wuxian dengan melepaskan rangkulannya,merasa tertohok akan perkataan wey wuxian lantas Jiang Cheng langsung tersulut emosi. Dia pun berteriak dan menunjuk ke arah wey wuxian tak peduli dengan tatapan orang orang di pasar.
"YAK,,,,WEY WUXIAN TENTU SAJA KAU YANG AKAN MEMAKAINYA NANTI BODOH!AKU MEMBELI NYA UNTUK KAU GUNAKAN PAHAM hah hah hah"wey wuxian reflek menutup telinganya dengan ke dua tangan nya agar ia tidak tuli akibat teriakan anak bungsu dari pasangan Jiang itu. Jiang Cheng yang melihat itu masih mengatur napasnya karna dia berteriak hanya dengan satu tarikan nafas saja. Setelah Jiang Cheng mengatur nafas nya yang terputus putus
Penjual aksesoris itu juga menutup telinga nya aku akibat suara Jiang Cheng yang menurutnya itu bagaikan dewa pencabut nyawa. Penjual itu ingin bertanya apakah Jiang Cheng dan Wey wuxian jadi membeli tusuk rambut yang mereka pegang,tapi ia terlalu takut untuk bertanya. Wey wuxian bingung kenapa Jiang Cheng marah,bukan kah perkataan nya itu benar."Aiyo~a Cheng bukan kah yang aku katakan itu benar. Siapa yang akan menggunakan tusuk rambut itu aku tak ingin menggunakan nya,"protes wey wuxian kepada Jiang Cheng. Tak tau kah Jiang Cheng kalau ia seorang pria Kenapa di suruh pakai tusuk rambut seperti anak gadis. Atau jiang Cheng ingin- ahh wey wuxian spontan mengelengkan kepalanya untuk menghilangkan pikiran absurd nya itu.
Mendengar ucapan wey wuxian lantas Jiang Cheng langsung mengeram marah ia memaki wey wuxian di pasar,aksi mereka di lihat oleh pedagang-pedagang di sekitar pasar. Mereka hanya menggeleng kepala mereka sudah biasa melihat tuan muda mereka berkelahi. Jadi beberapa para pedagang yang melihat aksi mereka hanya melanjutkan aktivitas mereka ada juga yang hanya melihat nya saja.
Ok kita tinggal kan dulu chengxian
Kita lihat kerja dari tiga Jiang yang saat ini tengah sibuk,Saat ini Jiang Fengmian sedang sibuk mengecek gulungan undangan untuk ia kirim ke beberapa sakte sakte di berbagai daerah. Ia tak ingin ada satu undangan pun yang kurang,ia ingin semua undangan itu sudah lengkap. Setelah itu baru ia kirim. Saat sedang fokus mengecek gulungan undangan Jiang Fengmian mendengar suara ketuk di pintu luar ruangan nya. Lantas ia mengalihkan pandanganya ke arah pintu.
Tok tok tok
"A die!apa Ali boleh masuk?"tanya Yanli dengan suara pelan ia harus berlaku sopan,itu yang ibu nya ajarkan. Mendengar suara anak pertamanya lantas Jiang Fengmian menyuruh nya masuk. Dan kembali melihat lihat surat undang yang akan di kirim.
"Masuk lah a Li,"mendengar suara lembut sang ayah Jiang Yanli lantas langsung masuk ke dalam ruang kerja ayah nya. Saat masuk Yanli bisa lihat ayah nya yang sedang mengecek gulungan undangan. Melihat itu Yanli pun tersenyum ia lantas mendekati meja kerja sang ayah dengan langkah pelan. Setelah sampai di dekat meja kerja sang ayah Yanli pun memanggil ayah nya dengan senyum yang masih ia pasang apik di wajah nya dan suara yang lembut.
"A die!a li membawakan kue bulan untuk a die"tanpa melunturkan senyum cantik nya. Fengmian yang mendengar anak pertamanya membawa cemilan mengalihkan pandangan nya dari gulungan gulungan undangan yang tadi ia lihat. Dan tersenyum hangat kepada anak perempuan nya itu,ia meletak kan kembali gulungan undangan yang ia pegang tadi ke meja di dekat nya dan mengalihkan pandangan nya ke kue yang anak nya bawa.
TBC....
KAMU SEDANG MEMBACA
si penggoda yumeng
Fantasylangsung baca aja maaf jika ngak seru karna masih baru