20

1.2K 122 9
                                    

HEY HEY HEY APA KABAR SEMUANYA?
GIMANA PUASANYA LANCAR NGAK? SEMOGA LANCAR YA AMIN😊
MAAF YA BARU UP SEKARANG BIASA ORANG MAGER MAH GITU APA² MALES KERJAIN MAU NYA TU TIDUR MULU,
SEMOGA SUKA SAMA CERITA NYA TYPO  BANYAK BERTEBARAN JADI HARAP DI MAKLUMI KAWAND

_______*____________*__________*________

suasana saat ini cukup bisa di bilang mencekam bagaimana tidak, masing masing mereka mengeluarkan aura suram cukup membuat beberapa orang merinding walau hanya merasakan nya.

Tidak tahan dengan kesunyian apa lagi saat ini pemuda tampan menjurus ke cantik ini sudah gatal ingin berbicara berdehem guna mencairkan suasana tersebut.

Ekhem

"Hanguang-jun, Zewu-jun ada apa kalian memanggil kami? Apa ada hal penting yang ingin di bicarakan?" Tanya pemuda manis tersebut, orang yang di panggil Hanguang-jun dan Zewu-jun itu hanya diam membuat suasana menjadi canggung.

Hah~~

Helaan nafas terdengar dari bibir seksy
pemuda manis itu dalam hati ia sudah dongkol setengah mati, "kenapa dengan mereka? Ayolah aku hanya ingin membeli atau melihat lihat saja kenapa menjadi seperti ini, dasar muka tembok senyum Budha dan terong sialan. Ya dewa kapan aku akan tenang? Cukup tadi saja aku di kurung karna luka sialan hingga aku tidak bisa mengikuti lomba itu ini semua karna merak sombong bodoh itu." Maki Wei wuxian dalam hati jangan lupakan ekpresinya yang berubah ubah hingga membuat mereka gemas sendiri ingin mengarungi pemuda cantik itu.

Ok, Wei wuxian sudah jengah dengan mereka ia pergi dengan kaki di hentak hentak di tanah tanda ia marah, Wei wuxian tidak peduli lagi dengan mereka.

Biarkan saja mereka berdiri hingga berlumut dia tidak peduli.

Tidak sadar saja ketiga pemuda tersebut mengulum senyum, tidak sih hanya dua orang yang menhan senyum sedangkan pemuda satunya lagi memang sudah tersenyum sedari tadi.

Sungguh jika tidak ingat aturan sakte sudah di pastikan ia mencuri pemuda manis dengan gigi kelinci itu untuk dirinya sendiri.

Saat sudah cukup jauh Wei wuxian memandang ke arah belakang, tiba tiba terlintas ide untuk menjahili mereka biar malu.

Wei wuxian mengambil nafas panjang panjang ia sudah siap siap ingin mengeluarkan suaranya. Saat sudah siap.

Hey apa kalian akan berdiri di sana sampai berlumut? Jika benar, maka lakukan lah aku tidak peduli jangan ikuti aku

Teriakan Wei wuxian membuat beberapa orang menutup telinga mereka masing masing, Wei wuxian tidak peduli dia tidak malu sama sekali. Sedangkan orang yang diteriaki menahan malu.

Jiang Cheng pergi mengejar pemuda dengan gigi kelinci itu, takut takut nanti di culik orang kan bisa terjadi bencana di sakte Yumeng.

Sedangkan kedua adik kakak Lan pergi ke arah berlawanan. Bukan tidak ingin mengejar. Hanya saja mereka tidak ingin membuat pemuda yang berhasil mencuri hati mereka bertambah marah.

Berbeda dengan dengan Jiang Cheng dan Duo Lan. Wei wuxian saat ini tengah duduk di dekat jembatan yang penuh dengan lampion teratai  sangat indah.

Lama Wei wuxian melihat lampion  hingga tidak tahu jika dari kejauhan ada sepasang manik hijau yang amat membuat siapa saja sejuk jika melihatnya.

Cukup lama ia melihat pemuda manis tersebut, ia ingin mendekat tapi apalah daya dia sangat gugup saat ini. Dengan keberanian tidak seberapa itu ia mendudukkan bokong nya ke sebelah pemuda itu.

Wei wuxian tersentak saat ia merasakan  ada seseorang yang duduk di dekat sebelah nya. Kepalnya menoleh ke samping hingga iris miliknya bersibobrok dengan iris hijau, cukup lama mereka melakukan eyes kontak layak nya waktu yang berhenti itu lah yang di rasakan Wei wuxian.

Sedangkan orang yang berada di sebelah Wei wuxian tersenyum tipis sangat tipis hingga harus menggunakan sedotan, canda kawandಠ◡ಠ

Tersasar dari lamunan nya Wei wuxian berdehem untuk mencairkan suasana canggung tersebut, "ekhem, apa yang sedang anda lakukan di sini Nie Gongzhi?" Tidak salah lagi seseorang yang sedang duduk di sebelah Wei wuxian adalah Nie ming-jue pemimpin dari Nie.

"Tidak ada aku hanya berkeliling melihat pernak pernik di pasar, hingga aku melihat seseorang yang nampak familiar. Jadi ku dekati" sahut Nie ming-jue. Wei wuxian memangutkan kepalanya.

"Ah~ apa Huaisang juga ikut ke dengan mu Nie Gongzhi?" Mendengar nama sang adik di sebutkan membuat pemuda dengan marga Nie itu mengelap. Apa tidak bisa pemuda manis itu tidak merusak suasana yang mendukung ini, pikirnya.

Tapi mau gimana lagi pemuda tengik yang sayang nya manis ini adalah sahabat sang adik. Jadi tidak mungkin kan ia tidak menjawab pertanyaan tersebut.

" Ada apa kau bertanya tentang nya?"  Bukanya menJawab Nie ming-ju malah mengajukan bertanyaan. Serap memang

Wei wuxian kikuk sendiri. Ia hanya bertanya loh, masa tidak boleh, oleh pemuda di depan nya itu.

Menggaruk tengkuknya yang tidak gatal Wei wuxian menjawab. "Tidak ada, aku hanya sedang bertanya karna biasanya ia akan senang, bukan kah di sini banyak pernak pernik lukisan indah? Aku yakin Huaisang akan pergi ke pasar. Ternyata tidak" jawab Wei wuxian sesekali mengibaskan tangan nya ke atas bawah dan memandang ke arah sungai di depan nya itu.

Tidak sadarkah Wei wuxian, kalau jawabnya tersebut membuat Nie ming-ju menghela nafas lega, ia pikir, pemuda tersebut merindukan bocah cengeng yang sayang nya adiknya tersebut. Bocah cengeng itu memang menyukai hal hal berbau seni. Hingga di dalam kamarnya penuh akan lukisan lukisan yang ia buat.

Tidak seperti dirinya kamarnya penuh akan pedang miliknya. Setelah itu tidak ada lagi percakapan di antara mereka. Mereka, sama sama diam dengan pemikiran masing masing.

Hingga, teriakan seseorang membuat mereka menoleh ke belakang, terlihat pemuda dengan pakaian ungu miliknya. Jangan lupakan wajah judes miliknya.

Wei wuxian di sini kau ternyata? Aku
Sudah mencari mu sedari tadi bodoh

Tbc......

Disini saiya ingin curhat nih
Gimana menurut kalian kalau Saiya membuat cerita tentang transmigrasi menurut kalian gimana🤔?
Saiya sudah terkena virus transmigrasi tangan ini gatel pengen buatnya😋
Tapi Saiya fikir juga sih cerita yang lain Banyak books yang belom di lanjutin takutnya ngak ada waktu
Hah~~~~ galau jadinya🥺🥺
Tolong kasih saran kawanzd

si penggoda yumengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang