13

1.6K 137 3
                                    

Pagi nya di danau yumeng semua orang bersiap siap untuk melakukan pertandingan yang akan di selenggarakan oleh sakte yumeng, semua murid dari berbagai sakte sudah tidak sabar untuk menyaksikan pertandingan tersebut.

Setiap murid dari berbagai sakte di suruh berkumpul di lapangan luas tempat para murid sakte yumeng berlatih pedang, ada beberapa murid yang sedang sekedar berbincang bincang kepada murid dari sakte luar.

Ok kita beralih pada tempat yang lain yaitu kamar wei wuxian

Langkah kaki di hentak hentak dari seorang pemuda berpakaian ungu yaitu Jiang Cheng, ia saat ini sedang menuju ke kamar pemuda manis wei yang dia yakini belum bangun.

"WEI WUXIAN BANGUN SEKARANG, APA KAU TIDAK TAU HARI SUDAH PAGI HAH?!" Teriak jiang Cheng, Wei wuxian perlahan membuka matanya karna merasa terganggu akibat teriakan maut dari seseorang.

"A-cheng bisa tidak jangan berteriak saat membangunkan ku? Apa kau akan mati jika tidak berteriak sekali saja?!" Kata Wei wuxian sambil mengucek matanya yang masih berat. Jiang bungsu itu mendengus mendengar keluhan yang keluar dari bibir seksi Wei wuxian.

"Kau kalau ku bangunkan dengan cara baik baik bukan nya bangun tapi malah tidur"

"Iya iya sudah aku sudah bangun jadi pergi sana!" Ketus Wei wuxian

"Baik tapi jangan terlambat kau, acara pertandingan nya akan di mulai awas saja jika kau lambat. Jangan membuat sakte yumeng malu bodoh!" Cerocos Jiang Cheng, Wei wuxian hanya merotasi matanya bosan dia bingung apa yang di makan madam yu saat mengandung Jiang Cheng dulu.

Melihat Wei wuxian yang belum beranjak dari kasur membuat urat urat muncul di dahi pemuda Jiang itu.

"Yak Wei wuxian berapa lama lagi kau akan duduk di kasur hah?" Pekik Jiang Cheng.

"Iya iya iya iya berisik A-cheng" sungut Wei wuxian, ia beranjak dari kasur menuju kamar mandi. Jiang Cheng hanya memijit pelipisnya yang berdenyut akibat Wei wuxian.

Jiang Cheng melangkahkan kaki nya menuju kasur Wei wuxian dan merapikan nya, baik bukan. Selagi merapikan tempat tidur dia tidak sengaja melihat gambar seorang gadis sedang memegang lentera teratai. Gadis itu mempunyai senyum manis hingga matanya menyipit seperti bulan sabit.

Lama dia memandang gambar itu sampai tidak sadar bahwa wei wuxian sudah selesai mandi, Wei wuxian menatap bingung pemuda ungu itu jadi Wei wuxian berjalan ke arah Jiang Cheng. Saat ia akan memanggil pemuda Jiang itu mata nya terbelalak kaget karna kertas yang Jiang Cheng pegang adalah gambar yang dia lukis gambar Jia Li.

Cepat cepat Wei wuxian mengambil lukisan di tangan Jiang Cheng, Jiang Cheng sendiri tersentak saat tiba tiba keras yang dia pegang di tarik paksa oleh orang lain yang tidak lain adalah Wei wuxian.

Wei wuxian tersenyum kikuk saat Jiang Cheng memandang tajam ke arah nya, Wei wuxian tau kalau sebentar lagi pemuda ungu itu akan marah marah dan dia sudah bersedia menerima suara dari pencabut nyawa. Saat ingin marah tiba tiba ada seseorang mengetuk pintu kamar wei wuxian.

Tok tok tok

"ADA APA?!" Teriak jiang Cheng

"Maaf Jiang Gongzhi saya menganggu tapi nyonya yu meminta Jiang Gongzhi dan Wei Gongzhi untuk cepat cepat berkumpul di lapangan latihan" jawab takut orang tersebut.

"Katakan kalau kami sebentar lagi akan datang"

"Baik, kalau begitu saya permisi dulu Jiang Gongzhi"

Jiang Cheng berdecih pelan dan memandang Wei wuxian tajam membuat pemuda Wei itu bungkam. Dia melangkahkan kaki nya keluar dari kamar wei wuxian dengan perasaan dongkol. Owh Ingatkan Jiang Cheng untuk menendang pantat montok pemuda Wei itu ke danau yumeng.

Ok, abaikan pantat montok Wei wuxian, tapi Jiang Cheng akui kalau pantat Wei wuxian itu memang montok

Wei wuxian sendiri bernafas lega, dia cepat cepat menyimpan lukisan Jia Li di tempat yang aman.

*Skip*

Saat ini wei wuxian sedang berlari menuju halaman luas di dekat lapangan latihan. Ia berlari sambil tersenyum manis karna dia sudah sudah tidak sabar untuk melihat pertandingan antar sakte.

Semua pasang mata melihat ke arah wei wuxian dan tidak bisa untuk tidak terpana, kenapa tidak, saat ini wei wuxian menggunakan pakaian kesukaan nya dengan sedikit rambut yang di kepang tersemat di bagian kanan dengan kuncir kuda. Menambah kesan manis dan cantik.

Tidak hanya murid dari berbagai sakte saja yang terpana bahkan saat ini ke tiga tuan muda "Lan xichen, Lan wangji, Jin jixuan" pun tidak bisa mengalihkan pandangan mereka dari wei wuxian. Bukan hanya mereka saja pemimpin dari berbagai sakte pun tidak ada yang mengalihkan pandangan mereka pada wei wuxian apalagi saat ini Jin guangsan yang di juluki penebar benih pun tidak bisa mengalihkan pandangan nya. Dia menjilat bibir nya secara seksual berkhayal yang tidak senonoh dengan pemuda manis itu. Aksi yang di lakukan oleh jin guangsan tidak lepas dari penglihatan berbagai pemimpin sakte lain, mereka memandang jijiks Jin guangsan.

Ku tabok juga ni orang😤😤😤😤

Wei wuxian merasa dirinya di pandang langsung memandang ke arah sekumpulan buaya_Ralat_orang orang yang melihat kearah nya dengan mengedip ngedip kan mata nya lucu.

Tbc.....

Maaf kalau pendek ya......
Terus author ingin minta maaf kalau author jarang up karna lagi UAS jadi sekali lagi maaf🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻

si penggoda yumengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang