18

1.3K 116 4
                                    

Saat ini di dermaga Yumeng di penuhi dengan lampion berbentuk teratai bahkan di dekat danau juga penuh akan lampion teratai yang sangat indah.

Membuat Yumeng seperti kota lentera karna di setiap langkah kaki pasti akan melihat lentera teratai, gelak tawa memenuhi sakte dan tempat-tempat seperti pasar Yumeng saat ini.

Banyak anak-anak kecil dan orang dewasa berlalu lalang, ada yang sedang membeli tanghulu jepit rambut dan masih banyak lagi.

Sama seperti pemuda cantik dan manis ini siapa lagi kalau bukan Wei wuxian, setelah membujuk keluarga angkat nya agar bisa berkeliling di dekat pasar Yumeng, awalnya dia tidak di izinkan keluar dengan alasan takut luka di tangannya kembali terbuka.

Tapi dengan segala bujukan dan rayuan  akhirnya keluarganya mengizinkan ia keluar walau adanya bantuan dari sang jie, siapa lagi kalau bukan nona muda dari Yumeng 'jiang Yanli' Wei wuxian melompat kecil akibat kesenangan.

Beberapa orang yang melihat wajah gemas Wei wuxian memekik tertahan,tidak jarang juga mereka mengigit bibir dalam mereka karna gemas dengan sikap Wei wuxian.

Ada juga yang mengigit jari-jari mereka, ingin rasanya mereka mengigit pipi bakpao Wei wuxian, pikir mereka.

Jiang Cheng sendiri di buat gemas. Boleh dia mengurung shixiong-nya itu di dalam kamar? Hanya boleh dirinya saja yang melihat keimutan makhluk pembuat onar itu yang sayang nya cantik dan mengemaskan pikirnya.

Tidak tahan lagi tangan Jiang Cheng menanggkup wajah Wei wuxian, hingga bibir Wei wuxian maju ke depan beberapa centi.

"Jangan membuat wajah seperti itu Wei wuxian" Wei wuxian mendengar itu sontak menerjap kan matanya beberapa kali dan memandang polos ke arah Jiang bungsu tersebut.

Ia mengangkat alisnya sebelah tidak mengerti, dengan susah payah ia berbicara walau agak sulit.

"Kenawpwa bewgiwtu?" Bibir Jiang Cheng berkedut mendengar ucapan tidak jelas keluar dari mulut pemuda cantik di depan nya. Ia ingin tertawa lepas, tapi karna. Menjaga image yang sudah lama melekat pada dirinya jadi ia harus berpura pura galak nyatanya dalam hati ia sudah berjingkrak tidak jelas.

Ia berdehem sebentar karna tiba tiba tengorokan ya kering "karna itu terlihat menjijikan kau tau! Kau tidak lihat semua orang memandang aneh dirimu itu?" Wei wuxian mengedarkan pandangan nya ke arah depan dan benar saja semua pasang mata melihat ke arah mereka.

Wei wuxian yang melihat itu meringis malu ia tersenyum canggung dan membungkuk sedikit badan nya tanda meminta maaf, setelah itu ia menyeret shidi ungu yang sayang nya adik angkat dirinya itu pergi ke pasar daerah terdekat di Yumeng.

Jiang Cheng yang di tarik paksa pun hanya menghela nafas pasrah karna di tarik oleh shixiong nya itu, hampir saja dirinya jatuh ke depan. Dan untung saja ia mempunyai refleks yang cepat jadi ia tidak jatuh dan menahan malu.

Tarikan Wei wuxian memang tidak kuat tapi karna dia belum mempunyai persiapan, jadi ya. Kalian tau lah.

Tidak tau saja bahwa interaksi ke duo Yumeng itu di lihat oleh beberapa pasang mata yang berbeda iris, dapat di lihat kilatan tajam dari masing masing iris tersebut, tangan mereka terkepal kuat hingga kubu jari memutih dan urat menonjol di sekitar leher dan pelipis mereka.

Setelah bayang bayang punggung ke duo Jiang tersebut menghilang di balik lautan manusia, barulah beberapa orang tadi pergi dari sana, mungkin karna mood mereka buruk setelah melihat sang pujaan hati mereka pergi dengan laki laki lain walau hanya saudara sendiri, siapa tahu lebih dari saudara_mungkin. ┐( ˘_˘)┌

*Beberapa saat sebelum nya*

Seorang pemuda tampan dengan setelan pakaian berwarna kuning dengan lambang bunga Lily berada di tengah tengah pakaian tersebut, siapapun jelas tau kalau pakaian tersebut khas dari sakte Jilingtai.

Ia berencana akan pergi ke pasar Yumeng untuk melihat lihat atau membeli barang barang yang menurutnya bagus untuk di berikan kepada pemuda cantik yang tadi siang tidak sengaja ia lukai siapa lagi kalau bukan 'Wei wuxian'.

Dirinya selalu di iringi dengan beberapa murid dari sakte Jilingtai, siapa pun yang melihat hal tersebut jelas tau bahwa ia adalah orang berpengaruh di dunia kultivasi. Saat sedang melihat lihat dia tidak sengaja melihat sosok familiar yang mampu membuat dirinya bersalah.

Manik obsidian abu abu nya terus melihat ke arah sosok pemuda cantik yang sejak siang tadi telah mencuri seluruh eksistensi nya, sosok yang anggun layak nya putri dari sakte ternama, tawanya merdu miliknya mampu menghipnotis seluruh orang, suara nya mengalun lembut di telinga siapa saja yang mendengarnya dan mampu membuat semua orang candu untuk mendengar nya, dan jangan lupakan wajah nya yang cantik_ralat_sangat sangat cantik.

Bahkan kecantikannya sampai menyebar di seluruh dunia kultivasi, dan jangan lupakan Bahkan ada yang tidak segan segan ada melamar pemuda dari Yumeng tersebut, dari sakte ke
cil sampai besar bahkan dari negara tetangga saja ikut melamar.

Tapi setiap surat lamaran yang datang itu akan di bakar oleh nyonya dari Yumeng,  ia tidak ingin anak nya menikah dengan orang yang tidak ia cintai, bukan berarti nyonya Yumeng itu  tidak akan melepaskan anak cantik nya untuk menikah? Tidak.

Ia akan menunggu hingga ada laki laki yang memang bisa menjaga permata dari Yumeng tersebut. Yang jelas jika permata nya terluka sedikit saja dia tidak akan segan segan menghabisi orang tersebut dengan cambuk zidian milik nya.

_Back to topik_

Seluruh gerak geri nya tidak lepas dari iris milik nya, dari ia merengek bak anak kecil yang minta di belikan mainan sampai di mana tuan muda pertama Jiang itu menyentuk pipi Wei wuxian, semua tidak pernah lepas se-inci pun.

Tiba tiba saja darah nya mendidih melihat dengan lancang nya tangan  pemuda Jiang itu menyentuh pipi Wei wuxian, walaupun mereka saudara tapi tetap saja dia tidak terima ingin rasanya ia menebas tangan itu.

Manik milik nya tidak pernah lepas dari adegan di depan dirinya, hati nya sakit dan dia tidak tau kenapa, bahkan ia mendengar bisikan bisikan dari beberapa orang yang tidak sengaja_atau sengaja_berbicara tentang mereka.

Yang mana membuat darah lebih mendidih, wajah nya sudah memerah menahan marah atau cemburu, nafas nya memburu dengan dadanya naik turun dengan cepat. Ia mencoba menahan diri untuk tidak meledak saat itu juga.

Salah satu murid Yumeng bertanya "tuan muda ada apa?" Yang di panggil 'tuan muda' tersebut tidak merespon panggilan tersebut.

Beberapa murid yang melihat tuan muda yang dalam keadaan suasana buruk hanya melihat satu sama lain yang di balas gidikan bahu dan gelengan kepala. Mereka ingin bertanya tapi takut, karna. Tiba tiba saja suhu di sekita mereka menjadi sangat dingin yang mana membuat tubuh mereka mengingil.

Merasakan aura dingin di depan lantas mereka melihat ke depan yang mana aura dingin itu di keluarkan oleh tuan muda mereka, jangan lupakan tatapan tajam yang mana mampu membunuh siapa saja dengan tatapan nya.

'tuan muda sedang dalam suasana hati yang buruk' batin mereka.

Tbc.....

Yeyyyyyyyy akhir nya up juga.
Saiya mau up Doble chapter
Semoga ceritanya seru dan maaf kalau banyak typo dan tyidak nyambuang ok

si penggoda yumengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang