Jangan lupa vote and komen di awal dan akhir cerita🏃🏃
Typo bertebaran di mana mana
Kalimat baku dan non-baku
.....................Saat ini Wei wuxian sedang duduk di Gazebo bagian selatan, ia termenung mengingat apa yang terjadi hari ini.
Seorang pria dengan pakaian kuning mendatangi Wei wuxian dan duduk di sebelah pemuda manis tersebut, melihat
Wajah Wei wuxian yang berubah-ubah membuat pemuda di samping nya itu mengulum senyum.Ntah sadar atau tidak tangan kekar milik pemuda itu mengelus lembut surai hitam malam milik Wei wuxian, membuat sang empu terkejut.
Iris heterokromia milik Wei wuxian membola seketika, sedangkan pemuda di depan nya ini terkekeh kecil. Ah, lucu sekali calon istrinya ini pikir pemuda itu.
"Jin jixuan apa yang kau lakukan di sini? Dan apa apaan ini, jangan mengelus kepala ku. Aku bukan anak kecil" sentak Wei wuxian
Jin jixuan terkekeh, "Hao, Hao, aku tidak akan melakukan nya lagi, oh ya A-xian apa yang kau lakukan di sini?"
Mata Wei wuxian berkedut kesal, A-xian? Apa apaan panggilan itu. Sabar Wei wuxian jangan sampai kau menarik suibian dari sarung dan berakhir berkelahi di gazebo.
Mendengus, "tidak ada!!?"
"Yakin?"
Ok, tingkat kesabaran Wei wuxian sudah di ujung ubun ubun sekarang, wajah pemuda itu sudah mengelap. Jika di komik sudah di pastikan ada asap yang keluar dari hidung dan telinga, jangan lupakan tanduk hitam di kepalanya.
Wei wuxian berdiri dari duduk dan memandang garang jin jixuan yang sayang nya terlihat mengemaskan, "kau kenapa merak sombong?, Aneh sekali, ku peringatkan jangan menggangguku kalau tidak..."
Jin jixuan mengangkat alis mengoda Wei wuxian jangan lupakan senyum menawan ke arah Wei wuxian, sialan. Hati Wei wuxian berdebar kencang.
Wajah nya memerah dan rona merah menghiasi wajah hingga ke lehernya, untung saja malam hari jadi tidak terlihat bahwa Wei wuxian tersipu.
Jadi, Wei wuxian memilih pergi dari pada mengahadapi si setan jin satu ini.
Sebelum pergi Wei wuxian mengacungkan jari tengah kepada jin jixuan, dan berlari kencang.
Jin jixuan melihat itu tercengang sebelum ber-smirk, ah,,, betapa ia ingin mengurung rubah kecilnya itu.
Jin jixuan berdiri dari duduk nya saat hendak pergi matanya menangkap sebuah jepit rambut bentuk bunga teratai.
Yang di yakini milik rubah kecilnya, menyimpan di balik Hanfu miliknya dan berlalu dari gazebo.
........
Pagi harinya di kediaman Yumeng, di sibukkan dengan beberapa pelayan yang berlalu lalang untuk menyiapkan sarapan bagi para tamu.
Sedangkan, para murid sedang membantu menyusun apa saja yang di dalam ruang makan, berbeda di ruang makan yang sibuk maka di sebuah kamar pemuda bergigi kelinci itu sedang tertidur dengan selimut menggulung di tubuhnya layak nya ulat bulu.
Tidak lama pintu milik pemuda itu di tendang kuat hingga terlepas, tapi tidak membuat pemuda itu lekas bangun juga.
Malah dirinya semakin nyenyak dalam buaian mimpi, seorang pemuda berpakaian Hanfu ungu masuk dan melihat buntalan di atas kasur.
Menggeleng kecil dan berjalan ke arah kasur, "Wei wuxian ayo bangun, bentar lagi orang orang akan melakukan sarapan"
Bukan bangun Wei wuxian malah membenamkan wajah di selimut, Jiang Cheng masih mempertahankan kesabaran nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
si penggoda yumeng
Fantasylangsung baca aja maaf jika ngak seru karna masih baru