27

955 83 12
                                    

Jin jixuan, pemuda itu melongos pergi meninggalkan Mei Ling dan keluarganya di gazebo Utara. Persetan dengan sopan santun ia tidak peduli sekarang.

Sudah bersyukur dia mau meluangkan waktunya yang begitu berharga untuk wanita itu.

Tidak ada satupun yang melarang pemuda itu pergi, jelas sekali jika pemuda itu ingin cepat-cepat pergi sedari tadi.

Lalu keluarga jin, jin Guangsan dan madam jin, jin jixun beserta jin jixuan ikut pergi meninggalkan wanita Mei itu sendiri.

Mei Ling menangis sesenggukan di gazebo, mengelap kasar air matanya. Netra hitamnya menyorot dingin memandang ke tempat keluarga jin keluar tadi.

Berdiri dan merapikan pakaian nya yang terlihat berantakan, setelah itu dia pergi ke salah satu kamar untuk ia bermalam.

*********

Saat ini terdapat dua anak Adam yang sedang berpelukan di gazebo selatan, mereka begitu terlihat intim saat ini, ee...atau bisa di bilang pemaksaan.

Wei wuxian, pemuda cantik nan manis itu sedang menatap datar pemuda yang sedang memangku dirinya.

Helaan nafas Wei wuxian berikan, sialan jika tahu begini lebih baik dia tidak perlu menyetujui usulan merak sombong ini tadi teriak kesal Wei wuxian dalam hati.

Hah~

Ini sudah terhitung 14 kali laki-laki itu menghela nafas, siapapun yang melihat posisi jin jixuan dan Wei wuxian sekarang akan berpikir jika mereka memiliki hubungan khusus.

Memandang jengah pemuda yang memangku dirinya dengan tampang tak berdosa sama sekali.

Ingatkan dia untuk memukul wajah sok tampan jin jixuan nanti tapi emang tampan sih.

Jin jixuan, pemuda itu masih anteng memangku Wei wuxian dengan kepala yang berada di ceruk leher pemuda cantik nan manis itu, tadi saat dia berjalan-jalan sendiri manik emas coklatnya tidak sengaja menatap punggung ramping yang dia kenal.

Dengan perasaan penasaran jin jixuan mendekat dan menepuk bahu pemuda itu, laki-laki itu dan berbalik melihat siapa gerangan yang menepuk bahunya.

Mata pemuda itu terbelalak saat mengetahui jika yang menepuk bahunya seseorang yang amat ia hindar. pemuda itu mengumpat dalam hati saat tidak menyadari ada yang mendekat tadi.

Mata jin jixuan berbinar saat mengetahui pemuda tadi adalah Wei wuxian laki-laki yang membuat dunia seorang jin jixuan berbalik 180° dalam sekejap.

Tatapan memuja dan penuh damba jin jixuan berikan pada Wei wuxian, tapi Wei wuxian yang pada dasarnya tidak pernah peka sama perasaan bro, jadi berjuang ya.

Wei wuxian menaikkan sebelah alisnya "ada apa?" Tanya Wei wuxian pada jin jixuan

Jin jixuan pemuda itu mengelus tengkuknya canggung "hmm a-xian apa kau punya waktu luang sekarang?" Bukan menjawab jin jixuan malah bertanya balik pada Wei wuxian.

Wei wuxian berpikir sejenak, jari telunjuk nya ia taruh di dagu dan netra Heterokromia menatap ke atas uugh..sungguh mengemaskan.

jin jixuan menaham tangannya untuk tidak mencubit pipi pemuda di depan nya ini 'tahan jin jixuan...tahan jangan kau terkam Wei wuxian sekarang batin jin jixuan memberi semangat.

Menghela nafas jin jixuan kembali berucap "hanya jalan-jalan sebentar untuk menikmati udara sore bagaiman? Bukankah sebagi tuan rumah kau harus menemani tamu dan tepat sekali aku tamu terhormat di Yumeng jadi kau harus menemaniku" lanjut jin jixuan dengan menekan kalimat terakhir saat tahu Wei wuxian akan menolak.

Wei wuxian, pemuda manis itu memandang sengit jin jixuan saat ini. heh!! Kalau begitu untuk apa mintak izin tadi.

Wei wuxian mendengus tidak ayal ia mengangguk setuju, jin jixuan senang bukan main ia seperti mendapatkan hadiah Lottery.

si penggoda yumengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang