16

1.4K 128 11
                                    

hello semuanya rindu author ngak! Rindu ngak! Rindu ngak! Rindulah masa ngak ya kan

Kita kembali pada cerita akoh yang ngunah banget😋😋😋

Saat ini wei wuxian sedang melihat Jiang Cheng sedang bertarung pedang dengan Jin jixuan dari sakte Langling Jin, ia berteriak dengan keras tidak memperdulikan tatapan dari beberapa murid.

"A-cheng kalahkan merak sombong itu. Tunjukkan kalau yumeng Jiang hebat" teriak Wei wuxian dengan tangan terangkat ke atas

Author: tangan di atas ngapain berdoa emang?
Wei wuxian: ngak lagi ngamen
Author: idih cantik-cantik ngamen neng malu kali sama author #candangamen😋😋
Wei wuxian: nang neng nang neng pala Lo neneg
Author: idih selow bos jangan ngamok juga kali, kalem kalem
Wei wuxian: dah lah lanjut ajalah ceritanya! Bodoh😒😒
Author: idih gue hapus juga Lo dari ni cerita mampos😤😤
Wei wuxian: jangan gitu lah! kan kakanda canda adinda😋😋
Author: tolong telpon ambulance
Wei wuxian: Lo sakit Thor?
Author: bukan untuk gue Maimunah
Wei wuxian: lah teros untuk siapa dong?
Author: untuk Lo butuh di bawak ke rumah sakit. Cek otak Lo masih berfungsi apa kagak tu, dah lah lelah hayati😤😤😤

#Kembali ke topik#

Jiang Cheng mendengar teriakan wei wuxian bertambah semangat dan mengayun pedang dengan bringas, membuat jin jixuan kelelahan tapi ia tidak akan menyerah ia akan terus melawan Jiang Cheng.

Kalau ia kalah mau di taruh di mana mukanya sebagai calon pemimpin sakte nantinya.

Taruh di bawah jembatan sayang

Pertarungan semakin panas untuk kedua belah pihak, kedua nya sama-sama tidak ingin kalah. Sama-sama berambisi untuk mengalahkan lawannya.

Bahkan para pemimpin yang sedang melihat pertarungan kedua tuan muda dari kedua sakte besar tidak bisa untuk tidak terperangah dengan kebrutalan kedua pihak.

Pertarungan semakin sengit bersamaan dengan teriakan dari peserta dan penonton dari berbagai sakte dan masyarakat yumeng.

Jiang Cheng membuang nafas"lebih baik kau menyerah saja! Langling Jin tidak akan menang dari yumeng"

Jin jixuan mendengar ucapan Jiang Cheng membuat tersulit emosi  " heh siapa kau yang mengatakan sakte ku tidak akan menang ha?"

Jiang Cheng hanya berdecih "heh bukan kah memang begitu kalian hanya mampu menyombongkan harta saja bukan"

Ucapan Jiang Cheng membuat Jin jixuan geram dia mengerakkan pedang nya secara brutal, semua orang melihat ke-brutalan Jin jixuan bergidik Geri.

Jiang Cheng saat ini sedang menyeringai  kejam karna membuat lawan nya tersulut emosi. Saat Jin jixuan ingin menusuk pedang ke arah Jiang Chen, Jiang Cheng dengan cepat menangkis tersebut membuat pedang Jin jixuan terlepas dari tangan Jin jixuan.

Hingga pedang itu mengarah ke arah seorang gadis yang sedang melihat pertandingan pedang, dia sudah menutup matanya saat pedang itu akan mengenai dirinya.

Beberapa saat ia tutup mata tapi tak kunjung juga merasakan tusukan pedang membuat gadis tersebut membuka mata, saat ia membuka mata hal pertama yang ia lihat adalah  sebuah tangan mungil yang menahan pedang tersebut membuat tangan itu mengeluarkan darah cukup banyak.

Mata gadis itu membola ia terduduk kaku.

"A-xian"

"Wei Ying"

"Wei Gongzhi"

"Wei wuxian"

Gadis itu tersadar saat mendengar teriakan dari beberapa orang

"Hey kau tidak apa-apa kan? Apa kau terluka" tanya laki-laki tersebut, Jiak kalian menjawab kaki-laki itu adalah Wei wuxian maka jawabannya benar.

Ok segini dulu ya semuanya karna otak author blank
Maaf kalau dikit🙏🏻🙏🏻🙏🏻
See you next time 😘😘😘😘

si penggoda yumengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang