8

1.7K 151 2
                                    

Saat festival banyak orang dan murid-murid dari sakte besar maupun kecil menikmati acara tersebut,dan tidak melihat raut khawatir dari wajah keluarga utama Jiang.

Para tetua sakte dan pemimpin yumeng menyambut kedatangan murid-murid dari sakte lain.

Di depan gerbang sakte

"Tolong tunjukkan undangan anda Gongzhi"tanya salah satu murid yumeng dengan senyum hangat, murid-murid tadi pun menunjuk kan undangan yang bercap lambang teratai.

Melihat surat undangan resmi itu para murid yang berjaga gerbang sakte mengizinkan orang-orang itu masuk,begitu, sampai saat di barisan sakte jin.

"Tolong tunjukkan undangan anda Gongzhi"tanya sekian kalinya murid yumeng dan masih mempertahan kan senyum hangat mereka

'kapan selesai, pipiku kebas loh Thor🥲🥲🥲'
'Sabar ya, orang sabar di sayang aku eh maksud nya di sayang Tuhan😊😊'
😐😐😐😐

Tapi nyatanya bukan menunjuk kan undangan mereka, malah salah seorang murid dari sakte Jin menyombongkan diri nya di depan gerbang.

"Heh,,,kami tidak perlu menunjukkan gulungan undangan, langsung biarkan kami masuk"ucap arogan salah satu murid sakte Jin itu dengan mengangkat dagunya menunjukkan sifat arogan nya itu,orang-orang yang melihat sifat arogan dari murid Jin hanya mengelengkan kepala mereka melihat kelakuan memalukan sakte Jin. Para murid sakte yumeng masih menunjukkan senyum manis mereka karna tidak ingin membuat malu sakte mereka. Walau dalam hati mereka menyumpah serapahi para murid sakte Jin.

Mereka mengulangi ucapan tadi "tolong tunjukkan undangan anda Gongzhi, kalau anda tidak menunjukkan undangan maka mohon maaf kami tidak bisa mengizinkan Gongzhi sekalian masuk ke dalam"ucap murid Tadi dengan menekan emosi nya, mendengar itu sontak terjadi aksi perdebatan antara sakte Jin dan sakte yumeng.

Wei wuxian yang mendengar keributan di depan pintu gerbang sakte pun mendekat dan melihat juniornya sedang berdebat dengan orang-orang berbaju kuning dan salah satu dari mereka menampakkan bermotif bunga Peony yang ia yakini adalah murid sakte Ji. Melihat itu ia menjadi geram melihat ke aroganan mereka menjadi muak dan mendekat ke arah murid sakte yumeng dan Jin.

"Ada apa ini?" Tanya wey wuxian dengan menekan setiap kata nya, suara lembut wei wuxian menyapa pendengaran mereka sontak membuat orang-orang di sana memandang ke arah sumber suara, dan mendapati seorang pemuda tampan menjurus cantik ke manis memandang dingin ke arah mereka walau wajahnya menunjuk kan senyum manis tapi tidak dengan tatapan dan aura hitam pekat yang menguar dari tubuh pemuda manis di depan mereka.

"Cantik dan mempesona" pikir semau orang yang melihat wajah mungil wei wuxian.

Tapi saat merek merasakan aura gelap dari wei wuxian sontak semua yang ada di sana langsung bungkam tidak ada yang berani mengeluarkan suara sedikit pun, murid sakte Jiang yang melihat senior manis mereka mengeluarkan aura gelap hanya diam dengan telapak tangan yang sudah basah akibat keringat dingin. Mereka tidak pernah melihat wei wuxian mengeluarkan aura gelap_Ralat_bahkan tidak pernah marah sekali pun, tapi apa ini wei wuxian yang saat ini sedang mengeluarkan aura hitam pekatnya.

'hiiii senior wei marah' pikir murid yumeng dalam hati.

Bahkan murid-murid dari sakte Jin yang tadi dengan menunjuk kan ke arogananya juga tidak membuka suara karna terlalu takut dengan pria manis di depan nya itu.

"Hm? Kenapa tidak ada yang menjawab? Bukan kah tadi kalian berdebat dengan suara lantang? Kenapa langsung diam saat aku bertanya?"

Tanya wei wuxian sambil mengangkat salah satu alis nya, dan memandang wajah ketakutan mereka satu persatu, ia juga berbicara pada mereka dengan suara sehalus mungkin untuk menekan emosi nya yang ingin meledak tapi ia tutupi dengan senyum cerah nya.

Sontak wei wuxian langsung membuang nafas kasar untuk membuang emosi yang tadi menghinggapi hati nya tadi, mendengar suara halus wei wuxian membuat mereka memberanikan diri untuk memandang wajah cantik wei wuxian.

Melihat wajah panik mereka membuat senyum manis wei wuxian langsung mengembang cantik bahkan mata nya menyipit seperti bulan sabit, orang-orang yang melihat itu langsung merasakan rona merah di pipi mereka. Kenapa tidak. Orang di depan mereka ini sangat cantik dengan baju merah bercampur putih, wajah mungil dengan rahang sedikit terlihat tegas, kulit seputih dan sehalus susu, suara lembut halus dan merdu walau dapat terdengar suara bariton seorang pria, tubuh ramping, kaki panjang nya yang ditutupi Hanfu. Dari dekat saja bisa mereka lihat hidung kecil tapi mancung, bibir mungil Semerah buah plam, bulu matanya yang lentik, manik mata jernih bewarna abu-abu bercampur perak sangat cantik saat berbinar, tangan panjang dan lentik, dengan rambut hitam legam sewarna tinta yang di ikat setengah yang berhias kan tusuk rambut giok putih.

Melihat nya saja bagaikan melihat 'bidadari' turun dari dunia dewa,cukup lama Meraka memandang wajah cantik wei wuxian hingga terdengar suara dari salah satu dari murid yumeng menyapa Indra pendengaran orang-orang di sana.

"Maaf senior wey,kami tadi ingin mengecek undangan mereka, tapi murid sakte Jin tidak memperlihatkan undangannya."ungkap salah satu murid yumeng, wei wuxian yang mendengar nya langsung meminta sendiri pada mereka.

"Tolong tunjukkan undangan kalian, itu sudah menjadi aturan sakte" perintah wei wuxian pada murid dari sakte Jin.

"Ha a-ah! Ah-ya!! Ini" kata pemimpin dari murid Jin setelah kesadaran nya kembali, dan cepat-ceoat memberikan undangan mereka. Orang-orang Yang Melihat adegan itu tidak dapat menutup rahang mereka karna melongo takjub dengan perubahan sikap murid sakte Jin tadi.

Tangan lentik Wei wuxian mengambil surat undangan resmi sakte yumeng dari tangan salah satu dari murid Jin.

"Baik lah kalian boleh masuk ke dalam" perintah wei wuxian dengan suara lembut dan senyum teduh nya itu. Murid sakte Jin pun masuk ke dalam sakte yumeng dengan tertib, wei wuxian juga memerintahkan murid penjaga gerbang tadi masuk ke dalam dan di balas anggukan kepala. Tapi sebelum pergi tidak lupa mereka memberi hormat kepada wei wuxian mau bagaimana pun wei wuxian adalah senior mereka.

Setelah kerumunan murid sakte yumeng dan Jin pergi ke dalam dan di susul oleh wei wuxian yang terakhir, sepanjang jalan menuju aula pertemuan banyak wek wuxian dengar bisikan-bisikan memuja, terpesona, dan lain nya. Wei wuxian sendiri tidak perduli saat ini karna pikiran nya mengembara karna telat datang ke aula

'mati aku~madam yu pasti mengamuk nanti nya' teriak wei wuxian dalam hati.

Murid-murid yang melihat wajah sedih wei wuxian jadi bingung bukankah tadi senior baik-baik saja tadi? Pikir mereka tapi apa ini wei wuxian dengan wajah sedihnya, para murid yumeng tidak menyukai itu jadi yang mereka lakukan adalah menghibur sepanjang jalan ke arah aula pertemuan Jiang.

Wei wuxian yang melihat itu lantas tersenyum manis ia tau kalau saat ini para juniornya sedang menghiburnya, wei wuxian merasakan hati nya menghangat seketika.

Sepanjang jalan menuju aula pertemuan Jiang hanya di isi oleh celotehan murid-murid yumeng dan wei wuxian, sedangkan murid sakte Jin hanya diam karna masih terpesona akan kecantikan wey wuxian.

Skip

Saat sudah sampai di depan aula pertemuan barulah mereka masuk dan melihat sudah banyak pemimpin dan murid-murid dari sakte besar maupun kecil, semua pasang mata mengarah pandangan ke arah mereka.

Di mana wei wuxian ia berada di luar aula pertemuan setelah murid sakte yumeng dan Jin masuk wei wuxian tidak langsung masuk tapi berdiri dengan perasaan tegang di luar.

Setelah masuk barulah mereka memberi salam dan duduk di posisi masing-masing meja yang kosong, beberapa saat acara pertemuan di mulai masuk seseorang yang mampu membuat dunia para cultivator gempar seketika.

Tbc

si penggoda yumengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang