12

1.6K 127 7
                                    

Wei wuxian tersentak dari lamunannya saat sebuah tangan menyentuh bahunya, ia langsung menepis tangan mungil itu dan memandang tajam ke arah wanita itu membuat wanita itu meringis.

"Karna tidak ada lagi yang ingin kau bicarakan kalau begitu aku permisi jia Li " setelah mengucapkan itu Wei wuxian langsung berdiri dari tempat duduknya, baru ia ingin pergi tiba-tiba tangan ya di cekal oleh Jia Li.

Wei wuxian tidak membalikan badan nya ia masih setia membelakangi wanita yang pernah mengisi hati nya itu,

"Apa..apa aku tidak punya kesempatan lagi A-xian" ia berucap lirih dapat Wei wuxian dengar suaranya yang bergetar ia tidak tega sebenarnya tapi hati nya sudah sakit dan tak bisa ia tahan.

"Jia Li kisah kita sudah berakhir sampai di sini, dulu memang kau pernah mengisi hati ku tapi sekarang tidak lagi, saat kau memutuskan untuk pergi saat itu juga pintu hati ku tertutup untuk mu" Jia Li mendengar itu lantas semakin mengeratkan genggaman pada tangan wei wuxian. Hati nya sakit saat Wei wuxian mengatakan itu ia menyesal telah meninggalkan pria ceria itu demi orang lain.

"Ku mohon hik A-xian beri hik Beri aku kese... Kesempatan hik lagi, aku tau aku salah telah hik meninggalkan mu hik hik hik" Jia Li mengatakannya dengan sesenggukan berharap pria ceria itu mau memberikan kesempatan pada nya. Tapi harapan nya tidak sesuai dengan kenyataan Wei wuxian langsung melepaskan genggaman Jia Li dan pergi tanpa menoleh sedikit pun pada wanita yang sedang menangis sesenggukan itu.

Sebelum benar-benar pergi Wei wuxian mengatakan kalimat yang mampu membuat Jia Li terdiam.

"Jia Li cari lah pria yang benar-benar kau cintai jangan tinggalkan ia seperti kau meninggalkan ku, aku tidak marah hanya saja aku kecewa pada mu. Kepercayaan yang aku berikan padamu, kau buang sia-sia dan itu sulit untuk di bangun kembali bagaikan kaca yang sudah pecah tak bisa lagi kau perbaiki. Dan aku yakin, pasti ada pria yang akan membuatmu bahagia melebihi ku, dan jika kau bertemu dengan nya maka jangan kau sia-siakan." Wei wuxian langsung membalikkan badannya dan memberikan senyum tulus pada Jia Li untuk yang terakhir kali nya, Jia Li yang melihat senyum manis wei wuxian terdiam dan menghapus air matanya walau itu tidak mungkin karna setiap ia menghapus air matanya itu pasti akan keluar lagi dari manik mata hitam tinta itu.

Jia Li mengangguk kan kepalanya dan membalas senyum Wei wuxian, ia berdiri dan membungkuk sedikit setelah itu ia pergi dari hadapan Wei wuxian. Dalam hati ia berjanji tidak akan mengulangi kesalahannya untuk kedua kali nya.

Wei wuxian yang melihat punggung Jia Li menjauh hingga tidak terlihat kembali Wei wuxian menghela nafas panjang, sejujurnya ia masih mencintai wanita itu tapi ia tidak mau merasakan rasa sakit hati. Cukup sekali ia merasakan rasa sakit itu dan ia tidak mau merasakannya kembali.

Cukup lama Wei wuxian berdiri di gazebo hingga sekali lagi ia menarik nafas dalam-dalam dan membuang nya pelan ia bahkan memukul dadanya yang terasa sesak saat ini, setelah cukup tenang Wei wuxian langsung melangkahkan kaki nya menuju ruang aula pertemuan sesekali Wei wuxian akan memandang ke arah gazebo yang menjadi saksi pertemuan ia dan Jia Li.

Tanpa Wei wuxian sadari bahwa sedari tadi ada sepasang mata emas yang menatap diri nya yang dari awal pertemuan ia dan Jia Li sampai akhir.

Siapa wanita itu?

Wei wuxian melangkahkan kaki nya menuju aula pertemuan dangan tatapan kosong, ia bahkan tidak menjawab sapaan dari beberapa orang yang berpas-san dengan nya. Setelah sampai di aula pertemuan wei wuxian memberi salam dan duduk di tempatnya ia bahkan tidak memperdulikan tatapan aneh dari orang-orang yang menatap nya.

Keluarga Jiang yang melihat tatapan kosong dari manik kelabu itu menjadi khawatir bukankah tadi Wei wuxian baik-baik saja tapi kenapa saat kembali dari bertemu seseorang tatapan nya jadi kosong? Jiang Yanli yang khawatir pada adiknya bertanya lembut sambil menggenggam tangan wei wuxian.

si penggoda yumengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang