24

829 90 2
                                    

Jangan lupa vote and komen di awal dan akhir cerita🏃🏃
Typo bertebaran di mana mana
Kalimat baku dan non-baku

...........................

Di lain tempat.

Seorang dengan pakaian Hanfu merah sedang duduk di tepi jendela penginapan.

Sesekali dirinya menyesap teh yang terlihat mengepul, ia memandang pejalan kaki di atas kamar.

Tidak sedikit dia juga melihat sepasang kekasih sedang bercanda tawa bersama, itu membuat dia mengingat sosok yang amat dia cintai sampai saat ini.

Dia iri.

Helaan nafas lelah dia berikan, sungguh mengingat kisah masa lalunya membuat dia tidak bisa tidur nyenyak sama sekali.

Dirinya bertekad akan kembali lagi pada sosok itu, tidak peduli apa yang di katakan orang lain tentang dirinya.

dia amat percaya diri bahwa sosok itu akan menerima dirinya kembali. Karna, mereka saling mencintai. Iya kan.

Memikirkan mereka yang akan kembali bersama membuat dia mengulas  senyum manis, bayang bayang mereka akan menghabiskan waktu bersama kembali seperti dulu sungguh membuat dia tidak sabar untuk bertemu sosok galak tapi hangat itu.

Ahhh....ia sungguh tidak sabar

Ia sudah berkemas tinggal melanjutkan perjalanan nya kembali, dia mendapatkan informasi dari warga di sekitar desa yang ia singgahi.

Bahwa ada salah satu dari lima sakte besar sedang melakukan acara festival, salah satunya adalah sakte dari seseorang yang ingin dia jumpai.

Menaruh beberapa koin tembaga di atas meja, dia melangkahkan kakinya menuruni tangga penginapan. Tidak lupa tudung kepala yang sudah dia kenakan.

Menarik pedang roh dan menunggangi tidak butuh waktu lama, dia sudah sampai di salah satu sakte besar di dunia.

Ia menukik pedang nya ke bawah

Hap

Ia mendarat dengan sempurna tidak lupa memasukkan kembali pedang roh miliknya, dan memasuki wilayah sakte besar itu.

Yumeng Jiang

Ya itulah sakte yang ia datangi saat ini, netra hitam miliknya berkeliaran melihat berbagai dagangan yang dijajarkan di sana.

Anak-anak kecil berlarian ke sana kemari dengan riang, suara tawa mereka memenuhi Indra pendengarannya.

Ia tersenyum di balik tudung, sesekali dirinya akan membeli atau melihat-lihat barang-barang yang terlihat menarik.

Kakinya melangkah ke bangunan megah di ujung pasar, yaitu bangunan para kultivator Yumeng, bangunan itu terlihat klasik dan cantik dengan lentera teratai mengantung di setiap tiang.

Salah seorang penjaga gerbang utama sakte, melihat gerak gerik dari sosok Hanfu merah itu, ia memberi kode kepada temannya yang lain.

Mereka mendekat pada sosok ber Hanfu merah itu, dan dengan sopan bertanya.

"Maaf apa ada yang bisa saya bantu? Dari yang saya lihat anda bukan salah satu warga di Yumeng bukan? Atau anda pendatang baru disini?" tanya pemimpin penjaga.

Ia mengangguk, "benar!! Saya bukan salah satu warga di sini, saya juga bukan pendatang baru, saya seorang kultivator pengembara"

Bisa mereka tebak bahwa sosok di balik tudung bambu itu adalah seorang perempuan, mereka saling bertukar pandang dan mengangguk satu sama lain.

si penggoda yumengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang