4. FW : Menunggunya Pulang

983 81 2
                                    

Kejujuran di dalam rumah tangga itu penting, karena itu merupakan
point utama dalam menjaga
sebuah hubungan.

~ Forced Wedding ~

***

Tok tok tok

"Mas."

Ameera memutar kenop pintunya dengan pelan, masuk ke dalam kamar Arya dengan mata yang terus fokus pada suaminya yang masih bergelung di dalam selimut. Ameera menyalakan saklar lampu lalu mendekat ke arah ranjang.

"Mas bangun, shalat shubuh dulu."

Sambil menunggu Arya bangun Ameera mengambil pakaian tuxedo Arya yang tergeletak di atas sofa, dia membawanya ke keranjang pakaian kotor yang terdapat di dalam kamar mandi. Setelah itu Ameera keluar lagi, dan posisi suaminya tetap sama. Masih tidur dan tidak bergerak sedikitpun.

Ameera memberanikan diri untuk menggoyangkan bahu Arya, sambil terus memanggil nama suaminya.

"Eungh." Arya mulai menggeliat, Ameera mengambil langkah mundur.

"Bangun Mas, shalat shubuh dulu."

Arya mulai membuka matanya meski enggan, tangannya di pakai menutup mulutnya yang sedang menguap. Sebelum akhirnya lelaki itu memilih duduk, menatap Ameera dengan tatapan kesal.

"Kamu ngapain bangunin saya, sih?"

"Shalat shubuh dulu, Mas."

"Saya masih ngantuk."

"Nanti juga enggak kalo udah ambil wudhu."

Arya memutar bola matanya, "Iya iya nanti saya shalat."

"Sekarang Mas, jangan nanti."

"Iya, udah kamu keluar sana!" Usirnya, pagi buta begini Ameera sudah merusak mood nya saja.

Ameera mengangguk, dia berjalan menuju pintu dengan langkah pelan. Sebelum menutup pintunya, Ameera melihat Arya yang sedang melihatnya juga, "Shalat ya, Mas. Nanti jangan lupa turun ke bawah, kita sarapan sama-sama." Setelah mengatakan itu Ameera langsung menutup pintunya dengan rapat.

Sementara Arya, dia masuk ke dalam kamar mandi. Bukannya mengambil air wudhu, dia justru mandi lalu siap-siap untuk pergi bekerja.

***

Ameera memperhatikan Arya yang baru saja menuruni tangga, lelaki itu sudah rapih dengan setelan casual nya. Dengan menggenggam kunci mobil dan juga dompet, mau kemana?

"Sarapan dulu, Mas."

"Enggak, saya buru-buru."

"Mau di bekal aja?"

"Enggak usah, nanti saya makan di kafe."

"Ya udah kalo gitu minum dulu aja."

Kali ini Arya tidak menolak, sambil berdiri Arya menandaskan segelas air putih yang sudah Ameera tuangkan dalam gelas. Ameera tersenyum melihatnya.

"Minum itu harus duduk, Mas."

Arya tidak menjawab, lelaki itu langsung keluar dari rumah dan berjalan menuruni anak tangga. Ameera mengikutinya dari belakang, menahan lengan Arya yang ingin membuka pintu mobil.

Forced WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang