5. FW : Bentuk Perhatian Arya

888 72 2
                                    

Bentuk perhatian kah?

~ Forced Wedding ~

***

Setelah makan siang bersama di restoran seafood, kini Arya dan Talita menuju ke Toko Kue. Talita sangat menyukai kue bolu pandan, setiap kali dia melewati Toko Kue, gadis itu pasti akan mampir hanya sekedar membeli kue bolu pandan. Karena saat pergi ke restoran tadi Talita melihat ada Toko Kue, alhasil setelah selesai makan dia merengek pada Arya ingin membeli kue.

Mereka berdua turun dari mobil setelah tiba di parkiran Toko, berjalan masuk ke dalam sambil bergandengan tangan. Saat sudah masuk ke dalam, Talita di buat ngiler karena saking banyaknya macam kue. Dia jadi ingin membeli semuanya. Tapi sayangnya dia tidak mau gendut karena terlalu banyak makan.

Mereka berdua berjalan menuju jajaran kue per-boluan. Wadah kaca yang di terangi oleh lampu kecil di dalamnya terlihat begitu indah ketika beragam macam kue bolu tersimpan di dalamnya, di setiap samping box bolu terdapat satu piring dengan isi bolu lima potong. Hanya sekedar bentuk visual bagaimana kue bolu yang ada dalam box.

"Sayang, sekalian beli buat Mama kamu, ya?" Tanya Talita, mereka sudah menemukan kue yang mereka cari.

"Gak usah, Mama pasti tahu itu dari kamu."

"Ya enggak, lha. Kan Mama Papa kamu tahunya kita udahan."

"Ya tapi tetep aja. Pokoknya aku gak mau Mama sama Papa naruh curiga sama aku, nanti urusannya makin ribet, Sayang."

Talita mengangguk, "Oke deh."

Arya mengusap kepala Talita lembut, tangannya membuka pintu kaca tersebut lalu mengambil satu box kue, "Bolu pandan untuk pacar tersayang."

Talita tersenyum manis sambil berucap terimakasih. Setelah itu mereka berdua berjalan menuju kasir, menunggu antrian yang tidak terlalu panjang. Arya mengamati Toko ini lekat-lekat, ruangannya tidak terlalu luas. Tapi cukup indah di pandang mata, apalagi begitu banyak lampu yang terpasang di sini, membuat ruangan menjadi hidup dan juga berwarna.

"Kamu jaga Toko aku, ya. Soalnya Mas Arya lagi sakit, aku gak bisa ninggalin dia lama-lama."

"Iya Bu bos tenang aja, by the way semoga cepet sembuh ya suami lo."

"Aamiin, makasih ya Ria."

"Sama-sama Bu bos."

"Ih manggilnya Bu bos terus."

"Hahaha, kan emang lo bosnya di sini."

Suara percakapan samar-samar itu membuat kepala Arya mencari keberadaan suara tersebut, saat matanya melihat ke lorong sebelah kiri, ternyata di sana ada Ameera sedang berjalan dengan sahabatnya. Arya langsung merasa gelisah, dia menyimpan kuenya di atas wadah kaca tersebut lalu langsung menyeret Talita untuk keluar dari Toko ini secepatnya.

"Kamu kenapa narik-narik aku sih! Terus kue nya gimana?" Talita bertanya dengan kesal, kakinya yang pakai higheels tidak bisa di bawa jalan dengan grasak-grusuk. Dan itu membuatnya beberapa kali hampir terjatuh, tapi sedikitpun Arya tidak memperdulikannya dan terus menyeretnya sampai dia duduk di dalam mobil sekarang ini.

"Pake seatbelt nya, Sayang."

Dengan kesal Talita memasang seatbelt nya, lalu mobil melaju dengan cepat meninggalkan area parkiran.

"Kamu kenapa sih, Ar? Abis ngeliat setan apa gimana?" Tanya Talita lagi, jika dia sedang marah atau kesal pasti kata sayang tidak ada. Dia hanya akan menyebut namanya saja.

Forced WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang