20. FW : Saling Meminta Maaf

1.2K 86 7
                                    

Nyatanya, yang berat itu bukan rindu.
Melainkan kenyataan.

~ Forced Wedding ~

***

Niatnya memang ingin meminta maaf pagi ini, setelah merenung dan berpikir dengan kepala dingin. Dia sadar bahwa ucapannya semalam mungkin sangat keterlaluan bagi Ameera, dia jelas-jelas tahu bahwa Ameera dan Yusuf memang pergi belajar nyetir.

Tapi entah dorongan darimana hatinya tergerak untuk marah dan berakhir menuduh Ameera, mengatakan sesuatu yang mungkin menyakiti hatinya. Terlihat jelas bagaimana wanita itu menangis semalam di hadapannya, itu adalah kedua kalinya dia melihat Ameera menangis.

Sekuat mungkin Arya menolak keras bahwa dia cemburu, sama seperti ucapan Ameera semalam. Dia tidak mungkin cemburu, mungkin ada hal lain yang tidak bisa di jelaskan melalui kata-kata.

Matanya menangkap sosok Ameera sedang sarapan di meja makan, dengan langkah yang pelan dia berjalan menghampirinya. Terus mengulang-ngulang dialog permintaan maaf yang akan dia ucapkan sekarang juga.

"Ehem."

Dehemnya pelan, ingin mengalihkan atensi Ameera agar melihatnya ada di sini. Hanya dua detik Ameera melihatnya, sebelum akhirnya kembali menyantap sarapannya.

Arya duduk di hadapan wanita itu, mengambil nasi goreng dan juga telur mata sapi. Masih dalam keadaan saling diam, sesekali matanya curi-curi pandang kepada Ameera.

"Ameera."

"Mas."

Mereka saling memanggil secara bersamaan.

"Kamu duluan aja."

"Kamu duluan aja."

Lagi-lagi mereka kompak, Arya tertawa ringan. Namun saat menyadari hanya dia yang tertawa, bibirnya langsung bungkam dan berusaha menahan malu. Apa wanita itu masih marah kepadanya?

"Saya mau minta maaf atas kejadian semalem, seharusnya saya gak bicara gitu sama kamu. Jelas-jelas saya tahu kamu pergi kemana sama Yusuf." Arya memulai duluan.

"Aku juga mau minta maaf sama kamu, semalem aku udah bentak kamu. Aku lepas kendali, Mas. Maafin aku." Ujar Ameera tulus.

Arya terdiam, tidak menyangka bahwa Ameera akan meminta maaf juga. Dan yang lebih mengejutkannya lagi, wanita itu meminta maaf hanya karena sudah membentaknya. Ya memang tidak boleh membentak suami, tapi semalam Arya memaklumi hal itu. Mungkin karena dia yang sudah keterlaluan jadi Ameera lepas kendali.

"Hm, gak papa. Kita saling memaafkan aja, ya?"

Ameera hanya mengangguk, berusaha untuk membatasi diri agar tidak terlalu hanyut di setiap perkataan manis yang suaminya keluarkan.

Selesai sarapan, Ameera langsung berangkat setelah menyalimi tangan suaminya. Seperginya Ameera dari rumah, Arya langsung mengirimkan pesan pada seseorang.

***

Di sebuah kedai kopi yang bernuansa modern ini Talita sedang menunggu kedatangan seseorang, satu gelas kopi cappucino sudah menemaninya semenjak dia duduk di sini. Lagu Bagaimana Kalau Aku Tidak Baik-Baik Saja yang di nyanyikan oleh Judika mengalun indah di semua penjuru kedai ini.

Forced WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang