21. FW : Bercakap dengan Baron

1.1K 85 3
                                    

Penyakit geer tingkat akut.

~ Forced Wedding ~

***

Setelah menitipkan Tokonya pada Maria, Ameera langsung bergegas pergi. Sekarang ini dia sedang tidak mood untuk bekerja, pikirannya suntuk sekali. Ruwet dengan permasalahan yang sekarang ini dia alami, Ameera benar-benar tidak mengerti.

Ameera tidak mengerti dengan isi pikiran suaminya, apa yang lelaki itu lakukan kemarin dan sekarang itu membuatnya di landa banyak pikiran. Sikap Arya yang berubah-ubah membuatnya bingung sebenarnya lelaki itu kenapa?

Arya memang gampang tersulut emosi, bahkan hanya untuk hal kecil. Tapi tidak lama setelah itu suaminya pasti akan kembali baik dan manis, hanya untuk latihan saja begitu? Supaya dia terlihat seperti suami yang baik?

Ameera tertawa ringan, tidak perduli orang lain akan menganggapnya gila. Dia menertawakan kebodohannya sendiri, kenapa dia harus bingung dan segala macam? Bukankah sudah jelas jika Arya bersikap manis itu tandanya lelaki itu sedang belajar menjadi suami yang baik untuk Talita.

Sikap marahnya karena dia dekat dengan Yusuf, juga larangan yang selama ini lelaki itu berikan semuanya hanya belajar. Dia hanya sedang belajar Ameera. Kamu jangan terkecoh oleh topengnya.

Mungkin memakan ice cream akan membuat mood nya sedikit lebih baik, Ameera berdiri dari kursi taman. Berjalan menyusuri taman ini sehingga dia menemukan gerobak yang bertuliskan ice cream Mang Oding.

Mengambil duduk di kursi, Ameera memesan satu porsi. Mungkin karena waktu yang semakin siang, banyak sekali pedagang es di sini. Bukan hanya ada ice cream, ada juga es kelapa, es kepal milo, cendol, dan juga es goyobod.

Sepertinya lain kali dia harus mengajak Putra, Lily dan Syila kesini. Karena ini bukan hanya taman biasa, ada tempat wahana untuk anak-anak juga. Seperti ayunan, perosotan dan juga jungkat-jungkit. Mereka pasti senang di ajak kemari.

"Makasih ya, Pak."

"Iya, Mbak."

Ameera memakan ice cream nya dengan khidmat, sesekali matanya memperhatikan sekitar. Banyak juga pengendara mobil yang turun hanya demi menikmati es di sini, ada juga yang di bawa pulang karena tidak mau panas-panasan di sini.

"Ameera."

Ameera langsung mendongak saat ada yang memanggilnya, lelaki tampan dengan rambut pirang berdiri menjulang tidak jauh darinya. Kalau tidak salah ini adalah teman dari suaminya.

"Mas Baron, mau makan ice cream juga?" Tanya Ameera, hanya sekedar berbasa-basi.

"Enggak, sih. Cuma tadi saya liat kamu ada di sini, jadi saya samperin." Ujarnya, lalu mengambil kursi yang masih kosong dan duduk di samping Ameera.

"Emangnya Mas Baron ada perlu sama saya?"

"Ada sedikit, mau nanya sesuatu."

"Mau nanya apa emangnya?" Tanyanya, sambil menunggu Baron bicara. Ameera menyendok ice cream nya lalu melahapnya.

"Arya ada di rumah?"

"Ada."

"Mm, udah lama banget dia sama Talita gak pergi ke club. Jadi saya nanya sama kamu, saya kira dia kabur ke Amerika sama Talita."

Ameera tersenyum tipis, merasa lega mendengar ucapan Baron bahwa sudah lama suaminya tidak pergi ke club. Tapi kenapa Baron bisa berpikir bahwa Arya kabur ke Amerika bersama Talita?

Forced WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang