18. FW : Benarkah Dia Cemburu?

1.2K 95 10
                                    

Orang bilang, cemburu itu tanda
cinta? Apakah itu artinya dia sedang
jatuh cinta?

~ Forced Wedding ~

***

Setelah di rasa semua kue sudah masuk ke dalam bagasi mobil, Ameera, Maria dan dua pegawai laki-lakinya masuk ke dalam mobil. Syukurnya, mobil yang dia beli kemarin sudah di antar kemarin sore. Jadi mobilnya sudah di pakai untuk pergi ke lokasi Panti Sosial hari ini.

Siapa yang nyetir?

Tentu bukan Ameera, melainkan pegawainya yang bernama Hari. Ameera melirik arloji yang bertengger di lengan kirinya, masih ada sisa waktu tiga puluh menit lagi. Lokasinya tidak terlalu jauh dengan Tokonya, jadi Ameera tidak berangkat terlalu awal.

Suara deringan telpon membuat Ameera mengalihkan tatapannya yang sedang melihat perjalanan, nama Mas Arya tertera di layar ponselnya. Dengan segera Ameera menggeser icon hijaunya lalu menempelkan ponselnya di daun telinga.

"Kamu mau ke Panti, kan?"

Tanya Arya tho the point.

"Mana salamnya, Mas."

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam."

"Kirim alamat Pantinya."

"Emang mau di apain, Mas?"

"Saya mau kesana."

"Oh, iya nanti aku kirim."

"Oke, jangan masuk duluan. Tunggu saya sampe dulu."

"Tapi---"

Tut

Sambungan di putus secara sepihak, Ameera menatap ponselnya dengan bingung. Suaminya ini... kadang manis, kadang galak, kadang aneh juga. Ameera baru tahu, suaminya itu memiliki kepribadian yang cukup banyak.

Sesampainya di tempat Panti, Ameera langsung turun dari mobilnya. Dia menyuruh kedua pegawai laki-lakinya untuk memasukkan kue ke dalam Panti, sementara dia sendiri masih berdiri di dekat mobilnya. Menunggu kedatangan Arya sesuai dengan perintah lelaki itu.

"Ra, ayok masuk. Acaranya bentar lagi mau di mulai."

Maria memanggilnya setelah berjalan beberapa langkah, namun saat tidak mendengar suara derap langkah yang mengikutinya, jadi dia menengok ke belakang dan ternyata sahabatnya masih berdiri di sana.

"Sebentar, aku nunggu Mas Arya dulu."

"Arya suami lo?"

"Iya, emang aku punya Arya berapa banyak?"

Maria geleng-geleng kepala sambil berkacak pinggang, udah di khianatin masih aja di pertahanin. Sahabatnya itu benar-benar kebal hati, selalu bilang baik-baik saja padahal hatinya menyimpan banyak sekali luka. Padahal sebelum menikah, Ameera selalu di limpahi oleh kebahagiaan. Tidak menyangka jika setelah menikah Ameera harus menerima ini semua.

Forced WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang