Dia begitu berharga.
~ Forced Wedding ~
***
Arya menyusuri jalan trotoar sambil bertanya pada orang sekitar, bibirnya terus berdecak kala orang tersebut tidak pernah melihat perempuan yang ada di ponselnya. Tidak mau menyerah, Arya kembali menyusuri jalan, menanyakan pada semua orang apakah dia melihat perempuan yang dia cari. Tapi jawaban mereka tetap sama, mereka tidak melihatnya.
Arya mengistirahatkan tubuhnya sebentar, tidak ada yang bisa dia lakukan selama seminggu ke belakang ini selain mencari keberadaannya. Dia juga sudah berusaha mencari ke tempat yang biasa perempuan itu kunjungi, tapi hasilnya tetap sama. Dia tidak berhasil menemukannya.
Di tengah-tengah lamunannya, ponselnya berdering nyaring. Panggilan masuk dari Ameera membuatnya langsung tersadar, menggeser icon hijau, Arya menempelkan ponselnya pada daun telinga.
"Assalamu'alaikum." Salamnya terdengar lesu.
"Wa'alaikumussalam, gimana Mas udah ketemu?"
Meskipun Ameera tidak melihatnya, kepala Arya menggeleng, "Belum, saya bingung harus cari dia kemana lagi."
"Mas udah berusaha cari ke tempat yang biasa Talita datengin? Siapa tahu dia ada di sana."
"Udah seminggu, Ameera. Udah seminggu saya terus bolak balik nyari Talita ke tempat yang sama. Tapi dia gak ada." Suara Arya terdengar menyerah, dia capek jika harus terus mencari. Sebenarnya, kemana Talita pergi?
"Mungkin dia ke Amerika."
Ucapan Ameera membuat duduknya langsung tegap, apa mungkin Talita kembali kesana? Dia sama sekali tidak berpikir sampai kesitu. Tapi siapa tahu memang benar.
"Ya, mungkin. Kalo gitu saya mau hubungin temen saya yang di Amerika."
Tut
Sambungan di tutup olehnya.
Sementara di tempat Ameera, dia tersenyum sedih setelah panggilan terputus. Sudah seminggu sosok Talita seakan menghilang di telan bumi, nomornya tidak aktif. Apartemennya juga kosong. Seminggu itu juga suaminya selalu berusaha keras menemukan Talita. Tapi yang suaminya dapatkan hanya nihil, pulang tanpa membawa kabar baik, pulang dengan keadaan yang tidak baik.
Satu hal yang Ameera tahu, kehadiran Talita begitu berharga untuk suaminya. Sehingga ketika dia pergi, Talita juga membawa jiwa suaminya pergi.
***
Sudah pukul sembilan malam, Arya masih saja mencari Talita. Kali ini dia terpaksa mengunjungi tempat yang tidak mau dia injak lagi, tapi kali ini keadaannya begitu memaksakan. Dia harus datang ke tempat itu.
Sesampainya di parkiran, Arya langsung keluar dari mobilnya. Suara dentuman musik yang keras begitu terdengar sampai sini, dengan mengucap bismillah Arya masuk ke dalam. Menyusuri setiap penjuru tempat ini siapa tahu dia menemukan sosok Talita. Tapi yang dia lihat justru pasangan mesum yang sedang beradu cumbu. Menjijikkan!
Sebrengsek-brengseknya dia dulu, dia tidak pernah melakukan hal itu. Bahkan mencium tangan Talita saja dia tidak berani, mereka hanya berpegangan dan lebihnya pelukan. Ah, lupakan nostalgia itu. Dia harus cepat mengunjungi seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forced Wedding
Fiksi UmumAmeera Az-Zahra, demi tujuan yang baik dia mau membantu suaminya untuk bersatu dengan wanita yang di cintainya. Kuat? Tentu tidak. Siapa yang bisa kuat melihat suaminya mencintai wanita lain? Namun dengan hati yang ikhlas Ameera berusaha untuk mene...