part 7

28 7 4
                                    

Huaaa gue come back

Menurut kalian ceritanya
Ngebosenin gak sih!!
Comen aja gak papa!
Nanti gue perbaiki.

Gue perbaiki tapi gak ngerubah cerita nyatanya yah!!

Sebelum gue bikin nih cerita udah minta izin sama orangnya langsung, jadi tenang

Cerita ini akan gue tulis
Sampai akhir kalian mewek-mewek pokoknya

Jangan bosan-bosan bacanya 😩

•Happy reading•

Al saat ini sedang mengendarai motornya dengan kecepatan di bawah rata-rata dengan senyum yang tidak pernah pudar di balik helm-nya.

Motor KLX Al berhenti tepat di  kediamannya, Al terlebih dulu memarkir motornya di bagasi.

"Assalamualaikum!!"dengan tidak santai-nya Al membuka pintu utama dan sedikit berteriak.

"Al gak usah teriak kasian telinga tetangga"sahut Arthur papa dari dua anak itu sedang duduk di ruang tamu sambil menonton sinetron Azab di dampingi sang istri di sebelah.

Al tersenyum sangat manis.manis pokoknya, berjalan ke arah Arthur dan dira menyalami kedua orang tuanya.

Arthur dan dira menyadari sedari tadi putra sulungnya itu tersenyum seperti orang bodoh.

"Al kamu gak lagi tutorial senyum kan?"tanya Arthur menatap heran ke anaknya itu. Al hanya menggeleng masih mempertahankan senyumnya.

"Pa...anakmu butuh dukun"ucap Dira sambil mengguncang lengan suami-nya.

"Anakmu juga sayang"

"Tapi kamu yang nanem benih"

"Kamu yang ngandung"

"Oke diel anak kita berdua, Al kamu ha___ Al...Al!"namun yang di cari sudah berada di lantai atas kamarnya.

Arthur dan Dira beradu pandang lalu, mengedihkan bahu-nya acuh lanjut menonton Tv yang menampilkan sinetron Azab.

"seorang ibu tidak memberi restu ke anaknya akhirnya mendapat azab Jenazahnya meledak saat di kebumikan"sedikit singgungan pemirsa:)

Al keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit di pinggangnya.namun...

"ABANG"Al langsung terlonjat kaget dengan teriakan bocil yang berdiri depan pintu kamar mandinya.

Farzan tersenyum lalu matanya menelusur ke bawah.sesaat kemudian ia tertawa terbahak bahak.

Al menatap bocil setan itu heran lalu mengikuti Arah pandang Farzan tadi dan walah...ternyata handuknya melorot memperlihatkan asetnya.

Al langsung menarik handuk naik kembali melilitkan di pinggangnya menatap malu ke arah Farzan yang masih tertawa dengan memegang perutnya sambil guling sana guling sini.

"Mulut Lo ember gue sleding Lo"namun, ancaman itu hanya angin lalu bagi Farzan

"Hahaha...punya Abang berbulu!"sahut Farzan di sela-sela tawanya.

Tanpa RestuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang