part 20

14 6 0
                                    

Votmen yah Bestai...

_Happy Reading_

Semua murid meneguk selivanya susah payah, tenggorokan mereka terasa tercekik menatap lembaran yang penuh dengan angka yang berbaris rapi yang siap di isi dengan jawaban.

Namun, berbeda dengan Aiden yang mengupil di tengah-tengah Situasi seperti ini.

"Settt, Ray bagi jawaban nomor 1 Samapi 50."Ucap Aiden berbisik, Ray yang berada di meja depan  memutar bola matanya malas lebih memilih melanjutkan aktivitas nya tanpa menoleh ke Aiden.

"Pelit amat, settt Al bocoran dikit."namun pemilik nama hanya acuh, membuat Aiden mendegus.

"Psetttt, ta__

"Aiden  sekali lagi kamu Menoleh, bapak pastiin batang leher kamu bapak retakin."sahut pak Slamet menatap tajam Aiden, sedari tadi ia memperhatikan gerak gerik Aiden yang terus menoleh ke sana kemari.

Aiden meneguk selivanya"eh,bapak jangan dong, Ini saya kerjain." Lanjut Aiden langsung mengisi soal dengan jawaban asal yang jelas yang ada dalam pikirannya saja.

Di posisi Al dan Bella, Al sedari tadi diam begitu pun Bella, Tidak ada senyuman seperti embun pagi yang biasanya Bella tampilkan hanya wajah datar tanpa ekspresi. Al yang melihat itu hanya acuh, tadi pagi ia sempat melihat Bella di parkiran namun, Al bodoamat dengan itu ia pastikan Bella kecewa dengannya karena berbohong akan datang terlambat.

Setelah beberapa jam mengerjakan lembaran yang membuat otak Harus Bekerja keras akhirnya bel istirahat yang sedari tadi di tunggu pun akhirnya berbunyi, Pak Slamet mulai memanggil satu-satu murid untuk mengumpulkan hasil lembaran-nya di meja.

"Oke semuanya sudah selesai, kalau begitu Bapak permisi."Pak Slamet keluar dengan membawa lembaran yang penuh angka itu.

"Om Vegan, Lita depresot dengan Ujian ini."dramatis Lita sambil menyandarkan punggung tangannya di jidat.

"Baru juga Ujian, belum tau rasanya di tanya di tanya malaikat mungkar nakir lo."sewot Aiden, Lita yang melihat itu memutar bola matanya malas.

"Emang Lo udah pernah di tanya gitu?" Sewot lita tak mau kalah.

"Jangan tanya ta, dalam mimpi aja di tanya kapan di jemput Martin  Gak sabar di tanya dalam kubur katanya."sahut Ray berlalu menuju keluar kelas, pemuda itu sudah tidak dingin lagi kepada sahabatnya ingat hanya sahabat-nya.

"Beneran den?"tanya Lita menatap aiden serius.

"Lupain, Ray ngarang."jawab Aiden.

Bella pun berlalu keluar kelas meninggalkan Al yang juga bersiap ingin keluar menuju kelas X IPA 3 Al yang melihat itu hanya cuek tanpa memperdulikan Bella, Lita dan Aiden beradu tatapan ada apa dengan mereka?.

"Al, Lo lagi marahan?"tanya Aiden ragu namun, di balas gelengan oleh Al.

"Terus?"tanya Lita, Al hanya mengangkat bahunya acuh.

Lita langsung berlalu keluar manarik kasar tangan aiden, Membuat Aiden hampir terhuyung ke depan.

"Santai dong ta, Hampir kejedot nih gue."Omel Aiden namun, di acuhkan oleh Lita.

Tanpa RestuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang