part 32

17 8 0
                                    

Votmen🍼🔥

_HAPPY READING_

Ray dan Aiden mengeryit heran, ketika mendapat Bella dengan wajah pucatnya setelah keluar dari toilet.

"Bel, Lo Okey?" Tanya Aiden khawatir, Bella hanya mengangguk kepalanya pelan.

"Muka Lo pucat banget, gak mungkin okey-okey aja." Selidik Ray menatap Bella.

"Gue Fine."

"Lo kok sendirian, Al mana?" Tanya Aiden.

"Tadi Katanya ke uks." Ucap Bella pelan, Aiden mengagguk-angguk.

"Ini bel!" Setelah-nya Al pun datang membawa Minyak kayu putih yang ia ambil di UKS.

Bella menerimanya, kembali masuk ke dalam toilet. kemudian menumpahkan sedikit di Tengkuk leher dan Perut.

"Seharusnya tuh, Bella gak usah sekolah." Celetuk Aiden.

"Orang tadi pagi gak apa-apa." Ucap Al, Kemudian beralih menatap pintu yang baru terbuka menampilkan Bella dengan wajah Yang masih sedikit pucat.

"Udah baikan?" Bella Menggaguk menanggapi pertanyaan Al.

Al menghela nafas lega, setidaknya Bella tidak Papa.

Hoek! Hoek! Tiba-tiba saja Bella menutup mulutnya dengan tangan kemudian kembali Ke dalam toilet dengan sedikit berlari.

Al yang melihat itu langsung ikut menyusul Bella yang Berjongkok di Wastafel memuntahkan sesuatu,
Sedangkan Ray dan Aiden yang juga penasaran menyusul.

"Al, Lemes." Ucap Bella pelan setelah Memuntahkan cairan bening Lalu, bersandar di dada bidang Al.

"Kita pulang yah?" Bella yang mendengar itu menggeleng.

"Masih pagi Al, masa mau pulang." Tolak Bella tak terima pulang lebih awal.

"Tapi Lo sakit nyet! Lo pingsan pasti Gue yang repot." Sewot Aiden dengan wajah garangnya.

"Lah Lo siapa?" Tanya Al dengan wajah polosnya.

"Bapakmu!"

"Bapak gue gak gembel gini."

"Enak aja orang ganteng di bilang gembel."

Aksi sewot-menyewot terhentikan mana kala suara Ray terdengar.

"Lo nyembunyiin sesuatu?" Ray menatap intimidasi Al dan Bella, Bella yang di tatap seperti langsung menyembunyikan wajahnya di dada bidang Al.

"Gak ada." Sarkas Al.

"Keliatan banget boongnya." Oke mungkin Al tidak bisa menyembunyikan ini dari pemuda itu, mana kala matanya memicing seperti serigala yang siap menerkam mangsanya.

Al menarik nafasnya terlebih dahulu membuangnya secara perlahan." Oke nanti gue cerita." Setelahnya Al langsung mengangkat tubuh Bella ala koala setelahnya berlalu keluar dari toilet.

Rahang Aiden serasa mau jatuh ketika ia sudah siap menunggu akan jawaban Al, sedangkan Ray mulai menyatukan satu persatu yang menurutnya janggal seperti Puzzle yang Belum tersusun pada tempatnya.

Yang ia dapat dari kejanggalan itu adalah mata Bella yang memancarkan aura yang berbeda.

Hamil...

🔥

"Lapor pak Sepertinya tahanan 39 berhasil kabur." Ucap salah satu anggota polisi yang melihat Sel yang di tempati tahanan 39 kosong.

"Bagaimana bisa! Cari Dia saya yakin pasti dia belum terlalu jauh."

"Baik pak!" Setelah mereka berpencar mencari tahanan 39 yang kabur entah bagaimana. Padahal mereka yakin Sistem Keamanan di Penjara mereka begitu kuat.

Sedangkan yang di cari berada di pembatas pagar bersembunyi di semak belukar yang tinggi.

"CIH, gue akan kembali dan pastiin hidup Lo lebih sengsara Miskin."

🌜🍼🔥

" Bagaimana dok?" Tanya Al setelah Dokter duduk di hadapannya.

"Begini, umur kamu saat ini berapa?" Tanya dokter balik menatap tanya ke arah Bella yang baru menduduki dirinya di sebelah Al.

"16 dok." Jawab Bella.

"Begini, di dalam rahim kamu terdapat kanker dan harus secepatnya di operasi dan janin yang berada dalam kandungan kamu itu, maaf saya harus mengatakan ini. Dia mungkin tidak di beri kesempatan untuk lahir di dunia." Jelas dokter Al dan Bella yang mendengar terkejut sekali tak percaya.

"Kanker rahim." Seakan tercekik saat mengatakan dua kata itu nafas Bella tersenggal.

"Iya kanker rahim, Kamu tidak bisa melahirkan anak itu dan jelas Rahim kamu akan di angkat. Tidak ada jalan lain untuk ini selain operasi."jelas dokter itu kembali, Bella yang mendengar itu mulai menetes kan air matanya sedangkan Al sedari tadi diam membisu seakan Sedang berada di dimensi lain.

"Lakukan yang terbaik dok, Kalaupun harus Operasi pengangkatan rahim." Ucap Al tanpa pikir panjang, Bella yang mendengar itu hanya Bisa menangis.

"Al, terus anak kita gimana? Setelah ini aku juga gak mungkin hamil." Tentu saja tak bisa setiap wanita yang rahimnya di angkat tak akan bisa mengandung lagi. Al sebenarnya juga tak rela namun, ia juga harus apa ia menyayangi anaknya namun, ia juga menyayangi Bella.

"Kamu nurut yah ini demi kebaikan kamu, soal anak nanti kita pikir lagi." Ucap berusaha menenangkan, dokter wanita yang melihat itu tersenyum.

"Apa kalian menikah muda?"tanya dokter itu tiba-tiba membuat Al dan Bella kalut memberi jawaban.

"Iya dok, Kami di jodohin." Dokter itu tersenyum manis, Ia belum bahwasanya Al berbohong.

Berbeda dengan Bella yang Meringis memegangi perutnya yang Sedikit menonjol. Bagaimana tak menonjol perutnya sudah memasuki bulan ke 3 tak lama lagi masuk 4. Ini pertama kalinya ia cek out Dan sekaligus terakhir.

Ray dan Aiden mereka sudah tau soal kehamilannya setelah Al menjelaskan mereka pun mengerti awalnya mereka Marah tapi berakhir menyemangati mereka. Soal Bagas dan Farel, Al belum bisa memberi tahukan mereka. Walaupun Al memberi tahukan mereka mereka juga akan terkejut, marah, khawatir dan berakhir sedih. Di karenakan Kanker yang berada dalam perut Bella, Al berinisiatif tak akan memberi tahu mereka soal ini.

🍼😭

Maap yah baru up soalnya baru sembuh.

Gue rawat Inap, kena leukimia!!

Jadi ceritanya tuh perut Bella udah masuk 4 bulan yah. Bisa aja tuh sembunyiin selama itu.

Udahlah!!

Spam next-nya dong!

TBC...





Tanpa RestuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang