Votmen💔
_Happy Reading_
"KALIAN!!"
Al seakan tak percaya dengan semua ini, di sana Ada Zero, Selin, Stela dan Yang membuatnya tak percaya lagi ada Dira di sana mamanya sendiri.
Keadaan Bella sangat menyakinkan, bekas tamparan di kedua pipinya, dan jangan lupa darah yang sudah kering di sudut bibir Bella, tubuhnya terbaring lemah di atas Lantai yang kotor.
"Bella." Ucap Al menatap sendu dan kasihan ke arah Bella yang bisa di katakan tidak baik-baik saja.
"Al, sakit...sakit." Lirih Bella dengan mata sayu menatap Al dengan tatapan ingin menangis di pelukan pemuda itu.
"Iya-iya sabar ya sayang, kita kerumah sakit." Saat ingin berlari ke arah Bella, suara Dira membuatnya langsung berhenti menatap tidak percaya dengan mamanya itu.
"Sekali kamu bergerak, mama gak akan segan-segan Lepaskan peluru ini di kepala dia!" Ancam Dira dengan pistol di tangannya, Pistol itu tepat mengarah di bagian kepala Bella.
"Ma, jangan begini ma! KALAU MAMA BERANI TEMBAK BELLA, JANGAN HARAP AL AKAN MAAFIN MAMA!" Seakan tuli dengan semua itu Dira tetap mengarah-kan pistol itu di kepala Bella, menekan platuk pistol bersiap menembak. Zero, Selin dan stela yang melihat itu tersenyum miring.
"Yah, gak jadi cicipin tubuh indah kamu deh bel, Karena gak lama lagi kamu ke neraka bay-bay!!" Ejek zero menatap Bella dengan Mata mengejek tanpa belas kasihan.
"Langsung tembak aja Tan!" Seru Stela, Al yang mendengar itu menggeleng.
"Gak ma, jangan dengerin mereka kalau gak mama pasti nyesel ma! Jangan ma!"
Dor...
"Justin." Lirih Bella,Tembakan itu tepat mengenai Dada Justin. Perlahan tubuhnya jatuh, wajahnya pun tepat menghadap Bella.
"Maafin Aku bel." Ucap Justin dengan nada bergetar dan tersenggal, Mata Itu perlahan tertutup dengan darah yang terus mengalir dari dada-nya dan Nafas terakhirnya pun terhembus tepat di hadapan wajah Bella.
"Kak Justin." Ucap Bella setelah itu kesadaran-nya pun menghilang dan berakhir pingsan.
Al yang melihat itu seakan tak menyangka, "kak Justin, gak, gak, gak. Ya Allah bangunin hamba dari mimpi buruk ini, hamba gak kuat ya Allah!!" Teriak Al histeris menarik dan mengacak-acak rambutnya. Al langsung berlari ke arah mayat Justin dan Bella yang pingsan, yang tepat bersebelahan dengan mayat Justin.
Namun, semua itu bukan mimpi semua itu kenyataan dan Dira, Al tidak menyangka mamanya telah melakukan aksi pembunuhan .
"Mama, pembunuh mama, pembunuh." Al menatap tak percaya mamanya, Dira menjatuhkan pistolnya menatap kedua tangannya yang telah merenggut nyawa seseorang.
"Gak, gak mama bukan pembunuh!!" Histeris Dira menyandarkan punggungnya Ke dingdin dan merosot secara perlahan.
"Mama, pembunuh!!" Mata Al seakan penuh kebencian menatap Zero, Selin, stela dan Dira secara bergantian, "KALIAN PEMBUNUH!" Teriak Al menggema di seluruh ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tanpa Restu
Teen Fiction(JUDUL AWAL: MELAWAN RESTU!) "Ternyata Selain ibuku,tuhan juga tidak merestui kita untuk bersatu" Al-fahri putra Ragendra cerita dua pasangan yang saling mencintai harus melewati rumitnya cinta tanpa di restui . 2 tahun menjalani hubungan melewati...