Votmen🥺💔
-HAPPY READING-
P
ulang sekolah Ray benar-benar ke makam bersama kedua orang tuanya.
Saat pulang sekolah tadi Ray mendapat pesan chat dari Jena di dalam chat itu Jena berkata.
Mama
jangan ke mana-mana langsung pulang, kamu ingatkan kita mau ke makam Ray.Membaca pesan itu seakan membaca surah Yasin untuk dirinya sendiri, Sakit tentu saja Ray sangat sakit melihat itu di keluarganya namanya telah dianggap mati hanya ada Ryan dan Ryan.
Tertulis jelas di atas batu nisan nama ray tertulis dengan rapi dengan hari dan tanggal kematian-nya pun tertulis rapi di sana. Ray seakan menatap makamnya sendiri, raganya saja masih ada namun, kedua orang tuanya menganggapnya telah tiada dan yang bersama mereka saat ini adalah Ryan bukan rayhan.
"Ryan, kok bengong sayang." Lamunan Ray buyar setelah Jena menepuk bahunya.
"Eh gak kok ma," ucap Ray menatap Jena dengan senyum tipisnya. Kemudian, beralih menatap sang papa yang masih berdoa di hadapan makam kakaknya itu.
"Ayo Ryan sekarang giliran kamu yang berdoa." Sahut Johan setelah selesai dengan acara panjat doanya.
Ray pun berlutut di hadapan makam yang tertulis namanya sendiri.
"Hay kak Ryan, gimana kabar kakak? Semua ini salah Ray harusnya Ray yang di sana bukan kak Ryan." Ucap Ray membatin Ray mulai mengadakan tangannya berdoa.
Setelah berdoa, keluarga itu pun keluar dari daerah TPU.
"Ryan!!" Teriak Al yang baru tiba di daerah TPU dengan Bella, Ray menoleh ke dua pasangan itu begitu pun Jena dan Johan.
"Eh Om, Tante." Sapa Al lalu, menyalami kedua orang tua Ray, Bella pun demikian.
"Al, kamu mau ngapain di sini?" Tanya Johan.
"Mau ziarah kubur temen, Om." Jawab Al di angguki Johan.
"Ini siapa? cantik banget!" Bella yang mendengar mama Ray memujinya tersenyum malu.
"Bella Tante, pacarnya Al." Ucap Bella dengan senyum manisnya.
"Oo Bella, kenalin saya Jena Mamanya Ryan kalau itu om Johan papanya Ryan." Bella mengangguk mengerti sambil melempar senyum ke Arah Johan.
"Bella om."
Mereka bukan orang tua Ray? Pertanyaan demi pertanyaan muncul di kepala Bella.
Sedangkan Ray hanya diam menyimak ia dapat melihat wajah bingung Bella.
"Kalau gitu Tante pulang dulu yah Al, Bella. Kapan-kapan mampir ke rumah Tante yah."
"Iya tan!" Sahut Al dan Bella bersamaa.
"Ayo Ryan." Ucap Johan naik ke mobil menyusul Jena.
"Al, bel, gue duluan." Al dan Bella hanya menggaguk, setelah itu Ray menyusul kedua orangtuanya ke dalam mobil, mobil pun melaju meninggalkan TPU.
"Ryan? nama lain Ray kah?" Tanya Bella kepada Al.
"Ryan itu kembaran Ray."
"Hah, kok aku gak pernah liat."
"Yakan udah meninggal."
"Terus tadi kok kamu manggil Ray pake nama Ryan."
"Kalau depan orangtua Ray aku Panggil-nya Ryan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tanpa Restu
Teen Fiction(JUDUL AWAL: MELAWAN RESTU!) "Ternyata Selain ibuku,tuhan juga tidak merestui kita untuk bersatu" Al-fahri putra Ragendra cerita dua pasangan yang saling mencintai harus melewati rumitnya cinta tanpa di restui . 2 tahun menjalani hubungan melewati...