10 ; Diam-diam

1.7K 213 28
                                        

Berhubung kalian semua pengen cerita ini update, oke aku update demi kalian 😭💜

.
.
.

Kalau kalian ga mau vote + komen, awas aja!

Jangan lupa ritual seperti biasa, kita main game dulu 😜

Jangan lupa ritual seperti biasa, kita main game dulu 😜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading 💜

Jejak kaki mungil mulai memenuhi dapur, semua berawal dari pintu belakang menuju kebun. Itu semua adalah ajaran Taehyung. Anak itu yang awalnya mengajak Jimin dan Jungkook supaya membawa buah tomat langsung ke dapur. Belum juga para ibunya meninggalkannya, bapaknya sudah kesusahan menghentikan mereka bertiga.

"Astagaaaa! Sudah ya, buahnya ditaruh di baskom yang dibawa Paman Hobi di sana, jangan disini!" larang Namjoon gemas campur kesal. Siapa yang membersihkannya setelah ini, melihat lumpur di lantai yang terlihat sangat tebal dan kotor saja Namjoon sudah merasa jijik.

Larangan ada untuk dilanggar. Bagaikan kentut yang lewat begitu saja, ucapan Namjoon barusan tidak digubris oleh mereka. Kaki mungil Taehyung semakin berlari jauh menuju ruang tengah dan berakhir dikolam renang. Dalam rumah tersebut terdapat kolam renang khusus anak-anak yang berbentuk lingkaran dan taehyung langsung melompat ke dalam sembari memakan tomat hasil berkebunnya hari ini.

Namjoon tidak habis pikir dengan anak kakaknya itu, dan Jimin serta Jungkook pun tertarik. Hampir saja mereka mau berlari menghampiri Taehyung kalau saja Namjoon tidak mencegahnya, "berhenti! Kalian ingin ke kolam?"

Kedua bocah tersebut mengangguk antusias. Baiklah, ini semua demi lantai putih nan suci rumahnya, Namjoon rela memberi tumpangan untuk mengantarkan mereka ke kolam dan merelakan bajunya terkena lumpur yang jorok. Jungkook digendong depan, sedangkan Jimin gendong belakang.

"Paman! Paman! Turunkan Baby Chim!" teriak Jimin tepat telinga kirinya. Begitupun dengan Jungkook yang sudah bergerak minta diturunkan karena tidak sabar ingin main air.

Jimin yang melihat pelampung kecil berbentuk keropi dengan lubang ditengah-tengahnya yang letaknya tidak jauh dari kolam pun mengambilnya dan memakaikan pada lehernya.

"Minggir! Baby Chim mau atraksi!" teriakan itu berhasil membuat Taehyung dan Jungkook menepi sebentar karena tidak ingin ditindihi badan gembul Jimin. Atraksi yang Jimin lakukan adalah meloncat dari pinggiran kolam.

"Hei, jangan atraksi seperti itu Baby Chim, nanti terluka." Meskipun atraksi tersebut tidak berbahaya, tetap saja Namjoon was-was melihatnya.

Kalau Jimin punya keropi katak hijau, Taehyung punya pororo pinguin putih. Sedangkan Jungkook, ia memakai pelampung berbentuk jas dan bergambar ironman robot merah. Ketiganya kini sedang asyik bermain air, hingga mereka tidak menyadari jika ibu mereka akan pergi hari ini. Namjoon meninggalkan mereka sebentar untuk mengganti bajunya yang sudah tidak layak dipakai. Kemudian, kembali lagi ke kolam renang dan duduk disalah satu kursi pantai disana.

"Namjoon, psstt!" kode Seokjin. "Hei! Yak! Budeg!" Namjoon menoleh kaget. Sorry, pendengaran dia masih sehat. Jangan panggil Namjoon budeg.

Seokjin melambaikan tangan tanda memanggilnya yang daritadi menjaga anak-anak bermain. Namjoon peka, dan dia segera mendekati Seokjin. "Ada apa, Hyung?"

"Istri kita akan pergi ke bandara sekarang. Biar aku dan Yoongi yang mengantar mereka. Kau jaga saja anak-anak kita bersama Hoseok. Kalau nanti ada yang mencari ibunya, kau bilang saja apa adanya. Mungkin mereka akan bisa mengerti." Seokjin percaya kalau langsung pergi, trio kebo pasti akan bisa menerimanya. Sedangkan kalau pamit saat berpisah, pasti tidak akan berhasil dan trio kebo melarangnya.

"Baiklah, Hyung. Serahkan tugas itu kepadaku dan Hoseok. Jangan khawatir, aku tidak akan menyentuh dapur," ucap Namjoon serius.

"Oke, awas saja kalau kau sentuh panci pink ku!" ancam Seokjin.

"Oppa! Kau baik-baik disini ya, dan jaga anak kita. Aku yakin oppa pasti bisa, see u oppa!" ucap chaeyoung dan dengan memeluk erat tubuh sang suami. Dan dibalas pelukan serta kecupan manis di kening, serta ucapan Namjoon seperti; jangan lupa makan disana, jaga kesehatanmu, jangan pernah melirik lelaki lain-dan yang terakhir-aku pasti akan sangat merindukanmu.

Jennie dan Yoongi memandang satu sama lain, lalu Jennie mulai memasang wajah sedih dan akhirnya air mata lolos dari tempatnya. "Sepertinya aku tidak bisa pergi jauh dari oppa ... bahkan membayangkannya saja aku tidak bisa. Oppa hati-hati ya di sini, jangan nakal-nakal, ingat kau sudah tua!" Jennie memeluk Yoongi sangat erat

"Ya ampun, kita hanya pergi beberapa minggu saja kalian seperti ini. Cih, lemah!" sindir Jisoo.

"Eonni jangan berkata seperti itu, aku tadi melihatmu menangis di kamar sembari memeluk Seokjin oppa erat." Chaeyoung membalasnya. Jisoo pun tertangkap basah sembari menutupi wajahnya karena malu.

"Sudah-sudah, ayo segera berangkat sebelum bayi-bayi kita tahu."

Para suami membawa koper istrinya masing-masing, dan memasukkan ke dalam mobil. Namjoon dan Hoseok mengantar mereka ke depan. Sebelum berangkat, Hoseok berkata, "Noona kalau pulang jangan lupa bawa oleh-oleh, ya!"

"Astaga, bukanya mendoakan Eomma lekas sembuh, kau malah meminta oleh-oleh." Namjoon menggelengkan kepalanya tidak habis pikir. "Biarkan saja, suka-suka orang tampan," jawab Hoseok acuh tak acuh.

Setelah kepergian istrinya, Namjoon baru saja akan masuk ke dalam rumah. Tapi saat melihat Hoseok di teras yang sedang menyirami tanaman, langkahnya terhenti. Tiba-tiba terlintas pertanyaan yang ingin Namjoon tanyakan pada adiknya itu. "Hoseok-ah, bagaimana pendapatmu tentang perusahaan Mil Corp yang mengajak kita bekerja sama?"

Hoseok menoleh mendengar suara Namjoon, dikiranya Namjoon sudah masuk ke dalam. Lalu dia menjawab, "menurutku jangan, deh. Aku dengar mereka banyak menipu para startup."

Startup adalah perusahaan rintisan yang belum lama beroperasi atau bisa disebut bisnis rintisan. Gosip itu yang Hoseok dengar dari teman sesama pengembang besar sepertinya. Namun Namjoon masih menentang, "kalau memang benar adanya, kenapa sekarang mereka mengajak kita kerja sama? Dan aku sudah mengecek kalau investasi mereka ada di mana-mana."

"Namanya juga penipu, bisa saja mereka memanipulasinya." Hoseok tetap teguh dengan keputusannya. Sedangkan Namjoon masih bingung dan memutuskan akan membahasnya dengan kakak-kakak lain.

Langkahnya kembali ke tempat semula yang terdapat trio kebo berenang dengan sepuasnya. Sampai jari-jarinya mulai memutih, tetap saja mereka tidak ada niatan untuk berhenti berenang. Namjoon mendudukkan diri sembari memainkan ponsel pintarnya; membuat story galau karena ditinggal istri. Biasalah!

Satu jam sudah lamanya mereka bertiga berenang, dan memutuskan untuk berhenti karena Jungkook kedinginan. "Akhirnya kalian berhenti berenang. Tahu tidak, paman sangat lelah dan mengantuk menunggu kalian," curhat Namjoon.

"Kenapa paman menunggu kita? Biasanya selalu dibiarkan saja." Jimin balik bertanya.

'Ya supaya kalian semua tidak melihat jika eomma kalian pergi ke luar negeri,' batin Namjoon.

"Nanti kalau kalian kenapa-kenapa gimana?" pertanyaan tidak biasa keluar dari lisan lelaki pemilik lesung pipi itu.

"Huh! Paman lebay!" celoteh Taehyung lalu segera berlari menuju kamarnya, dan disusul Jimin.

"Ya! Ya! Jangan lari-lari nant--" tidak ada gunanya Namjoon memberi nasehat, lebih baik dia kembali fokus menutupi tubuh Jungkook dengan handuk tebal. Namun tiba-tiba suara hantaman terdengar serta tangisan adalah suara selanjutnya.

-Baby Kookoo : 10~Fin
28.11.21

gimana? masih kurang? aduuhh, semoga membantu mengobati rasa rindu kalian yaaa! ayo makannya share, vote, komen sebanyak-banyaknya biar pina semangat nulisnya 😭💜

Baby KookooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang