18 ; Ada yang Aneh

567 65 0
                                        

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Happy Reading 💝









"Jadi dia anakmu?" tanyanya orang asing tersebut pada Namjoon. Orang tersebut adalah Jeon Wook—CEO JW Company—yang menjadi partner bisnisnya mulai kemarin. Dan Kini posisi mereka sudah berpindah ke tempat gazebo dimana Wook menemukan Jungkook sendirian.

"Iya, benar. Oh, bagaimana bisa kamu menemukan Baby Koo? Dan kenapa kamu ada di daerah ini?" tanya balik Namjoon.

Wook terdiam lama dan fokus matanya  berpusat pada bayi yang digendong istrinya. Oh tidak, apa mungkin dia malah sedang memandangi istrinya? Namjoon segera menepuk pundak partner kerjanya tersebut.

"Hei, kau tidak apa-apa? Kenapa tidak menjawab?" sentaknya, membuat Wook terkejut.

"Eoh! Rumah ku ada di daerah sini, baru saja pindah beberapa hari. Dan aku menemukan anak mu saat dia kesusahan menaiki gazebo ini dengan kaki kecilnya. Sangat menggemaskan," jawabnya sembari mencubit pipi chubby Jungkook gemas.

"Syukurlah, bukan orang jahat yang menemukan Baby Koo. Terimakasih, terimakasih banyak Jeon Wook-ssi," ujar Chaeyoung dengan tatapan tulus.

"Oh iya, perkenalkan aku Kim Chaeyoung, istrinya sekaligus ibu dari anak yang baru saja kamu temukan,” lanjutnya dengan tersenyum menunjukkan lesung kecil pada wajah cantiknya.

"Ah iya, salam kenal Nyonya Kim. Perkenalkan aku Jeon Wook, mitra bisnis baru suami Anda." Mereka berdua bersalaman.

Wook melihat senyuman manis masih terukir pada wajah cantik Chaeyoung. Sangat manis hingga membuat Wook juga ikutan tersenyum salah tingkah. Sedangkan Namjoon yang melihat interaksi mereka berdua itu pun merasa ada yang aneh. Tetapi Namjoon hanya bisa membatin.

Ia mencoba melupakan pikiran yang tidak-tidak lalu mengatakan, "berarti rumah kita berdekatan? Ini masih ikut kompleks perumahan kita 'kan, Sayang?"

Pertanyaan Namjoon membuat perjabatan tangan antara Chaeyoung Dan Wook terputus. "I-iya benar," jawabnya agak terbata-bata.

"Oh iya?! Wah, apa ini semua takdir?" katanya dengan menutup mulut masih tidak percaya apakah beneran takdir atau hanya kebetulan saja.

"Hahaha, kau ini ternyata lucu juga, ya." Namjoon tanpa sengaja menepuk paha Wook cukup keras hingga membuat Wook merintih kesakitan selama satu detik, sebab ia tidak ingin kelihatan lemah.

"Bagaimana kalau Wook-ssi kita undang makan malam nanti di rumah, Sayang? Itung-itung untuk rasa terimakasih karena dia sudah menemukan dan membantu Baby Koo," usul Namjoon dan disetujui oleh sang istri.

"Boleh, sekalian kita adakan pesta kedatangan 'kan? Ide yang bagus." Sepakatnya dan mencium pipi Namjoon spontan karena Chaeyoung suka saat otak Namjoon memberikan ide berlian seperti ini.

"Eh?!" Chaeyoung kaget sendiri. Ia baru sadar jika bukan mereka berdua saja yang ada di sana. Ia pun meminta maaf atas kesalahan sudah mengumbar kemesraannya pada publik. "Maaf ya, itu tadi spontan."

"Hahaha, tidak apa-apa. Kalian adalah pasangan muda, jadi aku bisa memakluminya. Menggemaskan sekali, duh jadi pengen," ucapnya yang terlihat seperti jomblo tua tidak laku. Padahal aslinya memang benar adanya.

"Tapi aku tidak bisa malam ini, karena aku harus menjemput adikku di bandara. Dia baru saja pulang dari berlibur di Paris. Bagaimana jika lusa? Apa ajakannya masih berlaku Kim Namjoon-ssi?" tanyanya menjadi bahasa yang formal.

"Ish, tidak usah formal seperti itu saat diluar jam kerja. Omong-omong, kita seumuran, bukan? Sebenarnya masih banyak pertanyaan dalam benakku tentang hidupmu yang sudah sukses di masa muda ini. Jadi tenang saja, ajakan itu masih berlaku. Silahkan datang ke rumah ku kapanpun kau mau." Namjoon tersenyum menunjukkan dimple yang menambah kesan kharisma.

Dari semua obrolan ini, ada Jungkook yang menunggu kapan selesainya. Pasalnya dia sudah kangen berat dengan Jimin dan Taehyung. Mereka pasti khawatir.

"Ama Oce, Aby Too inin puyaangggg," bisiknya pada sang ibu. Takut mengganggu orang dewasa berbicara.

Akhirnya Chaeyoung yang menyampaikan pada sang suami, "ayo balik, Baby Koo ingin pulang katanya. Sepertinya dia rindu dengan orang rumah."

"Oh, Baiklah. Kita pamit balik dulu ya, Wook-ah. Jangan lupa janjimu besok malam makan bersama kita di rumah, oke?" kata Namjoon sembari masuk ke dalam mobil sesudah berpamitan pada Wook. Sedangkan Wook hanya memberi jempol kanannya tanda jika dia paham.

Padahal dalam hati ia ingin sekali mengatakan sesuatu, namun ia masih ragu. Sudah lama dia tidak merasakan yang namanya jatuh cinta. Apakah jatuh cinta pandangan pertama nyata adanya?








🚗










Pada saat Jungkook menginjak kembali rumah besar kediaman keluarga Kim tersebut, ia sudah dikelilingi oleh orang-orang rumah beserta perintilannya yang sudah menangis sejak kehilangan jejak Jungkook.

"Aaaaaaa! Aku tidak bisa hidup tanpa mu Baby Koo!" ucap Taehyung yang paling heboh sendiri. Ia takut. Takut Jungkook akan menjadi korban mutilasi orang-orang yang menjual anak dan kaki bayi secara terpisah. "Nanti siapa yang akan menemaniku menjahili Baby Nchim," lanjutnya masih dengan tangisannya.

Jimin bukannya marah, tetapi ikut menangis dengan heboh juga seperti Taehyung. Anak itu segera memeluk tubuh sang adik dan mengelus punggungnya sayang. Meskipun Jungkook sering ikut berpartisipasi dengan Taehyung saat menjahilinya tapi dia tetap sayang pada Jungkook sebab adiknya ini kiyowo.

"Baby Koo baik-baik saja 'kan? Bagaimana kejadiannya?" Itu Seokjin yang penasaran dengan kisah hilang dan ditemukannya Jungkook.

Namjoon pun mulai bercerita sesuai dengan yang Jungkook ceritakan kepadanya. Awalnya Jungkook mengikuti kucing yang tidak mempunyai teman sepertinya karena pada saat itu Jimin dan Taehyung tengah bertengkar. Ia ikuti terus kucing tersebut sampai tidak sadar jika ia sudah tersesat lumayan jauh sampai taman bermain di depan sana.

"Astaga Baby Koo, kau bisa mengajak paman Seokjin jika butuh teman bermain," ucapnya pada Jungkook dengan tatapan sedih.

"Aku juga sudah mengatakan demikian, tapi katanya dia keluar rumah karena sedang mencari keberadaanku. Tapi ia tanpa sengaja menemukan kucing kecil dan mengikutinya sampai jauh."

"Lalu kalian menemukannya di taman bermain seorang diri?" tanya Hoseok dengan nada khawatir.

"Tidak, kami menemukannya di supermarket depan taman bermain. Ia tengah bersama orang yang kita kenal Hoseok-ah."

"Orang yang kita kenal?! Siapa?!" tanyanya penasaran.

"Jeon Wook."

"Ha?! Jeon Wook yang kita kenal itu? Partner bisnis baru kita? Orang itu?! Bagaimana bisa?"

"Ternyata dia rumahnya berdekatan dengan kita. Kau juga tidak bisa mempercayai ini semua bukan? Sama, aku juga."

"Apa cuma kebetulan saja, ya?” batin Hoseok.




-Baby Kookoo : 18~Fin
04.01.24



oh iya, buat yang mau request juga boleh yaw!
aku masih nerima request dari kalian, thankyou and happy new year ♥︎

Baby KookooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang