22 ; Sebuah Totebag

326 37 2
                                    

Sebelum mulai membaca, ada baiknya vote dulu dan jangan lupa komen yang banyak biar aku semangat updatenya, thingkyuuuu! ♥︎




Happy Reading 💝




Malam semakin larut, kini semua orang yang awalnya berada di ruang tengah sudah meninggalkan tempat dan memilih ke kamar masing-masing. Begitupun dengan tamu mereka—Wook beserta adiknya—juga sudah pulang sejak tadi.

Namjoon adalah orang terakhir yang masuk kamar, kini ia sudah menemukan istrinya terlelap disebelah sang anak. Muncul perasaan di benaknya mengenai kedekatan Chaeyoung dengan tamunya tadi.

Namjoon mendekati keduanya, mengelus surai halus Chaeyoung dengan lembut. Berharap apa yang ia pikirkan tidak akan pernah menjadi kenyataan. Namjoon begitu mencintai istrinya ini melebihi apapun, jadi semoga Chaeyoung bisa menjaga perasaannya ini.

Mengeliat saat merasakan ada sesuatu yang menyentuh kepalanya, Chaeyoung sedikit membuka kelopak mata yang terasa berat akibat masih mengantuk, mencari tahu siapa pelakunya. Ternyata suaminya.

"Em, aku ketiduran disini ya?" ucapnya sembari mengganti posisi menjadi duduk. Mulutnya masih menguap menandakan kantuk tengah menyerang.

Mereka sekarang berada di kamar Jungkook. Tadi Chaeyoung berniat merebahkan dirinya sebentar, eh malah ikut masuk ke alam mimpi bersama sang anak.

"Ayo ke kamar," ajaknya dengan mengenggam tangan sang suami.

Namun saat Chaeyoung sudah berdiri dan sedikit menarik tangan Namjoon, pemuda itu hanya diam ditempat sembari melihat tangannya yang digenggam erat.

"Kenapa, Namjoon-ah? Aku sudah mengantuk, ayo kembali ke kamar kita," ajaknya sekali lagi saat melihat respon Namjoon.

"Jangan pernah melepaskan tangan ku
Chaeyoung-ah, aku tidak bisa membayangkan hidup tanpamu," ucap Namjoon layaknya roman picisan.

Chaeyoung yang mendengarnya pun mengerutkan dahinya bingung. Suaminya ini habis main dimana? Bisa kesambet setan aneh seperti ini. Seketika rasa kantuknya jadi hilang entah kemana.

"Iya, iya, aku tidak akan melepaskan genggamanmu. Sudah puas? Ayo ke kamar," jawabnya dan menarik lagi tangan Namjoon.

Tanpa aba-aba, Namjoon memeluk tubuh Chaeyoung dari belakang. Yang dipeluk tentu saja terkejut, membulatkan matanya kaget.

"Astaga, Namjoon! Lepaskan! Sesak rasanya, ish!" sungutnya sembari memukul pelan pergelangan tangan Namjoon yang melingkar pada perutnya.

"Tidak mau."

"Lepaskan!"

"Tidak mau!"

"Lepaskan!"

"Jangan jatuh cinta sama orang lain," lirih Namjoon.

Baby KookooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang