[Follow IG @Alvinatuzzahroh, biasanya pina kasih spoiler di sana🤭]
Follow dulu, baru main 🙃
Happy Reading 💜
Jimin melihat kembang api terakhir malam ini. Entah mendapat dan mendapat pengetahuan dari mana, Jimin menutup mata dan menyatukan kedua tangannya. Ya benar, Jimin membuat sebuah permintaan.
Hoseok yang melihatnya pun tercengang, apa yang dilakukan ponakannya itu, bukan kah meminta permintaan itu saat bintang jatuh saja?
Setelah Jimin membuka mata, baru Hoseok memberikannya pertanyaan, "Kau tadi meminta permintaan, Baby Chim? Memang ada bintang jatuh, ya?"
Hoseok kembali memeriksa keadaan langit, tapi tidak ada apa-apa.
"Kenapa memangnya, Paman? Apa Chim hanya boleh memintanya saat bintang jatuh saja?" tanya Jimin balik.
Hoseok diam, benar juga apa yang dikatakan ponakannya itu. Berdoa 'kan bisa kapan saja dan dimana saja.
Tak lama, Seokjin datang dengan membawa peralatan berkemah yang mereka butuhkan. Iya, jadwal setelah melihat kembang api adalah berkemah di halaman depan. Tentu saja, ini hanya sebuah perkemahan kecil-kecilan.
Disusul Namjoon yang membawa makanan dan minuman ringan untuk menemani kegiatan mereka selama berkemah.
"Appa... Appa... tenapa ulannya titak undal?" tanya Jungkook.
Namjoon memejamkan mata sebentar. Baiklah, jiwa-jiwa penasaran sang anak sudah kambuh lagi.
"Bentuk bulan memang selalu berubah-ubah, Baby Koo Sayang. Itu semua karena adanya gerak rotasi dan revolusi bulan, yaitu gerak bulan berputar pada porosnya dan gerak bulan berputar pada bumi sehingga memungkinkan cahaya matahari tertutupi oleh bulan."
Jungkook mengangga dengan mata membulat dan berkedip-kedip, ia benar-benar tidak paham atas penjelasan yang ayahnya ucapkan.
"Pa itu, lecucuci?" tanya lagi.
"Bukan lecucuci, tapi re-vo-lu-si." Itu Jimin yang membenarkan. Seokjin pun merasa bangga atas anaknya itu.
"Itu matut Aby Koo," ucap Jungkook.
"Sudah ya, Baby Koo belum bisa memahaminya. Besok saja kalau sudah besar," ucap Namjoon pelan sambil mengusap rambut anaknya.
"Tapi Chim isa! Huwaaa...," tangis Jungkook tidak terima.
Jungkook itu spesies manusia yang tidak mau kalah dari siapapun. Maunya selalu jadi nomer satu dan tidak mau pernah kalah.
Namjoon gelagapan, ia segera memeluk Jungkook dalam dekapannya tapi Jungkook menolak itu.
Akhirnya Taehyung yang baru selesai menata bantal dalam tenda pun bersuara, "Bulan itu tidak bundar karena sudah dimakan alien, Baby Koo."
Yoongi yang ada di sana untuk menyalakan api unggun pun membulatkan matanya saat mendengar ucapan sang anak.
"Hei, darimana kau belajar hal seperti itu, Baby Tae?" tanyanya.
"Dari teman Tae yang bernama Bogum," jawabnya santai.
Jawaban Taehyung berhasil membuat tangisan Jungkook meredah, ia pun bertanya pada sang ayah, "Apa itu enal, Appa?"
Namjoon hanya pasrah dan menganggukkan kepalanya mendengar pertanyaan itu. Mau bagaimana lagi? Kalau dijelaskan yang sebenarnya Jungkook juga tidak akan paham.
Setelah puas mendapatkan jawaban, Jungkook berlari kecil ke sebelah Jimin dan mengambil cemilan juga satu susu pisang.
"Tinteljoy titak ata?" tanya Jungkook.
Maafkan Jungkook yang banyak bertanya.
"Tidak ada, Sayang. Tidak baik juga kalau Baby Koo makan kinderjoy banyak-banyak," jawab Namjoon.
"Tenapa?" tanyanya lagi.
Astaga! Masa Namjoon terus yang harus menjawab, Namjoon menangis dalam batin.
"Besok Eomma belikan ya, Sayang... sekarang makan saja yang ada," ucap Chaeyoung lembut.
Jungkook itu senang mendengar suara lembut sang ibu, jadi ia hanya bisa menurut. Jungkook 'kan anak yang baik.
Mulut Jungkook kini sudah dipenuhi oleh cemilan yang ia pilih tadi, rasanya mulut itu tidak boleh sampai kosong. Baru habis setengah, pokoknya harus terisi lagi. Ya... namanya juga anak kecil.
Tiba-tiba suara indah nan menggelegar Taehyung masuk dalam rungu Jungkook. Katanya, "Hei! Apa itu? Kenapa bintangnya bisa warna-warni?"
Semua orang mengikuti arah yang Taehyung tunjuk.
"Oh, itu namanya layang-layang, Baby Tae," jawab Hoseok.
"Wah, cantik sekali. Benar-benar cantik, sumpah!" Itu Jimin yang berceloteh kagum.
"Baby Koo... Baby Koo... jawab Chim, ya? Cantikan mana layang-layang itu atau Chim?" tambahnya.
"Atau Taetae?" Taehyung menambahkan.
Jungkook tidak mendengar celotehan tidak berguna kedua bocah itu. Layang-layang itu bagaikan sudah menyihir matanya, karena dia tidak bisa berpaling dari layang-layang.
"Aby Koo inin dielitan ayang-ayang, Appa!" rengeknya lucu.
"Iya sayang, besok dibelikan Appa," jawab sang ibu.
Jungkook kegirangan berlari ke sana kemari dan tidak sengaja kakinya tersandung tali yang berfungsi menyanggah tenda. Membuat cemilan dan susu pisang miliknya terjatuh dan berbaur dengan rumput.
"Huwaaaaaaaa...," tangisnya kencang.
Bukan masalah cemilan dan susu pisangnya yang jatuh, tapi karena Jungkook merasa jika lututnya terasa perih. FYI, Jungkook hanya mengunakan celana selutut.
Semua orang speechless, termasuk kedua orang tuanya yang hanya bengong kaget.
"Yak! Anak kalian terluka, kok malah diam saja," ucap Jisoo menyadarkan Chaeyoung dan Namjoon.
Namjoon segera berlari mendekat dan langsung mengendong Jungkook. Jungkook pun mengeratkan pegangannya pada leher sang ayah.
"Ssstttt... jangan menangis, Baby Koo. Baby Koo 'kan kuat," bujuknya agar Jungkook menghentikan tangisannya.
Tapi itu tidak berhasil, Jungkook semakin menangis kencang. Apalagi saat lututnya bergesekan dengan pakaian sang ayah.
"Cup... cup... cup... Baby Koo tidak boleh menangis, nanti Chim belikan es krim, ya? Mau tidak?" ujar Jimin penuh dengan kebohongan.
Iya, itu hanya kebohongan. Kalaupun ia beli es krim, pasti pakai uang ayahnya. Tidak mungkin Jimin membelinya pakai uang tabungannya. Itu mustahil.
Namun kebohongan Jimin ternyata membuahkan hasil. Lihat, Jungkook menghentikan tangisannya. Lalu melihat ke bawah dan minta diturunkan dari gendongan sang ayah.
"Chim enelan eliin Aby Koo Et tlim?" tanyanya lagi--memastikan.
Jimin mengangguk sebagai jawaban. Sementara itu, Seokjin yang berada di dalam rumah dan kini sedang menuruni tangga sambil memainkan ponselnya, hampir saja kepeleset dan terjatuh jika saja dia tidak berpegangan.
Seokjin itu parnoan, kejadian sekecil apapun kalau menurutnya buruk selalu saja dikait-kaitkan dengan mitos-mitos yang tidak valid kebenarannya.
"Kenapa firasat ku tidak enak, ya?" gumamnya.
-Baby Koo : 04~Fin
04.10.20
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Kookoo
Fanfiction[DISARANKAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Perebutan kekayaan dan harta warisan sering sekali terjadi. Apalagi pada keluarga kaya seperti keluarga Kim ini. Memang benar, kini perdebatan tengah terjadi dalam keluarga tersebut. Tapi perdebatan kali ini...