06 ; Untuk Baby Chim

2.6K 318 159
                                    

[Jangan lupa follow dulu sebelum membaca, tentu saja setelah membaca, vote, dan komen. Makasih, luv u 💜]


Main dulu yok!


Main dulu yok!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Rekomen game lain yang seru, guys!



Happy Reading 💜



Sinar matahari mencoba mengusik waktu tidur anak kecil yang kini sudah bertambah umur. Ya, siapa lagi kalau bukan Kim Jimin.

Tubuh kecil itu mengeliat dan meracau tidak jelas, "Jangan ganggu tidur Baby Chim, Pira tua!"

Seokjin yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan rambut basahnya pun tersenyum manis melihat sang anak yang merasa terganggu dengan sinar matahari. Beruntung dia tidak mendengar racauan Jimin, kalau Seokjin mendengarnya mungkin akan terjadi kesalahpahaman setelah itu.

Langkahnya segera berjalan menuju jendela, lalu menutup kembali tirai yang tadi sempat dibuka oleh sang istri.

Sedangkan Jimin, anak itu kini sudah merasa nyaman dan tentram. Mungkin efek  kecapekan menangis kemarin, ya? Jadi dia kembali berselancar dalam mimpi.

Seokjin menjemur handuk pada balkon kamarnya, kemudian kembali ke ranjang untuk memakaikan selimut pada Jimin supaya anaknya tidak kedinginan.

Tapi Jimin merasa risih dan melepaskan selimut itu. Seokjin hanya bisa menggeleng tanda jika dirinya tidak bisa berkata-kata.

"Seokjin hyung...," panggil Namjoon setelah masuk ke kamarnya.

Seokjin pun menoleh dan sudah menemukan presensi seorang Namjoon dengan kardus yang memenuhi ke dua tangannya.

Seokjin yang bingung, akhirnya bertanya. "Apa itu, Joon?"

"Ini bahan kue yang aku pesankan online, jadi Seokjin hyung masih bisa membuat kue selama Jimin masih tertidur."

Seokjin melupakan sesuatu, ia langsung saja menarik kardus yang Namjoon bawa dan otomatis membuat Namjoon ikutan tertarik.

"Hei, hyung mau membawanya kemana?" tanya Namjoon sedikit teriak.

Setelah menutup pintu kamarnya, Seokjin kembali menarik Namjoon ke arah kamar sebelah--lebih tepatnya kamarnya Yoongi.

"Hei, itu ide bagus, Joon. Tapi jangan teriak-teriak di dalam kamar, Jimin 'kan sedang tidur. Nanti dia terbangun dan membuat rencana ini tidak surprise lagi, bagaimana?" celatuk Seokjin khawatir.

"Ah iya, maaf aku lupa, hyung."

Namjoon dengan senyum bodohnya yang ingin sekali Seokjin tampol, tapi sekarang bukan waktu yang tepat. Dirinya kini harus mulai membuat kue tar untuk anaknya yang istimewa.

Baby KookooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang