HAPPY READING
Malam ini cuaca sangat cerah, rembulan yang tak malu untuk menampakkan cahaya dikelilingi bintang bintang yang bertebaran indah, kini langit senja telah berganti warna menjadi kelam dan aura yang mencekam.
Tampak seorang gadis remaja yang sedang menatap pantulan dirinya pada sebuah kaca yang ada di dalam sebuah kamar bernuansa pink. Dilihat dari isi kamar dan dekorasi nya, seperti nya gadis itu adalah pecinta warna pink.
"Perfect" satu kata itu keluar dari mulutnya ketika dia sudah berhasil merias wajahnya dengan make up natural yang menambah kesan cantik dan elegan pada dirinya, ya Gadis itu adalah Milan. Memang Milan tidak terlalu suka dandanan yang terlalu berlebihan. Milan yang sekarang menduduki bangku kelas 3 SMA itu memiliki sifat yang cuek kepada laki-laki yang ingin mengganggu nya dan memiliki sifat sedikit tomboy dan humoris.
"Milan kamu itu cantik deh, ahhh aku jadi iri "cewek itu bermonolog sendiri sambil memandang pantulan dirinya pada kaca dan di iringi senyuman dan kekehan kecil dari mulutnya
Setelah cukup puas memandangi penampilan nya, dia pun bergegas mengambil kado yang telah di persiapkan untuk teman nya yang akan mengadakan pesta pernikahan, dia juga tak lupa untuk mengambil Handphone dan meletakkan nya ke dalam saku celana yang ia kenakan, memang pada dasarnya Milan tidak suka memakai tas selempang.
Malam itu Milan pergi ke pesta tersebut bersama teman-teman nya, di perjalanan mereka saling tetawa dan becanda ria, perjalanan mereka terasa mengasikkan sampai tak sadar kalau mereka telah sampai di lokasi party yang di adakan.
"Milan....." Terdengar suara cempreng memanggil nama nya melambai lambaikan tangan dari arah kejauhan dia adalah teman sekelas Milan yang bernama Gladys.
Milan pun menoleh kearah asal suara, dari kejauhan dia melihat samar-samar bayangan seseorang yang semakin mendekat ke arahnya berada, mengikis jarak di antara gelap gulita nya malam akhirnya Gladys sampai di tempat Milan berdiri.
Perlahan-lahan Gladys merangkul dan menggandeng tangan Milan dengan mesra sambil membisikkan kata-kata kepada Milan.
"Milan ada orang yang nyampein salam ke Lo, dia suruh gue untuk bilang kalau dia suka sama Lo!"
"Ahhh Masa sih....
Ngga percaya aku, jangan becanda deh ngga lucu tau" ."Gue serius Milan, suer deh" Sambil meluruskan dua jari membentuk huruf V.
"Ihhh apaan sih...."
"Dari pada Ngomongin yang ngga jelas, mending temenin aku untuk ngasih ni kado, soalnya aku risih disini banyak orang lagi" sambil menarik cepat tangan Gladys membelah kerumunan orang banyak tersebut.
Setelah sampai Milan pun menaruh kado yang dibawanya khusus ke tempat kado dan langsung masuk ke dalam rumah tersebut.
"Datang juga Lo"
Kata seseorang yang tak lain adalah Kiana yang sering di panggil Kia."Gue kira Lo ngga bakalan datang, kan Lo biasanya anti yang namanya keramaian" kata Kia dengan sedikit meledek Milan.
"Siapa bilang aku ngga datang, ini kan hari terakhir temen kita melepaskan status single nya masa iya aku ngga datang sih, ntar kalau aku ngga datang dia batal nikah lagi, karena aku kan tamu spesial" ucapnya dengan sedikit percaya diri sambil menarik kedua ujung bibirnya melengkung ke atas.
Mending dari pada bicara di sini mending kita temuin pengantinnya yuk, sekalian Fotbar (foto bareng) sebagai kenangan yeee kan Gladys menarik Milan ke dalam kamar pengantin tersebut.
Untung Gladys adalah sepupu dari pengantin tersebut, kalau ngga bisa gawat, nyelonong begitu aja ke dalam kamar orang apalagi ini pengantin, Dan di ikuti oleh Kiana di belakang .
"Widiiiih ada yang mau lepas status single aja nih" suara Milan yang baru memasuki kamar pengantin tersebut yang di rias sedemikian rupa dengan dekorasi mewah dan indah tentunya.
Suara tersebut sontak mengalihkan potensi semua orang yang ada di dalam kamar tersebut menatap Milan termasuk pengantin yang sedang di rias .
"Ehh Milan kapan datangnya??"
"Barusan kok, udah ngga usah sungkan lanjutin aja make up nya, nanti gak enak dilihat orang kalau pengantin nya jelek, aku tau kok kamu terharu kan melihat aku datang ke sini " berkata dengan PD nya.
"Idiihh PD banget Lo"
"Siapa juga yang ngarepin kehadiran Lo disini jangan terbang terlalu tinggi ntar kalo jatuh sakit Lo hahahaha"Memang dari dulu kalau menjahili Milan adalah kesenangan tersendiri bagi kia yang tak lain adalah sepupu Alka, atau yang lebih di kenal dengan nama Kiana Alexander tersebut.
Kia adalah cewe cantik, putih, tinggi, dan banyak di dekati oleh laki-laki, tapi masalahnya dia sangat jutek dan juga agak sedikit Suka mencari masalah baik dengan cewe maupun cowo, sama seperti Milan Kiana juga Adalah cewe yang sedikit tomboy.
"Siapa juga yang mimpi terlalu tinggi, memang kenyataannya gitu kok wleek" kata Milan juga tak kalah sinis.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Ini adalah cerita pertama yang ku publish . Emang sih aku ngga terlalu bisa bikin novel , tapi yaa mau gimana lagi udah jadi hobi hehehe😁
Penulisan nama tokoh adalah unsur ketidak sengajaan ya !!
Jangan lupa tinggalkan jejak ya
readers dengan cara
Follow
Vote
KomenNext di chapter selanjutnya 😘🤗
Aimisa _14

KAMU SEDANG MEMBACA
Love story Alka
Jugendliteraturtidak semua kisah cinta itu berjalan dengan indah, ada juga yang penuh sandiwara dan air mata, sama seperti kisah cinta seorang Milan lexiana allegra dengan seorang Alka diraga Alviando. "Jangan terlihat seperti kamu yang paling tersakiti di dunia i...