"Weh ada berita terbaru di kelas kita loh tapi ini meliput dua aspek sekaligus" Disa bercerita dengan hebohnya.
"Berita apa tanya Edo?"
"Wah apaan tuh?" timpal Gladys
"Kalau sampai lu bilang lagi kalau kucing lo matanya kebuka kalau bangun tidur gue tabok kepala lo" Bella berkata dengan sadis.
"Makanya dengar dulu napa ini nggak langsung ngambil kesimpulan sendiri setelah itu suka bilang bohong elit jujur sulit nah pasti kata itu akhirnya yang keluar, Emang ya punya temen otak kdrt" Dilsa membalas dengan menohok semua omongan para teman-temannya.
"Iyain deh cepetan kasih tahu ada berita apaan di kelas ini" kini Diana yang bertanya.
"Jadi gini ceritanya pas waktu hari Sabtu kemarin tuh hari kan hujan terus besoknya kan minggu nah sampailah pada hari sekarang ya kan yaitu Senin"
Edo yang mulai penasaran ditambah lagi Dilsa yang tidak langsung ke topik "to the point aja lah jangan berbelit-belit kayak lu kena sembelit aja"
"Alka sakit"
Bella yang tadinya antusias seketika berubah "itu doang beritanya? kirain tadi ada hal yang lebih besar daripada ini misalnya ada salah satu dari teman kita adalah alien gitu contohnya" ucapnya sambil terbahak-bahak.
"ini nih kalau sering nonton film kartun memang ini nih" timpal Alia sambil ketawa.
"Lah terus yang meliputi dua aspek apaan?" Gladys kembali bertanya.
"Yang pertama sedih karena salah satu dari teman kita sakit yang keduanya yaitu bahagia karena kita akan damai dan nyaman di kelas karena tidak akan ada drama Tom and Jerry dalam beberapa waktu ke depan" Dilsa menjelaskan.
Milan masih diam duduk di kursinya hanya mengabaikan pembicaraan yang sedang berlangsung itu.
"Eh nggak seru dong kalau kelas kita nggak ada drama perang dunia nya biasanya kan kita setiap hari menyaksikan drama-drama cinta yang berbeda, pertengkaran yang disiarkan secara langsung dan gratis ya ngak guys?"
"Zenna pelanin suara lo jangan cari gara-gara sama Milan mumpung juga dia sekarang nggak punya teman berantem jangan sampai lo berantem sama dia" nasehat Bella.
"Heh Gue denger ya apa yang kalian bicarain" ujar milan datar.
"Hehehe maaf Milan keceplosan tadi kagak sengaja" Zenna sedikit canggung.
Milan cuman menanggapinya dengan sebuah deheman.
"BTW lo tau apa sakit dari mana Dil? Edo mencairkan suasana yang beberapa saat lalu tegang.
"Kakaknya Alka nitipin surat izin ke gue lo lupa kalau gue ketua kelas eh"
"Permisi" seorang siswa berdiri di ambang pintu sambil membawa beberapa buku di tangannya.
Lea menghampiri gadis itu "kenapa? ada perlu apa?"
"Ada yang namanya Kak Milan?" gadis itu bertanya.
"Mil lo dicariin nih" panggil Lea.
Milan pun menghampiri mereka berdua "ada apa?."
"Kak Milan disuruh ke ruangan guru untuk mengambil buku tugas sama guru soalnya aku barusan balik dari ruang guru" jelasnya.
"Oke thanks infonya"
"Iya sama-sama Kak kalau gitu aku balik ke kelas dulu Kak" pamitnya dan pergi.
Ternyata benar dugaan mereka semua setelah Milan kembali dari ruang guru itu membawa segudang tugas kembali ke kelas dikarenakan guru sedang rapat sehingga mereka diberi tugas untuk dikerjakan.
"Sungguh males dengan drama bertugasan pengen menghilang rasanya dari dunia ini untuk sementara" Dilsa mendramatis.
"Eh ngak sekalian aja menghilang selamanya" timpal Edo
Kelas rasa sunyi dan tentram karena semua sibuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru ditambah dengan Alka tidak hadir tambah membuat kelas mereka mencekam ditelan oleh keheningan.
"Tumben kalian semua pada jadi siswa-siswi ambisius biasanya juga kayak monyet lepas kandang" Dilsa berdiri di atas kursi dan kembali mengeluarkan unek-uneknya.
"Lo yang kayak monyet lihat berdiri di atas kursi baju nggak rapi terus rambut berantakan" timpal Kiana membalas teriakan Dilsa.
"Lo monyet"
"Lo yang monyet"
"Lo monyet"
Pertengkaran ini terus berlanjut sehingga bel istirahat terdengar nyaring menandakan jam pelajaran pertama sudah berakhir.
"Wahai para monyet sekalian ayo kita ke kantin apakah kalian akan terus memperdebatkan masalah monyet ini" Edo yang sudah muak mendengarkan perdebatan antara dua anak manusia yang menurutnya itu sudah cocok menjadi anak monyet.
"Tapi lo yang traktir sanggah Dilsa.
"Iya iya ayok"
"Monyet kaulah Sahabat terbaik aku" Dilsa melompat dari atas kursi dan langsung merangkul bahu Edo.
"Iya gue traktir lu rp1.000 kagak lebih dan kagak kurang"
"Dasar teman monyet"
Riders gimana menurut kalian di chapter ini???
Semoga suka ya 😊 🥰
Jangan lupa
Follow
Vote
Komen yaSee you di part selanjutnya 😇
KAMU SEDANG MEMBACA
Love story Alka
Teen Fictiontidak semua kisah cinta itu berjalan dengan indah, ada juga yang penuh sandiwara dan air mata, sama seperti kisah cinta seorang Milan lexiana allegra dengan seorang Alka diraga Alviando. "Jangan terlihat seperti kamu yang paling tersakiti di dunia i...