Lo yang curang

57 84 5
                                    

Cinta adalah dua rasa yang disatukan
Menjadi sebuah aksara yang indah dan bermakna, tapi sepertinya
Itu tak berlaku untuk kita
~Alka~

HAPPY READING

Setibanya di dekat tenda Milan langsung dikejutkan dengan berita yang tak pernah ia duga sebelumnya.

"Milan mengapa kamu melakukan kecurangan? dalam satu pertandingan pasti ada kalah menang nya" setibanya Milan di dekat tenda pembina sudah menginterogasi Milan dengan beberapa pertanyaan.

"Maaf Pak aku tak mengerti apa yang Bapak bicarakan" tanya Milan bingung mengerutkan dahinya

"Jangan bohong aku melihat Milan melakukan kecurangan bersama timnya Pak" kali ini Alka yang menyahut

"Nggak pak itu bohong, aku nggak melakukan kecurangan, Lo kali yang curang alka!" tukas Milan membalikkan tuduhan kepada Alka

"Yang jelas lo curang gue melihat dengan mata gue, lo curang Milan!" Alka tak mau kalah.

Milan berjalan semakin mendekat "Lo, atau gue yang curang?"

"Iya Lo yang curang"

"Enggak"

"Iya"

"Nggak"

"Iya"

"Udah jangan pada bertengkar" kini pembina yang menengahi

"Sekarang Bapak tanya apa ada kesalah pahaman diantara kalian yang belum terselesaikan?"

"Enggak pak, iya  pak" ucap serentak Milan dan Alka

"Emangnya ada apa Milan?" tanya pembina.

Akhirnya Mila menceritakan semua yang terjadi dan pembina menganggap kalau ini hanyalah kesalahpahaman yang terjadi antara Alka dan Milan yang mungkin menjadi pemicu kejadian tersebut

"Karena saya menolak cinta Alka tadi malam Pak" tegas Milan dengan beraninya "dan nggak cuman tadi malam pak sebelumnya juga pernah" ucap Milan  sambil melayangkan tatapan sinis kearah Alka

Tak masalah sekarang semua orang tahu konflik yang dialaminya bersama Alka

"Bertengkar karena masalah pribadi ternyata" ucap pembina mengerti Milan hanya mengangguk samar membenarkan

"Baik masalah ini Bapak anggap selesai dan kalian harus berbaikan!"

''gak ma-"

"Tak ada penolakan!"

"Siapa Sudi bersalaman dengan orang kek dia Pak" Milan masih menunjukkan wajah tidak sukanya kepada Alka

"Bukan cuman lo gue juga gak"  ucap Alka tak kalah tajam

"Tidak ada bantahan cepat bersalaman!" kini pembina kembali menegaskan ucapannya.

"Bapak tidak mau kalian membawa masalah ini keluar lingkungan sekolah, cukup  habis sampai disini, intinya bapak nggak mau kalian Bertengkar Lagi!"

Dan mau tak mau Milan harus berjabat tangan dengan Alka

"Ingat ini karena terpaksa, ingat T E R P A K S A!" Milan membisikkan kata-kata di telinga  Alka sambil berinjit  mencapai posisi Alka yang lebih tinggi darinya

"Camkan itu" lanjutnya lagi mengeluarkan senyum smirk nya yang terlihat jelas oleh Alka

"Lihat aja siapa yang akan menderita diantara kita, Lo atau Gue?" senyum licik terlihat di bibir Alka

Memutuskan jabat tangan dengan Alka, Milan langsung berlari cepat ke arah tenda

Sekarang Milan sudah tak dapat menahan air matanya lagi butiran-butiran embun itu keluar membasahi pipinya, tak dapat dipungkiri Kalau hatinya sangat hancur sekarang ini

"Jika Alka tak menyukainya cukup jauh saja dirinya dan tak perlu melukai nya seperti ini  membuatnya menangis tersiksa setiap hari dan menderita hanya karena rasa bersalah yang di deranya.

"Aku tak sanggup hidup seperti ini lagi aku muak dengan semua ini" Milan berucap tersedu-sedu di sela Isak tangis nya.

Selang beberapa waktu Risa datang menghampiri Milan dan langsung memeluk gadis untuk menenangkan.

"Enggak usah nangis, hei aku tau kamu kuat" ucapnya menyemangati

"Risa aku udah nggak tahan hidup seperti ini tiap hari aku capek sa " suara milan terdengar serak karena terlalu lama menangis

"Ya Milan aku tahu kok, aku juga ngerasain bagaimana perasaan kamu saat ini, udah ya nggak usah nangis lagi" lanjutnya

"Princess jelek loh kalau nangis " godanya sambil menghapus air mata sahabatnya itu "jangan nangis lagi ya, orang kayak dia nggak pantes di tangisin, air mata kita terlalu berharga untuk itu" ucapan ucap Risa sambil menekankan kata-kata orang kayak dia enggak pantas kamu tangisin!

Tak lama setelah itu Gladys datang dan langsung menghampiri Milan

"Lo kenapa nangis Mil?" tanya Gladys to the point.

"Tolong jauhin gue Dys pleasee"

"Gue muak!"

"Gue tak ingin berhubungan lagi dengan orang yang bersangkutan dengan Alka, mohon  jauhin gue "

Tak dapat dipungkiri kalau Milan sangat menderita dengan situasi yang dialami nya dan dia harus berpura-pura tegas dan tegar setiap hari supaya Alka tidak menindasnya terus-menerus

5 menit kemudian Alka datang ke tenda menyusul Milan, barusan dia mendapat info dari Edo kalau Milan menangis

Alka duduk tepat di sebelah Milan

Milan yang belum sadar atas kehadiran Alka pun masih menangis didalam pelukan sahabatnya itu

"Jangan nangis dasar cengeng" satu kalimat itu yang keluar dari mulut Alka setelah  cukup lama berdiam di tempat

Kalimat itu cukup untuk mengalihkan potensi Milan, sedangkan Risa tau karena dia memang menghadap ke arah Alka

Milan melonggar kan pelukannya dengan Risa dan berbalik  badan ke arah Alka, Milan yang melihat Alka  pun semakin menangis

"please jangan nangis Mil" ucap Alka mulai sendu dan tak tega

"Gue sakit lihat lo nangis"

"Air mata lo adalah kelemahan gue Mil"

"Tolong berhenti gue mohon"

"Al tolong jauhin gue, gue udah nggak mau terjebak dalam situasi seperti ini lagi" Milan berbicara dengan terbata-bata

"Gue nggak ingin berhubungan lagi dengan lo, gue nggak ingin dari awal dipertemukan dengan lo, dan gue gak pengen kenal sama lo, gue benci semua itu, gue bencii!" ucap nya histeris dengan airmata yang mengalir deras

"Mulai sekarang berhenti sakitin gue Al"

"Dunia ini jahat ya Mil sudah mempertemukan gue dan Lo"

"Andai bisa waktu diputar kembali  gue nggak mau kisah ini terjadi, gue juga kecewa sama takdir yang dengan mudahnya mempertemukan kita berdua dan membuat kita berdua harus menjalani skenario serumit dan sulit ini " setelah mengucapkan kata itu Alka beranjak pergi diikuti dengan suara tangis Milan.

"Jangan nangis terus dong mil" Risa yang dari tadi hanya diam menyaksikan drama antara Alka dan sahabatnya, kini mulai bersuara dan menenangkan Milan kembali

"Kan nanti malam kita mau bakar api unggun, jangan biarkan cahaya itu hilang setelah apinya menyala, sama seperti perasaan kamu, jangan biarkan dia tersakiti sebelum kamu bahagia, gak masalah cahaya itu hanya redup tapi jangan sampai cahaya itu padam dan tak menemukan sinar nya lagi "

Milan mendengar perkataan sahabat nya itu pun mulai menyeka air matanya, tak ada gunanya dia menangis karena hal sekecil ini, ini saatnya dia bangkit dan menjadi lebih kuat lagi dalam menghadapi medan rintangan yang lebih sulit di hadapannya setelah ini.

"Thank you untuk selalu ada sa"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Bagaimana menurut kalian di part ini?

Jangan lupa untuk tinggalkan jejak ya
Dengan cara
Follow
Vote
Komen

See you di chapter selanjutnya 😘🤗

Aimisa_14







Love story Alka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang