Menerima mu atau menerima dia
Harus memilih di antara dua
~Milan~HAPPY READING
"Lo mikirin surat dari Kakak gue?"
Raut wajah kecewa sangat terlihat kentara di wajah seorang Alka Diraga Alviando tersebut "gue udah nebak kalau Lo suka sama kak ganta" ucapnya lesu.Memang tadi siang Milan mendapatkan titipan surat dari Adek kelas, katanya itu surat dari ganta, dan Alka tau masalah perihal surat itu.
Alganta adalah sepupu Alka yaitu anak dari saudara ayah Alka.
"Bukan gitu maksud aku Al" ucapnya sendu.
Memang bukan perkara yang mudah untuk meyakinkan seorang Milan Kalau tentang masalah perasaan.
Milan merasa sangat rumit di hadapkan dengan posisi yaitu harus memilih di antara dua .
"apa alasan kamu menyukai aku Al?" Beri aku bukti!!""Apakah Gue harus butuh alasan untuk mencintai Lo Mil?"
"Bukankah cinta itu datang dengan tiba-tiba, dan tumbuh karena adanya rasa???"
Milan semakin bungkam dengan pernyataan yang Alka lontar kan. Gladys yang melihat rawut wajah sahabatnya itu pun angkat bicara "Lo tidak lihat keseriusan Alka ke Lo, dia udah ngungkapin perasaan nya ke Lo Milan" Gladys bersungguh-sungguh meyakinkan Milan.
Milan yang mulai resah dengan pertanyaan dua orang itu pun mulai mencari kalimat untuk mengalihkan topik pembicaraan itu.
"Ahh malas lah ngomongin masalah begituan, mending kita beli ice kream yuk dys"Menampakkan deretan gigi nya yang putih sambil mengerjapkan bola matanya, seperti anak kecil yang meminta ke pada ibunya untuk di belikan mainan.
"Lo serius mau makan ice cream malam-malam gini Mil?" Ucap Gladys tak percaya.
"Jangan!!! Nanti Lo sakit" kini suara Alka yang menimpali.
Tapi gadis itu tak menghiraukan permintaan dua orang temennya itu, Milan tetap lah Milan, gadis yang mempunyai sifat keras kepala dan pantang menyerah sebelum apa yang di inginkan ya tercapai.
Mau tak mau Alka dan Gladys ikut dengan Milan untuk menemani gadis itu membeli ice cream.
Akhirnya mereka pergi membeli ice cream dengan di bayar kan oleh Alka.
Sebenarnya Milan sudah melarang Alka untuk membayarnya tapi apalah daya dia akan tetap kalah berurusan dengan orang yang memiliki watak keras seperti Alka.
...
Tak terasa kini waktu berjalan dengan cepat, sekarang jarum jam sudah menunjukkan angka 12 .00 mau tak mau Milan harus pulang ke rumah nya dan mengingat jarak rumahnya yang cukup jauh.
"Dys kayak nya sebentar lagi aku pulang deh, soalnya aku tadi cuman di izinin ayah ngga boleh lewat dari jam 12 malam"
"Nanti gue antar!!"
"Ngga usah Al, takutnya ngerepotin"
"Ngga ngerepotin, Gladys juga ikut kalau Lo takut pulang berduaan sama Gue" ucapnya datar.
"Iya bener kata Alka Mil, aku juga ikut ngantar Lo pulang kok"
"Ngga usah! Makasi, aku pulang dulu ya, bye bye" berjalan pergi meninggalkan Alka dan Gladys sambil melambai lambaikan tanganya.
"Gimana Mil? Jadi beneran?" Ucap Gladys sambil berteriak karena memang Milan sudah agak jauh dari mereka.
"Iya" balas Milan juga sedikit berteriak.
Antara Milan yang salah mengartikan pertanyaan Gladys atau memang pertanyaan nya yang menjebak.
Milan mengira kalau Gladys menanyakan kalau Milan mau pulang, makanya Milan menjawab dengan kata "iya" sedangkan Gladys menanyakan Alka di terima apa tidak. Sungguh jawaban yang sangat bertolak belakang dengan definisi, dan disinilah awal mula pertengkaran Alka dan Milan di mulai.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Gimana menurut kalian di part ini?
Jangan lupa untuk tinggalkan jejak ya
Dengan cara
Follow
Vote
KomenSee you di chapter selanjutnya 😘😘
Aimisa_14
KAMU SEDANG MEMBACA
Love story Alka
Roman pour Adolescentstidak semua kisah cinta itu berjalan dengan indah, ada juga yang penuh sandiwara dan air mata, sama seperti kisah cinta seorang Milan lexiana allegra dengan seorang Alka diraga Alviando. "Jangan terlihat seperti kamu yang paling tersakiti di dunia i...