Jangan geer

63 93 9
                                        


Bukan aku tak menyukaimu
Tapi aku hanya takut untuk
Menyakitimu terlalu jauh
~Milan~

HAPPY READING

Pagi ini seluruh siswa telah
berkumpul di lapangan mendengarkan pengumuman dari guru, yang katanya akan mengadakan kemping sekolah, yang diadakan tiga hari berturut-turut lamanya.

Anak-anak SMA Garuda sangat antusias menyambut berita itu.

"Kalian boleh melihat di papan pengumuman sekolah, di sana sudah ada pembagian nama kelompoknya" penjelasan   pengumuman barusan dikatakan oleh Pak Yanto yaitu guru kesenian sekaligus pembina OSIS di sekolah.

Setelah pengumuman itu selesai anak-anak SMA Garuda berdesak-desakan menuju papan pengumuman sekolah guna untuk mengetahui siapa-siapa saja anggota dalam kelompok mereka untuk kemping nanti.

Tapi sepertinya masa bodoh dengan seseorang Milan yang mungkin definisi magar atau memang kelewatan barbar dan juga santuy.

Toh dia berpikir secara krisis nanti juga dia dicari oleh anggota kelompoknya untuk bermusyawarah yang penting seputar group , begitulah yang ada di dalam definisi otak Milan.

Duduk melamun di  kursinya dengan wajah disanggah oleh kedua tangannya di atas meja , wajah yang tak semangat menambah kesan malas di wajahnya .

"Milan kamu tau kita satu tim , yeeey"  Gladys yang terdengar heboh  baru  memasuki pintu kelas sambil berlari ke arah Milan dan  reflek memeluknya dari arah samping.

Gladys memang bukan sahabat Milan tapi Milan cukup dekat dengan gadis itu setelah dua orang sahabatnya yaitu Riza dan Killa.

"Oh"  tanggapan yang diberikan oleh Milan terkesan sangat sederhana dan Tak gembira.

"Cuman ohh doang" protes Gladys cukup kecewa dengan respon dan tanggapan yang Milan berikan.

"Ya terus mau gimana lagi gue harus bilang wow gitu" sambil menunjukkan ekspresi wajah antusias yang di buat-buat oleh Milan.

"Ya kali Mil, ekspresinya tolong dikondisikan sist, jangan gitu juga kali" ejek Gladys sambil mencubit pipi Milan.

"Emang ada apa sih? ada masalah? kok dari tadi manyun aja sih!" Tanya  Gladys.

"Nggak ada apa-apa kok tenang aja it's okay" ungkap Milan.

"Yakinnn ngga mau cerita?" Tuding gladys lagi.

"Yakin!"

Singkat, padat, dan jelas, mungkin Milan memang kelewatan mager, sampai dia juga mager bicara.

Tak ada kalimat lagi yang keluar oleh cewek itu, dia kembali fokus ke dalam dunianya yaitu melamun.

Alka yang baru masuk langsung duduk di kursinya yang tak terlalu berjauhan dari kursi Milan duduk.

Meletakkan kedua kakinya di atas meja dan melipatnya, mengeluarkan ponsel dari dalam saku celana membuka aplikasi game kesukaannya.

Alka memanglah anak gamers dia juga mempunyai PS di rumahnya yang digunakan pada saat bersama dengan teman-temannya dan waktu senggang dengan adiknya.

"Oh iya Al, kamu satu kelompok Sama siapa?"  Galdys  mengalihkan potensi Milan yang sedang melamun dan tampa sengaja reflek memandang ke arah Alka yang sedang bermain game.

Alka yang melihat sepintas dari sudut matanya kalau Milan memandang ke arahnya, terfikir sebuah ide untuk menjahili atau sekedar mengolok Milan.

dengan arah matanya yang masih tetap fokus pada layar ponsel yang dipegangnya "Nggak usah segitunya juga kali mandang gue!"  Kata Alka pada Milan

Love story Alka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang