tidak semua kisah cinta itu berjalan dengan indah, ada juga yang penuh sandiwara dan air mata, sama seperti kisah cinta seorang Milan lexiana allegra dengan seorang Alka diraga Alviando.
"Jangan terlihat seperti kamu yang paling tersakiti di dunia i...
"Setiap hari dihiasi dengan pertengkaran Mungkin tidak akan ada waktu untuk kita berbaikan dan Meluapkan semua rasa yang terpendam"
_Alka_
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sore ini mereke sampai di pantai Kuta Bali, cahaya keemasan matahari yang akan tenggelam menimbulkan kesan romantis bagi yang menyaksikannya di temani dengan guratan cahaya senja terlihat indah dengan warna kemerah-merahannya, semilir angin mengantarkan udara sejuk untuk menyapu permukaan kulit yang di lewatinya dan deburan ombak yang berkejar-kejaran menciptakan suasana yang damai.
Milan beserta dengan teman-temannya yang sibuk untuk mengambil gambar dengan latar belakang sunset dan terkadang berkejar-kejaran di tepi pantai bersama dengan para sahabatnya.
Tawa lepas tanpa beban itu membuat seseorang yang setia memperhatikannya dari tadi tidak ingin mengalihkan perhatiannya walau sebentar saja dari objek yang indah melebihi dari senja itu, ya dia adalah Alka Diraga Alviando.
“Apakah ini layak di sebut sebagai senja terindah?” Alka bermonolog sendiri, sebelum seorang sahabatnya menarik tangan nya untuk mendekati bibir pantai dan membuyarkan semua lamunan indah itu.
Milan yang sedang asik mengambil foto pun tak menyadari kedatangan Alka dan Dilsa di sampingnya.
“Dari tadi kalian-kalian mulu yang selfie, kami kan juga mau ikut” Dilsa terdengar merajuk.
“Ayo-ayo kita selfie bersama” Sambil tersenyum riang Risa melambaikan tanganya mengisyaratkan untuk mendekat.
‘’Tungguin gueeeee” Belum sempat mereka berselfie terdengar teriakan dari Edo yang berlari dari depan menuju ke tempat mereka berdiri yang sedang membelakangi laut dengan latar belakang sunset yang sangat indah.
“1… 2… 3… say hay” Risa menginstruksi.
Akhirnya mereka selesai berselfie sedangkan Alya dan Rea sudah menjauh dari mereka sekarang hanya tinggal Risa, Milan, Dilsa, Edo, dan juga Alka di sana. Tapi masih banyak teman kelas lain yang masih mengambil foto juga di sana.
Milan berjongkok gune menggulung celana jeans nya yang basah saat ia dan Risa tadi berkejar-kejaran di tepi pantai saat itu Alka datang mendekat dan mengulurkan tangganya ke arah Milan. Jika yang para kebanyakan orang berharap akan ada adegan romantis oh tidak, karena Milan berdiri tanpa menyambut uluran tangan Alka.
“Boleh gue foto berdua dengan lo?” Tanya Alka penuh harap.
“Foto?” beo Milan.
“Ga apa apa cuman sekali juga kan?” sela Dilsa membantu Alka
Milan memandang Risa bimbang bertujuan memberikan isyarat meminta pendapat lewat tatapan mata, Risa yang paham akan situasi itupun mengangguk pelan menandakan tidak apa-apa.
“Fixs ni gue foto sekarang ya” instruksi Dilsa memberi aba-aba
Milan menyodorkan hand phone nya ke arah Dilsa “Pakai hp gue”