"Kepada Sang merah putih, HORMAT GRAK!" Terdengar instruksi dari komando upacara, dan seluruh peserta dalam keadaan gerakan hormat ke bendera dalam posisi akan di gerek.
Perlahan-lahan bendera dinaikkan sambil diiringi dengan paduan suara indonesia raya, penggerek berusaha semaksimal mungkin supaya jalan bendera sama dengan alunan paduan suara.
Di tengah-tengah upacara sedang berlangsung dengan kondisi runtut di situasi itu juga terdapat dua orang sedang beradu mulut, Ya siapa lagi kalau bukan Alka dan Milan yang tak lain couple tom and jerrynya sekolah SMA Garuda.
"Ngapain lo lihatin Gue!" Ketus Milan.
"Gue nggak ngeliatin lo, PD amat"
"Gue perhatiin ya dari tadi lo selalu lihaatin gue" Tuduh Milan tapi bukan sekedar tuduhan sih tapi memang seperti itu kenyataannya, kalau Alka selalu menatapnya bahkah saat mau dimulainya upacara. Karena Milan adalah barisan akhir cewek yang bersebelahan dengan barisan cowok, dan posis mereka adalah bersebelahan.
"Lo perhatiin gue, Makasih ya" sambil mengedipkan satu matanya.
"Memperhatiin lo Najis tau nggak!"
"Gue nggak najis kok, kalau nggak coba aja pegang" Mengulurkan tanggannya yang sebelah kiri.
Milan mencoba untuk mengabaikan kelakuan Alka dengan cara fokus kedepan memperhatikan pengerek yang sedang menggerek bendera. Tapi ada aja tingkah yang dibuat Alka untuk selalu mengundang kemarahan gadis itu.
"Gue udah sabar dari tadi ya, tapi lo semakin menjadi-jadi, Nendang kaki gue segala lagi, jangan sampai gue berbuat kasar sama lo di lapangan ini" Peringatan sekaligus ancaman Milan yang ditujukan kepada Alka tentunya.
"Galak amat, Ntar jatuh cinta ke gue baru tau rasa" ledeknya
"Dih siapa juga yang suka sama lo cowok playboy cap kaki tiga"
"Cewek yang suka sama lo nggak ada yang normal tau nggak"
"Berarti lo juga dong, nggak normal" kekehnya
"Siapa bilang gue nggak normal, Gue normal ya, Gue bilang hanya cewek yang suka sama lo yang nggak normal karena bisa-bisanya mereka suka sama orang yang modelan kayak lo"
"Lo normal? Yakinn?"
Sumpah sekarang Milan ingin mencakar wajah Alka hanya saja tidak bisa karena sedang berada dalam barisan upacara, tapi belum tentu juga sih Milan berani mencakarnya walaupun di luar lapangan sekalipun.
"Gue normal!"
"Oh ya, kok gue nggak tau"
"Karena itu bukan bagian dari urusan lo"
"Gue nggak pernah lihat lo suka sama cowok manapun, itu yang lo bilang normal?"
"Siapa bilang gue ngak suka cowok, Gue udah punya pacar" Milan beralibi.
"Mana ada yang mau sama cewek galak sekaligus nyebelin kek lo selain gue"
Upacara telah usai dan waktunya untuk masuk ke dalam ruang kelas masing-masing. Karena setelah upacara usai para guru melakukan briefing bersama kepala sekolah maka setengah jam kedepan maka setiap ketua kelas disuruh untuk mengamankan kelasnya masing-masing.
Kelas yang lainnya terdengar sangat heboh mungkin dikarenakan sedang tidak ada guru, tapi sebaliknya dengan kelas Milan.
Tidak seperti biasanya mereka tidak terdengar suara sama sekali sekarang, biasanya kelas mereka mendapatkan julukan kelas paling heboh dan banyak ulah karena mereka semuanya kompak walaupun terkadang juga di bumbui dengan sedikit pertengkaran yang bersifar random tentunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love story Alka
Roman pour Adolescentstidak semua kisah cinta itu berjalan dengan indah, ada juga yang penuh sandiwara dan air mata, sama seperti kisah cinta seorang Milan lexiana allegra dengan seorang Alka diraga Alviando. "Jangan terlihat seperti kamu yang paling tersakiti di dunia i...