20. To Be Myself

4 0 0
                                    

Saera Faiha:
COBA JELASIN KE GUE TADI PAGI LO KEMANA AJA NGAPAIN SAMA SIAPA

Dania Raifana:
Gue udah di rumah

Saera Faiha:
Gue juga

Dania Raifana:
Dapet door prize nya?

Saera Faiha:
Nggak

Dania Raifana:
Yah :(

Saera Faiha:
NGGAK USAH NGALIHIN PEMBICARAAN

Dania Raifana:
Lo mau gue jawab apa

Saera Faiha:
Lo tadi kemana

Saera Faiha:
Gue bingung mau balik nyamperin tapi udah jauh pas baca chat lo tadi

Saera Faiha:
Lo nggak balik ke GOR? Gue nggak liat lo disana

Dania Raifana:
Gue jalan di belakang

Saera Faiha:
Sama?

Dania Raifana:
Seila

Saera Faiha:
Boong njir???

Seila Faiha:
Seila nyusul gue sama Agi sama Vidya ke depan

Saera Faiha:
Lo sendirian?

Dania Raifana:
Nggak

Dania Raifana:
Ini kalo gue bohong lagi malah ribet ya jadinya

Dania Raifana:
Oke, ini jujur

Dania Raifana:
Sama Andaru

Saera Faiha:
NAH LOH

Saera Faiha:
Kok bisa?!!!

Dania Raifana:
Bisa

Dania Raifana:
Lo tau nggak Andaru itu anaknya kepala sekolah?

Saera Faiha:
Tau

Dania Raifana:
Kok nggak ngasih tau gue?

Saera Faiha:
Emang lo tau nama kepseknya?

Dania Raifana:
Pak Sakju kan?

Saera Faiha:
Oh, gue kira nggak tau

Dania Raifana:
Gue nggak se-clueless itu Sae...

Saera Faiha:
Maaf gue terbiasa sama Dania yang clueless🙏

Sore menjelang petang ini, rumah Dania dan sekitarannya mati lampu. Jadi begitu ada SMS yang mengingatkan bahwa sisa kuotanya tinggal sedikit, Dania langsung mematikan data seluler dan memilih tak membalas pesan Saera lagi. Ia akan menunggu setidaknya sampai lampu kembali menyala dan hpnya bisa kembali tersambung Wi-Fi.

Dania menghela nafas. Di kamarnya terasa gelap dan sesak tanpa cahaya apapun lantaran matahari sudah hampir tenggelam. Gadis itu beranjak keluar kamar, memilih untuk bergabung bersama Mama atau Kakaknya yang sudah pasti di rumah kalau sore-sore begini.

NumbTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang