11. Film horor

6.6K 290 2
                                    

Reska dan Rere duduk bersebelahan sambil memperhatikan dosennya. Selain parasnya cantik, mereka adalah anak yang rajin dan di sayangi oleh para dosen karena kegigihannya.

"Re."

"Hm."

"Nanti main ke rumah gue ya, temenin sambil nunggu suami gue pulang".

"Serius nih? Gas lah, gue mau tau rumah baru lo."

"Oke, tapi pulang bareng ya."

"Iya Reska."

Saat jam kampus selesai, mereka berdua berangkat ke rumah Reska. Memakai mobil pribadinya Rere, karena anak itu selalu membawa mobil setiap berangkat kuliah.

Reska sudah mengatakan kepada Azra bahwa hari ini dia akan pulang bersama Rere, jadi tidak perlu membuat Azra repot-repot menjemputnya.

Rere memarkirkan mobilnya di pekarangan rumah Reska. Matanya kagum melihat rumah itu, seperti di dunia fantasi!. Ere juga tipikal orang yang suka berkebun, jadi dia pasti akan betah berkunjung ke rumahnya Reska.

"Res, rumah lo adem bangettt."

"Iyadong hehe. Pengen juga ya."

"Iya lah, kan gue suka nih yang hijau-hijau gini."

Reska hanya tersenyum mendengarnya, lalu mempersilahkan Rere untuk masuk. "Yaudah ayok masuk". Tawarnya.

Rere melihat sekeliling dinding di ruang tamu yang memperlihatkan foto-foto dua pasangan yang sedang bergaya romantis.

"Woe lah, kok tiba-tiba panas ya Res?" Kata Rere sambil berpura-pura mengipaskan tangan.

"Hah panas? Yaudah gue nyalain AC dulu."

Rere hanya mendengus mendengar jawaban sahabatnya. Memang dari dulu Reska anaknya kurang peka.

"E-ehh gausah deh, emm kita mau ngapain nih sekarang?" Tanya Rere.

"Nonton drakor?"tawar Reska."

"Bosen."

"Gimana kalau nonton film horor? Gue banyak cemilan di kamar." Kata Reska.

"Nahh ini baru menantang. Ayo!!" Semangatnya.

Reska dan Rere duduk sambil menutupi mukanya dengan boneka. Itu dikarenakan mereka sedang menonton film horor, keduanya adalah orang penakut tapi nekat.

Snack mereka di biarkan di lantai, mereka menjadi tak fokus makan karena takut untuk melihat ke depannya. Reska telah mematikan lampu kamar,menutupi gorden dan pintu, dan volume laptop yang menggelegar.

Hingga langit sudah mulai gelap mereka baru selesai menonton film horor itu. Kini Rere berpamitan untuk pulang pada Reska yang sedari tadi menahannya untuk menginap. Reska takut di rumah sendiri, karena Azra belum pulang juga. Setelah menonton film horor kini Reska menjadi was-was.

"Aduh Azra mana sih, udah magrib gini belum pulang. Tumben banget, mana takut sendirian" katanya pelan.

*BRUGHH!

Mendengar ada barang yang jatuh di dapur Reska tergelonjak kaget matanya sampai melotot. Jantungnya berdetak dengan sangat kencang, matanya was was melihat sekitar. Ia segera melompat ke atas kasur lalu bersembunyi di bawah selimut. Reska membaca segala doa-doa yang di hafal, karena saking paniknya hafalannya hilang di pikiran.

Reska sekilas melihat bayangan lewat saat ia mengintip dari selimut, bayangan itu seperti hantu yang lewat di film yang dia lihat tadi.

"Mas tolongg" lirihnya.

Suara pintu terbuka, menampilkan seseorang dengan tinggi hampir setinggi pintu dan badan yang kekar. Reska hanya pasrah, jantungnya melorot dan sudah tidak berkutik.

Merasa ada seseorang yang membanting tubuhnya di kasur, Reska menangis histeris. Azra yang mendengar itu langsung memeluknya, dan Reska yang di peluk semakin mengamuk.

"Lepass jangan ganggu sayaa hiks, pergi kamu!!" Teriak Reska dengan mata yang masih tertutup.

"Dek kamu kenapa?" Tanya Azra lembut.

"Mas Azra? Aaaa aku takut banget mas" tangisnya semakin membesar.

"Kenapa sayang?"

"Tadi ada hantu mas hiks..hiks.."

"Hantu?"

"Iya! Kamu sih lama pulangnya."

"Jangan ngambek dek, tadi saya ada urusan sebentar."

"Urusan sama cewe itu lagi?" Tanya Reska curiga.

"Apasih, enggak lah Res. Lagipula Indi cuma temen doang, kemarin saya cuma ngobrol-ngobrol karena capek habis berdiri di jalan terus".

Deg

Entah kenapa jantung Reska seperti di tusuk, mendengar kata 'Res' dari Azra yang tadinya memanggik dia 'dek'. Apakah Azra marah karena dia menanyakan tentang perempuan itu? Ah entahlah, pikiran Reska sedang prustasi sekarang.

"Aku mau tidur dulu capek," ucap Reska.

"Makanan buat saya mana?".

"Beli aja, kan punya hp." Tuntasnya dan berbalik membelakangi Azra.

Azra merasa heran dengan sikap Reska yang labil. Gadis itu sering sekali berubah-ubah mood.

Azra hanya menghela nafas, dan turun dari kasur untuk menunggu pesanan yang dia pesan. Setelah selesai makan, ia balik ke kamar dan melihat Reska yang tidak ada di ranjangnya. Azra tentu saja panik, ternyata Reska jatuh ke lantai. Karena Reska tidur terlalu di pinggir, jadinya ia jatuh.

Ia mengangkat Reska dan mencium keningnya. "Maaf sayang saya sudah bohong."

"Aku denger mas" ucap Reska di batin.

Di Tilang Mas Suami Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang