12. Kebenaran

6K 261 2
                                    

"Aku denger mas."

Reska hanya menangis dalam diam karena Azra telah membohongi nya. Apakah dugaannya benar, bila Azra ada hubungan dengan wanita itu? Pikiran Reska kacau malam ini.
Berhubung besok adalah libur kuliah jadi Reska ingin refreshing bersama sahabatnya, untuk memulihkan pikirannya juga.

~~

"Dek, mas berangkat dulu ya," kata Azra namun Reska tidak menjawab sepatah kata pun.

"Kamu masih marah?" Tanya Azra.

Reska fokus dengan bawang-bawangan yang dia potong, dan tidak memperdulikan Azra sama sekali. Tiba-tiba reska merasa bahunya berat, ternyata Azra yang sedang memeluknya dari belakang dan menaruh dagunya di bahu.

"Ih geli tau!" Reska menepis tangan Azra di perutnya.

"Makanya jangan marah dong," jawabnya dan semakin mengeratkan pelukannya.

"Aku marah sama kamu! Sebelum kamu jelasin ada urusan apa kamu kemarin!"

"Oh itu, saya ada urusan sama Mama kemarin."

"Urusan apa?

"Urusan keluarga, minggu besok Ayah ada urusan di luar kota. Mama suruh kita tinggal dirumahnya sementara, karena mama kesepian di rumah" jawab Azra.

Reska tertegun mendengarnya, ia sudah menuduh Azra melakukan hal yang tidak-tidak bersama perempuan lain. Tapi syukurlah dugaannya itu salah.

"Jadi minggu besok kita pindah ke rumah mama dulu mas?"

"Iya dek, gapapa kan? Biasanya kalau papa keluar kota, mama sama mas di rumah. Sekarang kan mas udah punya keluarga, dan sudah pindah rumah. Jadi mama gak ada temen".

"Oh gitu ya, gapapa kok mas. Maaf ya aku udah nuduh yang enggak-enggak kemarin" kata Reska sambil memeluk erat tubuh Azra.

"Iya dek, mas berangkat dulu ya."

"Iya hati-hati mas jangan lalai yah."

"Heem."

~~

Setelah Azra berangkat kerja, rumah kembali sepi seperti biasa. Hanya ada suara hembusan angin dari pepohonan si sekitar rumahnya, dan suara kicauan burung. Reska duduk santai di sofa ruang tamu sambil bermain handphone.

Handphone Reska bergetar, dilihatnya nama Rere di layar hp. Reska langsung mengangkat panggilan itu.

"Hal-" kata-kata Reska terpotong saat mendengar Rere yang tiba-tiba nyerocos.

"RESKA!! RUMAH LU BELOKAN YANG MANA SIH? ADUH CEPETAN GUE NYASAR NIH!"

"Lu ngapain ke rumah gue?"

"HADEHH DASAR PIKUN! YA KAN KITA MAU REFRESHING RESKAAAAA SAYANGKUU.."

"Ih apaan sih sayangku-sayangku. Inget ya, yang boleh manggil sayangku itu cuma laki gue. Lu di larang kerass!! Yaudah serlok lu dimana sekarang, biar gue kesitu."

"IDIH AMIT-AMIT DAH. MEUNI SOMBONG PISAN GES BOGA SALAKI TEH, HUH. GUE SERLOK YA SEKARANG."

"Ye gc!"

Rere pun mengirim lokasi di mana ia berada sekarang kepada Reska. Reska segera bergegas dan berlari, karena jaraknya tak cukup jauh dari rumahnya.

Ia menemukan mobil merah yang berhenti di pinggi sawah, sudah dipastikan itu mobil temannya yang gila. Reska menghampiri nya.

"WEH LAMA AMAT SIH."

"Santai ngapa Re, gue baru nyampe ini masih ngos-ngosan lu ngegas mulu. Kan gue jalan kesini ya pasti lama lah".

"SERIUS JALAN? WIH BERARTI RUMAH LU DEKET DONG DARI SINI."

Reska terlihat kesal dengan Rere yang selalu berteriak daritadi, sudah dia katakan bukan? Santai lah!.

"Re" kata Reska dengan tatapan ancaman.

Rere yang memgerti, langsung membungkam mulutnya. "Hehe maaf."

Di Tilang Mas Suami Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang