33. kenapa?

1.9K 138 9
                                    

Setelah mengantarkan nasi goreng yang ia buat, kini giliran Azra yang memakan masakan nya sendiri. Azra duduk di meja makan dengan wajah lesu. Perlahan-lahan ia menyendok kan nasi goreng itu ke dalam mulutnya.

"Uekk" Azra memuntahkan nasi itu.

"Asin banget astagfirullah" Azra termenung sebentar, pikirannya langsung tertuju kepada Reska. "DEKK" teriaknya dan berlari ke arah kamar.

Tok..tok..tok

"Dekk.. buka dekk."

Azra mendobrak pintu kamar, dan ia melihat Reska yang duduk sambil menikmati nasi goreng itu. Lelaki itu terkejut melihat istrinya, dan ia pun menghampiri Reska.

"Dek.. kamu gak papa kan?" Kata Azra sambil mengelus-elus rambur surai Reska.

Reska menoleh, "Kamu yang kenapa?!"

"Ini serius abis? Kamu gak ngerasa asin gitu?"

Wanita di depannya itu menggeleng dengan wajah heran, "enak."

Azra terkejut mendengarnya, bisa-bisanya Reska berkata bahwa nasi goreng asin itu enak.

"Aduh.. perut kamu gak papa kan??"

"Enggak! Lagian kenapa sih, aneh banget. Aku tuh masih marah sama kamu tau!"

"Maaf.. tadi saya coba nasi goreng ini asin banget dek, makanya saya takut kamu kenapa-napa"

"Sukurin!! Kualat kan tuh. Makanya jangan marah-marah terus sama istri! Huh."

Azra tiba-tiba menarik Reska ke dalam dekapannya.

"Maaf ya? Saya egois.." lirihnya.

Reska mendorong bahu Azra hingga membuat jarak lumayan jauh.

"Kenapa?" Tanya Azra heran.

"Bau ketek."

"Hilih dulu katanya suka" jawabnya sembari cengengesan.

Reska melotot, "Enggak ihh, kata siapa kamu?"

"Ya kata kamu lah."

"JOROK!! AKU GAK PERNAH BILANG BEGITU YA" jawab Reska sekaligus dengan tamparan mautnya.

"Awss,, sakit loh dek."

Reska bangkit, "Udah ah bikin nambah badmood aja!"

Azra tertawa renyah sambil menggoda-goda wanita itu supaya tak marah lagi kepadanya.

~~

Setelah beberapa jam kemudian, akhirnya mereka berdua kembali akrab. Azra dan Reska duduk di teras rumah sambil menikmati pemandangan gunung dan sawah yang terlihat jelas dari rumah mereka.

"Mas, kok kita bisa nikah ya?" Tanya Reska.

"Ya jodoh."

"Kok kamu bisa se hangat sekarang sih? Padahal dulu pas aku liat mukamu aja keliatannya serem banget, tegas dan garangg".

"Gak tau."

"Dih" protesnya. "Terus kenapa kamu mau sama perjodohan ini?"

"Ya saya udah pengen nikah."

Reska terkejut. "Busett... ngeri ngerii."

Azra menoleh ke arah Reska. "Kamu juga, kenapa mau terima perjodohan ini?"

"Pengen nikah jugaa hahaha."

Maaf part ini cuma ±300 kata doang, lagi gak mood nulis 😞.









Di Tilang Mas Suami Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang