19. Rere dapet cowok?

4.1K 214 3
                                    

Hari ini mas Azra mengantarkan ku ke kampus. Seperti biasa, kami selalu menjadi pusat perhatian. Mana mas Azra buka maskernya, itu membuat aku kesal. Karena ketampanan suami ku ini bisa jadi bahan haluan ciwi-ciwi jomblo.

"Mas ihh, pake tuh maskernya! Jangan caper deh."

"Caper gimana dek? Perasaan mas daritadi diem aja, mereka aja yang heboh."

"Mas sadar gak sih kalau mas itu ganteng kaya pangeran? Nanti kalau mereka suka sama mas gimana hayo?"

"Aduh istri mas cemburu ya? Ihh lucu deh."

Jujur, bukannya baper dengan kata-kata itu. Justru aku malah jijik, entah apa penyebabnya. Apalagi laki-laki ini jitak kepala ku, membuatku menggeram kesal.

"Reska!! I'm coming!" Teriak Rere yang lari menghampiri mereka.

"Eh er er. Apa kabar lo?."

"Gak liat nih? Sehat bugar gini?" Jawab Rere.

"Halo pak polisi," sapa Rere kepada Azra.

Azra tersenyum kecil.

"Weh pak polisi. Cariin saya cowok dong, bapak banyak kenalan abdi negara lain kan?"

"Ihh apaan sih re! Suami gue bukan bapak bapak ya."

Azra hanya diam mendengar perbincangan dua wanita berisik di hadapannya ini.

"Ada teman saya yang jomblo tuh? Kamu mau?"

"Wihh demi apa? Mau dong!! Ganteng gak? Dia polisi juga kaya bapak?" Katanya antusias.

"Wah gak adil nih! Aku juga cariin dong mas. Masa Rere doang" kata ku tak terima.

Azra bingung, mengangkat alisnya. "Inget! Udah punya suami, jangan pecicilan".

Aku terkekeh, bahkan tadi aku tidak sadar saat mengucapkan itu. Untung saja mas Azra tidak marah.

"Pak. Jadi gak nih kenalin saya sama temennya?"

"Biar saya bicarakan lagi nanti sama orangnya. Dia TNI AD, kebetulan kami berteman."

Rere yang tidak kuat, lantas berteriak.

"Aaaaaaa!! Demi apasi gue mau di kenalin sama TNI. Wah makasih loh ini, pak Azra suami Reska yang cakep."

Aku tidak terima dengan pengucapan Rere tadi. Walaupun emang suaminya ini cakep, tapi aku benar-benar tidak rela jika wanita lain yang mengatakannya.

"Rere! Gue tau ya, suami gue cakep. Gue juga anggep lo sahabat gue. Tapi kalau lo sampai ngerebut mas Azra dari gue... Jangan harap ada kata kembali!."

Rere dan Mas Azra kaget dengan pengucapan ku tadi. Mereka malah tertawa, aku benar-benar cemburu. Mereka tertawa seperti orang yang sudah akrab.

"Males lah. Suami, sahabat, gak ada pengertiannya sama sekali. Mending gue masuk kampus sekarang," kataku lalu menghentakan kaki ku terlebih dahulu sebelum meninggalkan mereka.

"Ya Allah res, res.. Baperan amat si lo tong hahahahaha" teriak Rere dari kejauhan.

Aku tidak menggubris perkataan Rere itu, malah itu membuatku semakin galau.

TBC

Hai guys, kalau kalian baca ini. Aku mohon ya.. tolong bantu vote cerita ini. Sebenarnya aku gak terlalu pentingin tentang vote dari kalian, karena cerita ini juga aku buat dari kegabutan ku sendiri. Tapi, kalau kalian gak vote rasanya sepi aja gitu..
Aku gak maksa kok, kalau kalian gak mau gapapa ^_^

Makasih udah baca(◕દ◕)

Di Tilang Mas Suami Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang