16. Suamiku Pahlawan ku

5.8K 244 0
                                    

Happy Reading..

Tangan mas Azra begitu erat menggenggam tanganku, sore ini kita sedang pergi ke sebuah tempat wisata yang cukup terkenal di Bandung. Sebenarnya tadi mas Azra mengajakku untuk naik ke puncak gunung Manglayang, tetapi aku menolak. Karena aku masih memikirkan tugas kuliah ku, apalagi sekarang aku kuliah semester tujuh.

Kita berdua sekarang sedang berada di Kawah Putih Ciwidey. Pemandangan indah yang membuat para wisatawan pasti terkagum, aku saja orang Bandung asli bener bener terkagum sama kawah Putih Ciwidey ini. Karena kalian pasti tau, seorang Reska itu jarang sekali pergi ke tempat wisata alam.

(Yang dimaksud Aku itu, bukan Aku sendiri ya.. tapi Reska).

"Mas, bagus banget ya.. makasih," ucapku tersenyum kepada mas Azra.

Mas Azra membalas senyumku dan mengangguk pelan.

Senyumku dari tadi sama sekali tidak berkurang, malah semakin mengembang karena saking bahagianya. Mas Azra sedari tadi pun memperhatikan ku senyum senyum terus, jadi ikutan senyum.

"Mas, fotoin aku ya." Kata ku lalu memberikan handphone ku ke Azra.

Aku mulai bergaya, sebanyak apapun itu aku tidak peduli. Mas Azra pun masih setia fotoin aku haha. Setelah selesai, aku mengajak mas Azra untuk foto berdua. Kami menggunakan jasa kameramen yang ada di sini.

Saat foto foto selesai, tiba tiba saja perutku terasa perih. Sangatt perih, sampai aku hanya bisa meringis kesakitan. Mas Azra panik, dan pamit sebentar untuk membelikanku minum.

"Ehh kamu kenapa dek? Mas belikan minum sebentar ya, kewarung itu" katanya menunjuk ke warung yang tak jauh dari kami, lalu berlari.

Badanku mengigil, perutku masih perih dan kram. Pandangan ku sudah mulai gelap, dan..

Brukk..

Aku terjatuh di antara pasir pasir itu, dan aku tidak tahu apa yang terjadi berikutnya kepadaku setelah aku pingsan.

~~

Azra kaget melihat Reska yang terdampar di tanah, dia langsung lari menghampiri nya.

"Ya Allah dek.. maaf ya mas udah ninggalin," katanya dan menggendong Reska ala Bridal style.

Mereka menjadi pusat perhatian di sana, banyak wanita yang merasa kagum kepada Azra. Azra tidak menghiraukan mereka, ia segera membawa Reska ke mobil.

"Reska.. bangun dek."

Reska samar-samar mendengar suara lembut itu, walau ia tak mendengar jelas apa yang Azra katakan. Ia lalu membuka matanya.

~~

"Aku kenapa mas? Kenapa aku udah ada di mobil?" Tanya ku bingung.

Mas Azra hanya tersenyum, lalu menjawab "tadi kamu pingsan di sana."

Aku mengangguk paham, entah angin darimana yang tiba-tiba membuatku ingin mengeluarkan isi perutku.

"Mass, mas.. aku pengen muntah," kata ku sambil menepuk-nepuk tangan Azra.

Mas Azra segera mencari kantong kresek untukku. Aku dengan cepat mengambilnya, dan memuntahkan semua.

"Kayanya kamu sakit deh, kita ke dokter yuk." kata mas Azra.

"Ah enggak. Aku cuma masuk angin aja kayanya mas, tadi kan di sana udaranya dingin banget."

"Tapi mukamu pucat dek.. mas khawatir, mending ke rumah sakit sekarang ya?"

Aku tak tega dengan mas Azra yang mukanya sudah memelas memohon kepada ku, masa mau aku tolak sih? Hahaha..

"Hm iya deh."

TBC

Di Tilang Mas Suami Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang