22. Prank

3.4K 166 7
                                    

Reska POV

Kandungan ku sekarang sudah berusia 7 bulan. Aku sudah lulus kuliah guys, cepet kan? Aku juga gak kerasa. (Lebih tepatnya sih aku yang gak ngerti tentang dunia perkuliahan)

Kalau kalian kepo sama Rere yang sekarang, dia sudah nikah guys. Sama siapa lagi kalau bukan bang Alan. Rere juga sudah hijrah, atas bimbingan suaminya. Bang Alan itu lulusan pesantren, jadi dia ahli soal agama.

Rere menikah tiga bulan yang lalu. Sebelum menikah, Rere juga sudah memakai jilbab. Cuma pada saat itu dia masih lepas pasang. Kalau sekarang, kayanya kalau Rere lepas pasang bakal di marahi suaminya.

Hari ini, Rere mengajakku untuk ke rumah barunya bersama bang Alan. Aku tentu saja mau, karena aku pun belum pernah ke rumah baru mereka.

Mobil Rere sudah menjemput ku di depan, aku siap dan segera bergegas ke luar.

"Hallo bestie, lama kita gak ketemu ya." Sapa Rere.

"Iya re, eh btw badan mu nambah subur aja nih. Semenjak nikah sama bang Alan."

"Aduh pasti kamu tahu lah, kamu juga sekarang lebih subur. Bentar lagi mau punya baby, aku bentar lagi jadi rich aunty."

Aku dan Rere sekarang memakai panggilan Aku-Kamu. Tidak sopan saja, jika kita sudah memakai pakaian yang mulai tertutup. Tetapi omongan masih belum bisa di jaga.

Saat ini Rere masih terbiasa nyupir sendiri. Sedangkan aku, dari dulu tidak pernah mau belajar mobil. Sekarang jadinya repot sendiri kalau mau pergi mendadak dan gak ada mas Azra di rumah.

"Gimana? Bang Alan baik gak sama kamu?" Tanyaku.

"Gak usah di tanya res, baik buanget malah. Ternyata dia se kalem itu ya, aku kira pas pertama ketemu. Dia orangnya garang," jawab Rere.

"Aku sudah tau dari dulu sih, cara bicaranya juga sopan. Ketauan banget kalau orangnya kalem."

"Ohh gtu ya.."

~~


Setelah berkunjung ke rumah Rere, aku kembali ke rumah. Rebahan di kasur, sambil mengelus-elus perutku yang sudah besar.

"Dede bayi, kalau udah gede. Harus ganteng kaya ayah ya?" Kataku seolah mengajak ngobrol anak yang di dalam perut ku.

Anak kami adalah laki-laki, aku kemarin baru saja USG sama mas Azra. Hidungnya mancung banget, bibit unggul dari mas Azra hehe.

Tiba tiba aku merasa perutku sakit, seperti nya magh ku kambuh lagi. Mau pesan makanan, tapi aku gak ada kuota. Gak bisa naik kendaraan juga. Jadi terpaksa harus nunggu mas Azra pulang kerja dulu untuk membeli makanan.

Aku mendengar suara seseorang memakirkan motor, pasti itu mas Azra. Tapi kali ini aku akan membuat mas Azra khawatir, aku bakal prank mas Azra.

Aku segera bersiap-siap, duduk di atas kasur sambil memeluk lutut. Memberi air di wajahku, seolah wajahku di penuhi air mata. Dan memberi satu tetes obat mata, supaya mataku terasa perih. Tidak lupa aku pura-pura mengeluarkan isakan yang kencang, agar mas Azra mendengar.

Clekkk

Suara pintu ruang tamu terbuka, pasti itu mas Azra. Aku segera menjalankan semua rencanaku.

"Hikss.. hiksss."

Azra mendengar suara isakan tangis di dalam kamar, ia segera berlari. Sampai membanting pintu saking khawatir nya.

"Kamu kenapa dek?" Katanya menenangkan ku.

"Hiksss..m-mas- hiks," aku semakin memanaskan drama ini.

"Lihat mata aku. Kamu kenapa? Ada masalah? Siapa yang bikin kamu nangis?" Mas Azra mengangkat wajah ku untuk menghadap nya.

"Cerita sama mas, kalau kamu ada masalah dek. Jangan di sembunyikan gini... Kasian nanti dede bayi nya ikut sedih" mas Azra menarikku ke dada bidangnya.

Itu sungguh nyaman, awalnya cuma ingin mengerjai mas Azra saja. Kini aku nangis beneran, gak kuat banget kata kata mas Azra menyeletuk hati ku.

"Mas.. sebenarnya aku cuma prank kamu."

"Ya Allah bumil. Capek mas lama lama di jailin kamu terus dek" aku tertawa mendengar itu.

"Maaf."

"Iya deh sayang. Kamu udah makan belum?"

"Belum mas, aku nungguin kamu pulang. Biar makan bareng di luar."

"Kenapa gak pesan online aja?"

"Gak ada kuota loh mas, lagian bosen kalau pesen online. Pasti makannya sendirian, gak romantis."

"Yasudah. Mau makan di luar nih? Mas mandi dulu ya."

Mas Azra kemudian masuk ke kamar mandi. Aku segera bersiap-siap, untuk pergi ke luar. Di rumah, aku biasanya pakai daster. Jadi gak mungkin mau keluar pakai daster gini.

Baju baju ku waktu masih abg juga sudah kencang banget. Mana muat di perut ku yang gede kaya gini. Sebelum pergi, aku minta mas Azra fotoin perut ku dulu. Biar kalian tau hehe

 Biar kalian tau hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


TBC

Di Tilang Mas Suami Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang